Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST (lahir 13 Juni 1971) adalah Bupati Flores Timur ke-11. Pria berdarah Waibalun dari pasangan Lambertus Tulen
Hadjon dan Maria Getrudis Letor ini terpilih menjadi Bupati Flores Timur berpasangan dengan Agustinus Payong Boli, SH dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak 15 Februari 2017.
Pasangan yang diusung Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu meraih 32.947 suara atau 27,10 persen dari total suara sah sebanyak 121,537 dan mengungguli lima pasangan calon lainnya.
Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST dan Agustinus Payong Boli, SH dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur periode 2017 - 2022 pada tanggal 22 Mei 2017 di Aula El Tari Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang. Pelantikan dipimpin oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya.
Riwayat Hidup
Anton
Hadjon adalah panggilan keseharian dari suami Lusia Barek Hayon. Istrinya terkenal sabar & ulet serta terampil mengedukasikan karakter perempuan yang memiliki semangat kerja pantang menyerah.
“Saya tahu benar apa yang dikerjakan suami saya. Sebagai wanita yang selalu berada di samping suami, kadang ikut sedih ketika pengorbanan dan niat tulus suami dibalas dengan fitnah dan cemoohan. Tetapi kemudian saya sadar, bahwa pemimpin yang kuat tidak pernah lahir dari angin sepoi-sepoi. Dia harus lahir dari terpaan badai.”
Pasangan ini dikaruniai lima anak, yaitu Maria Getrudis Tuti
Hadjon, Yoseph Frenademetz Kapitan
Hadjon, Lambertus Tulen
Hadjon, Kalixtus Suban
Hadjon & Theresia Sabu
Hadjon.
Hidup besar dan tumbuh di arus politik menjadikan Anton
Hadjon tidak bisa mengingkari ini. Darah politik kental mengalir ditubuhnya. Ini karakter bawaan, hasil tempaan ayahnya, Lambertus Tulen
Hadjon, politikus kawakan dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur tahun 2000-2004. Ibunya, Maria Getrudis Letor, seorang ibu rumah tangga yang cakap dan bertanggungjawab.
Penikmat musik balada ini ternyata sejak kecil diam-diam memendam idealisme yang besar. Dia menggantungkan "Cita-Cita Kecil Si Anak Desa" pada pundaknya, pada otaknya, pada kreatifitasnya, pada perjuangannya. “Siapa tahu nanti aku kan terpilih menjadi Kepala Desa, ‘kan kubangkitkan semangat rakyatku dan kubangun desaku,” kutipan lirik Ebiet G Ade, yang terus memprovokasi langkah hidupnya.
Anton
Hadjon mengawali karier politik dari bawah. Ia mulai dengan menjadi Ketua Ranting hingga menduduki Ketua Partai di Tingkat Kabupaten. Ia menduduki kursi DPRD hasil Pemilu dan menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD dua periode.
“...karena kami merasakan apa yang dirasakan masyarakat Flores Timur maka kami tidak punya diktat yang tebal untuk menulis susahnya masyarakat. Kami tidak punya buku yang tebal untuk menceritakan tentang Flores Timur. Kami hanya punya satu lembar kertas untuk lima tahun kami kerjakan, untuk membuat perubahan di Flores Timur. Kami hanya butuh bisikan masyarakat Flores Timur dan itu yang harus diselesaikan dalam lima tahun,” ujar Anton
Hadjon di Lapangan Lebao-Larantuka, 27 Januari 2017.
Pendidikan Formal
Pengalaman Pekerjaan
Pengalaman Organisasi
Referensi
Bacaan
Hadjon, Lambertus Tulen; Larantukan, Karolus Banda (Oktober 2020). Lambertus Tulen
Hadjon: Pendidikan-Agama-Politik-Wirausaha. Larantuka: Komunitas Taman Baca Hutan 46 Waibalun. hlm. 230. ISBN 978-602-416014-2.
Tukan, Bernard (Oktober 2020). Lambertus Tulen
Hadjon: "... ingin hidup seribu tahun lagi...". Larantuka: SimpaSio Institut. hlm. 199.