Batas antara logam dan nonlogam dapat diketahui melalui tabel periodik unsur kimia, terdiri dari unsur yang mempunyai sifat-sifat peralihan
antara logam dan nonlogam. Unsur-unsur yang berada pada
Batas antara logam dengan
nonlogam menunjukkan sifat ganda, misalnya unsur Berilium
dan Aluminium. Unsur-unsur tersebut disebut sebagai unsur amfoter karena termasuk unsur
logam, tetapi memiliki beberapa sifat unsur
nonlogam. Selain itu, Boron
dan Silikon merupakan unsur-unsur metaloid (semilogam) yang mana termasuk unsur
nonlogam tetapi memiliki sifat-sifat unsur
logam. Unsur-unsur yang tampak seperti
logam tetapi tidak memiliki banyak sifat yang sama dengan
logam yaitu memiliki reflektifitas
logam, tetapi merupakan penghantar listrik yang berada di
antara konduktor
dan isolator yaitu semikonduktor. Oliver Sacks mendeskripsikan unsur-unsur
antara logam dan nonlogam membentuk
Batas.
Munculnya industri semikonduktor pada tahun 1950an serta perkembangan elektronik
dan zat padat sejak awal tahun 1960an, unsur-unsur ini dikenal sebagai “in-between elements” yaitu
Batas antara logam dan non
logam. Unsur-unsur yang umum dikenali sebagai unsur
Batas peralihan
logam dan nonlogam adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Telurium (Te). Garis
Batas antara logam dan metaloid berbentuk diagonal. Polonium (Po)
dan Astatin (At) terkadang juga digolongkan sebagai metaloid. Germanium (Ge)
dan Antimon (Sb) terkadang juga digolingkan sebagai
logam (perbatasan).
Sifat-sifat
sifat perantara
antara logam dan nonlogam memiliki sifat fisik cenderung seperti
logam. Sifat kimianya cenderung seperti golongan
nonlogam dengan bilangan oksidasi berkisar +5 hingga -2 sesuai dengan keberadaan golongan. Unsur-unsur ini sebagai semikonduktor yang berguna dalam industri, berwujud padat pada suhu kamar, dapat membentuk paduan dengan
logam lainnya. Silikon tampak berkilau, sulit dibentuk, rapuh. Ini merupakan karakteristik dari beberapa unsur
nonlogam.
Penggolongan tabel periodik unsur
Tabel periodik digunakan sebagai alat prediksi yang tersusun atas unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom. Terdapat beberapa golongan, seperti
logam alkali (Golongan 1)
dan logam alkali tanah (Golongan 2), serta halogen (Golongan 17)
dan gas mulia (Golongan 18). Secara garis besar, penggolongan unsur dapat dibagi menjadi
logam,
nonlogam,
dan semilogam. Semilogam menunjukkan sifat-sifat peralihan
antara logam dan nonlogam.
logam terletak di sebelah kiri tabel periodik,
dan nonlogam terletak di kanan atas yang dipisahkan oleh pita diagonal semilogam. Penggolongan unsur penting lainnya dalam tabel periodik adalah unsur golongan utama,
logam transisi, lantanida,
dan aktinida.
Unsur-unsur kimia golongan
logam atau
nonlogam dipelajari pada 1905 dalam “Prinsip-Prinsip Kimia”. Mendeleev mengemukakan
dan mendefinisikan
logam dan non-
logam di dunia pada tabel periodik, serta sifat peralihan unsur-unsur tertentu di
antara kedua golongan
logam dan nonlogam. Golongan III (A)-VI (A) pada tabel periodik merupakan unsur-unsur yang menarik, karena merupakan
Batas atau garis pemisah diagonal
antara logam dan nonlogam. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh F. Hund mengenai konstanta dielektrik yang ditemukan, misalnya pada semi-
logam golongan VA. Kedua karakteristik tersebut adalah gejala pada transisi pita sempit yang memisahkan ketiga kanonik, yaitu
logam, isolator Mott
dan isolator kovalen.
Referensi