Detasemen Kavaleri Berkuda/Bala Turangga Cakti atau Denkavkud merupakan Satuan Operasional dibawah Pusat Kesenjataan
Kavaleri Kodiklat TNI AD dengan
tugas Pokok melaksanakan tugas operasi khususnya patroli pengamanan yang tidak dibatasi oleh jaring jalan, menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan kuda militer dan personel, menyiapkan Satuan
Kavaleri Berkuda untuk Kodam – Kodam, menyelenggarakan Peternakan Kuda serta menyelenggarakan tugas – tugas protokoler dan pengembangan olahraga
Berkuda Nasional.
Sejarah
Satuan
Kavaleri Berkuda ini terbentuk sejak adanya kuda-kuda hasil rampasan selama perang kemerdekaan akhir Desember 1949 dan awal 1950. Waktu itu, 20 ekor kuda diserahkan oleh bekas pasukan KNIL kepada Satuan
Kavaleri Tentara Nasional Indonesia. Itulah cikal bakal berdirinya Satuan Eskadron
Kavaleri Berkuda. Sejak 1957 Pusat
Kavaleri Angkatan Darat ini mengadakan pembelian kuda dari Australia sebanyak 178 ekor kuda dan 1967, didatangkan kembali kuda-kuda dari Pakistan sebanyak 80 ekor. “Sekarang kuda-kuda yang digunakan, masih terjaga kualitas garis keturunannya, walaupun lahir disini,”.
Detasemen Kavaleri Berkuda Pusat Kesenjataan
Kavaleri TNI AD mulai terbentuk sejak adanya kuda-kuda hasil rampasan selama perang kemerdekaan pada akhir Desember 1949 dan awal tahun 1950 di pulau Jawa. Sebanyak 20 ekor kuda diserahkan kepada orang-orang Eks KNIL yang ahli merawat serta mendidik kuda kepada
Kavaleri AD pada saat itu. Dengan modal 20 ekor kuda ini, Komandan Pusat
Kavaleri Letkol Kav K.G.P.H. Soerjo Soejarso mengusulkan kepada KSAD sebagai langkah pertama untuk membentuk 1 Eskadron
Kavaleri Berkuda yang didalamnya termasuk Remonte Kuda, disamping Pasukan
Kavaleri Mekanis yang telah ada sebagai bagian dari kesenjataan
Kavaleri AD. Selanjutnya pimpinan AD pada saat itu mengeluarkan instruksi KSAD No. 18 / KSAD / Instr / 1953 tanggal 18 Maret 1953 tentang satuan ESKADRON
Kavaleri Berkuda. Dengan dasar tersebut maka pada tanggal 18 Maret 1953 ditetapkan sebagai hari jadi
Detasemen Kavaleri Berkuda.
Sekarang, setelah 55 tahun berdiri, Denkavkud memiliki 120 ekor kuda dari keturunan thorough bred, warmblood dan anglo Arab yang terpelihara dengan baik dan dijaga kualitas garis keturunannya. Tidak heran dalam berbagai tugas kemiliteran, pasukan
Berkuda ini, pernah menalani tugas seperti, operasi penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, operasi penumpasan G30S PKI di Jawa Barat, Magelang dan Jakarta. Pasukan
Berkuda ini juga pernah menangani tugas pengamanan Dekret Presiden dan pengamanan Istana negara tahun 1959, tugas pengamanan kunjungan Presiden AS Nixon di Jakarta dan operasi Timor-Timur.
Dokter Kuda
Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) Pussenkav juga memiliki beberapa Perwira dengan kualifikasi dokter hewan khusus Kuda.
Kolonel Ckm drh. Joko Suranto
Letkol Kav drh. Oni Aprianur
Kapten Kav drh. Hadi Putra Rihansyah
Ahli Peternakan
Denkavkud juga memiliki Perwira dengan kualifikasi Ahli Peternakan bernama Lettu Kav Nur M Ghifari,S.Pt. Alumni Fakultas Peternakan Unpad dan Pendidikan Militer Sepa PK TNI 2019
Prestasi
Sepanjang kelahirannya hingga sekarang ini, Denkavkud Pussenkav Kodiklat TNI AD telah melahirkan atlet-atlet
Berkuda berprestasi yang telah mengharumkan TNI Angkatan Darat khususnya dan bangsa Indonesia umumnya antara lain
Serka Gutomo.
Juara III Perorangan Seleknas Sea Games 1997 di Jakarta, juara III Tim PON XIII 1986 di Jakarta, juara III Tim Jumping PON XIII 1986 di Jakarta, meraih medali Perunggu beregu Three Day Event di Ciang Mai Thailand Tahun 1995, juara I Cross Country Seleknas Sea Games 1997 di Jakarta, juara II Perorangan Seleknas Sea Games 2001 di Jakarta, juara III Tim Seleknas Sea Games 2001 di Bandung, juara III Tim Seleknas Sea Games 2001 di Jakarta, meraih medali Perunggu Eventing Three Day Event Tahun 2001 di Malaysia dan juara I Tim PON XVII 2008 di Kaltim (Mewakili Tim Kumala Kaltim).
Serka Yudi Irianto.
Meraih Medali Emas pada kejuaraan Show Jumping Tahun 1996 di Malaysia, meraih juara III Individu Endurance 105 KM Tahun 2001 di Brunai Darussalam, juara II Endurance 60 KM Tahun 2004 di Sabah Malaysia, mengikuti Endurance di Trengganu (Malaysia) Tahun 2005 dan juara I Perorangan Piala Kasad 2008 serta juara I Tim Piala Kasad Tahun 2008.
Sertu Sunardi.
Mengikuti Endurance 65 km di Brunai Darusalam, mengikuti Endurance di Trengganu (Malaysia) Tahun 2006 dan juara III Tim PON XVII 2008 di Kaltim ( Mewakili Pordasi Sumsel).
Sertu Asep Lesmana.
Juara II tim Pon XIV 2004 di Palembang, mengikuti kejuaraan Kualifikasi Asian Games Tahun 2005 di Australia, juara I Eventing Free Novice Mirabuka Tahun 2006 di Australia, juara II Eventing Free Novice Secoon Tahun 2006 di Australia, juara III Eventing CIC One Star Berima Tahun 2006 di Australia, meraih medali Perunggu Asean Games di Qatar Tahun 2006, juara III CIC One Star Eventing Gading Open Kualifikasi Sea Games Tahun 2010, juara III CIC One Star Eventing Gading Open Kualifikasi Sea Games Tahun 2011 di Artayasa Depok, juara III CIC One Star Eventing Gading Open Kualifikasi Sea Games Tahun 2011 di Ciputat, Tangerang, juara II Piala Kasad 2010 dan termasuk sebagai atlet Sea Games Tahun 2011 di Palembang beberapa waktu lalu.
Kopda Jamhur Hatta.
Juara II Tim ECI Endurance Cup 2002 di Arthayasa Stable, Jakarta, Juara II Perorangan ECI Endurance Cup 2002 di Arthayasa Stable, Jakarta, juara III Tim PON XVII 2008 di Kaltim (Mewakili Pordasi Sumsel) dan juara I Piala Kasad 2010.
Praka Nurgianto.
Juara I Tim ECI Endurance Cup 2002 di Arthayasa Stable, Jakarta, juara I Perorangan ECI Endurance Cup 2002 di Arthayasa Stable, Jakarta, juara II Dressage Plemenary Senior Tahun 2011 di Artayasa dan juara II kelas 70-90 CM Show Jumping Open Kapolri Cup Tahun 2011 di Artayasa.
Praka Yanto Rakiman.
Juara III Perorangan Piala Kasad 2008, juara III kelas 70-90 CM Show Jumping Senior Kapolri Cup Tahun 2011 di Artayasa dan juara II 105 CM Show Jumping Open Kapolri Cup Tahun 2011 di Artayasa.
Serda Nasri Labonu.
Juara I Piala Kasad Tahun 1991 dan Tahun 1997 dan juara III Tim PON XVII 2008 di Kaltim (Mewakili Pordasi Sumsel).
Komandan
Pejabat Dandenkavkud Dari masa ke masa.
Referensi