Hasil Pencarian:
- EMB-314
- Eosin metilena biru
- Embraer EMB 120 Brasilia
- Embraer EMB 110 Bandeirante
- Allium antiatlanticum
- Insiden Super Tucano Pasuruan
- Salvia gattefossei
- Embraer Legacy 600
- Embraer Phenom 100
- Daftar istilah militer Tentara Nasional Indonesia
- Dedy Pratomo
- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- OV-10 Bronco
- Ali Alatas
- Skadron Udara 21
- Komando Operasi Udara II
- Atlantique Air Assistance
- Daftar alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Sufriadi AM
- MAA-1 Piranha
Artikel: EMB-314
Deskripsi
EMB 314 / A-29 Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Embraer yang berkedudukan di Brazil. Pesawat tempur yang dikenal memiliki beberapa keunggulan ini telah menarik minat para pejabat TNI AU dan telah memesannya sebanyak 1 Skuadron atau sejumlah 16 unit pesawat tempur EMB 314 / A-29 Super Tucano. Menurut kabar, 4 dari 16 unit pesawat yang dipesan tersebut bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada peringatan hari jadi TNI AU yang ke-65 pada 9 April 2012. Namun, 2 unit pesawat yang dibeli Indonesia ini mengalami kecelakaan pada 16 November 2023. Selain Brazil sendiri, pesawat tersebut juga telah digunakan AU Kolombia, Chili, Republik Dominika dan Ekuador. Embraer juga berencana untuk merambah ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah. Pada tahun 1995, Embraer memenangi kontrak dari Brasil Air Force (FAB) pengembangan varian Super Tucano, dikenal sebagai proyek pesawat serang ringan ALX. Pesawat ini dioptimalkan untuk kondisi lingkungan di Amazon, Brazil. ALX diciptakan untuk mampu beroperasi disegala kondisi cuaca, siang dan malam, misi dari pangkalan terpencil dan tak beraspal tanah landasan pacu dengan sedikit dukungan. Pesawat produksi pertama selesai pada tahun 1999. Pada Agustus 2001, AU Brazil menandatangani kontrak pembelian 76 EMB 314 / A-29 Super Tucano dengan konfigurasi 25 unit kursi tunggal (A-29 ALX) dan 51 unit kursi ganda (AT-29 ALX). AT-29 ditempatkan di pangkalan AU-Natal untuk menggantikan posisi AT-26 Xavante yang habis masa baktinya. Salah satu misi utamanya adalah melakukan patroli perbatasan di bawah program sistema de Vigilancia da Amazonia (SIVAM) yakni program pengawasan kawasan Amazon. Pesawat pertama kali dikirim ke AU Brazil pada Desember 2003, hingga September 2007 Embraer telah menyerahkan sekitar 50 unit pesawat kepada AU Brazil. Pengiriman pesawat ini telah diselesaikan di akhir tahun 2009 kemarin. Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan). Pesawat sanggup bermanuver hingga +7g dan -3.5g. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy. Di bulan Agustus 2001, Embraer mengumumkan penandatanganan kontrak pembelian 10 unit EMB 314 / A-29 Super Tucano dengan Republik Dominika. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai pesawat latih, keamanan internal, patroli perbatasan dan perang melawan narkotika. Namun belakangan jumlahnya dikurangi menjadi 8 pesawat, dan pada 18 Desember 2009 kemarin telah diserah terimakan 2 pesawat. Pada Februari 2005, Venezuela menyatakan minatnya membeli 24 unit EMB-314 Super Tucano kepada Brazil dalam 2 tahap. Tahap pertama 12 unit, sisanya di tahap selanjutnya. Namun proses pembeliannya dibatalkan karena tekanan dari Amerika yang memberlakukan embargo kepada Venezuela termasuk semua komponen sukucadang yang dibuat AS. Saat ini Super Tucano masih menggunakan 30% komponen dari AS. Pada Desember 2005, AU Kolombia memesan 25 pesawat EMB 314 / A-29 Super Tucano yang akan digunakan untuk berpatroli di sepanjang garis perbatasannya dan untuk keamanan internal. Pengiriman 5 unit pertama dilakukan pada Desember 2006 dan rampung seluruhnya pada Agustus 2008. Pesawat pesanan Kolombia ini menggunakan perangkat avioniks yang dipasok dari Elbit System. April 2008, AU Chili memutuskan membeli 12 pesawat EMB-314. Kontraknya sendiri ditandatangani pada Agustus 2008. Empat pesawat telah diterima AU Chili (FACH) pada 23 Desember 2009.Pengguna
Afghanistan Angkatan Udara Afghanistan – 26 unit Super Tucano dipesan, dan telah diterima semenjak tahun 2016 hingga 2020. Diproduksi oleh Sierra Nevada Corporation dan Embraer di Jacksonville, Florida melalui program Light Air Support oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Penerimaan perdana kepada AS di bulan September 2014. Empat unit pertama A-29 tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul pada 15 Januari 2016. Usai kejatuhan Kabul ke tangan Taliban, tidak jelas status operasional armada A-29 hingga saat ini. Amerika Serikat EP Aviation – 1 unit pesawat varian dua kursi untuk latih, diterima pada Februari 2008. Dijual pada tahun 2010 kepada Tactical Air Support di Reno, Nevada. Angkatan Laut Amerika Serikat menyewa sebuah pesawat untuk uji coba dalam program Imminent Fury. Angkatan Udara Amerika Serikat – Sekitar 3 hingga 6 unit pesawat dioperasikan oleh Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS. Angola Angkatan Udara Angola – 6 unit dipesan. Tahap penerimaan dijadwalkan mulai pada awal 2012, nyatanya 3 unit pertama baru diterima pada 31 Januari 2013. Brasil Angkatan Udara Brasil – 99 unit pesawat (33 unit A-29A dan 66 unit A-29B). Kehilangan total empat pesawat. Burkina Faso Angkatan Udara Burkina Faso – 3 unit telah diterima pada September 2011 (varian A-29B). Lanud Ouagadougou Escadrille de Chasse Chili Angkatan Udara Chili – 22 unit pesawat (12 unit diterima pada tahun 2009, 6 unit di tahun 2018 dan 4 unit di tahun 2020). Lanud Los Cóndores, Iquique Grupo de Aviacion N°1 Ekuador Angkatan Udara Ekuador – 18 unit pesawat, diterima total pada tahun 2011. Lanud Eloy Alfaro, Manta Escuadrón de Combate 2313 "Halcones" Escuadrón de Combate 2311 "Dragones" Filipina Angkatan Udara Filipina – 6 unit pesawat diterima pada 13 Oktober 2020. Lanud Danilo Atienza 16th Attack Squadron "Eagles" Ghana Angkatan Udara Ghana – 5 unit pesawat dipesan pada tahun 2015. Diterima pada akhir tahun 2016 dan digunakan untuk latih lanjut, pengawasan perbatasan, dan misi keamanan domestik lainnya. Angkatan Udara Ghana berencana mengakuisisi empat unit tambahan A-29, jika kesepakatan terjadi maka total pesawat yang ada menjadi 9 unit. Honduras Angkatan Udara Honduras – 2 unit pesawat dipesan pada tahun 2014. Indonesia TNI Angkatan Udara – 16 unit pesawat diterima, kehilangan satu pesawat pada kecelakaan di Februari 2016, dan dua pesawat dalam kecelakaan pada November 2023. Lanud Abdulrachman Saleh Skadron Udara 21 Kolombia Angkatan Udara Kolombia – 25 unit pesawat, diterima pada tahun 2006 hingga 2008. Kehilangan satu pesawat akibat kecelakaan, diklaim ditembak jatuh oleh FARC. Lanud Captain Luis F. Gómez Niño 211 Combat Squadron "Grifos" Lanud Major General Alberto Pauwels Rodríguez, Barranquilla 312 Combat Squadron "Drakos" Lanud Captain Ernesto Esguerra Cubides 611 Combat Squadron Lebanon Angkatan Udara Lebanon – 6 unit pesawat diterima pada Mei 2018. Mali Angkatan Udara Mali – 4 unit pesawat diterima pada Juli 2018, berkurang dari total pesanan awal 6 unit akibat kendala finansial. Mauritania Angkatan Udara Mauritania – 4 unit pesawat dipesan, dengan 2 unit telah diterima pada Desember 2012. Nigeria Angkatan Udara Nigeria – 12 unit pesawat. Enam unit pertama diterima pada 22 Juli 2021, dengan sisanya pada Oktober 2021. Republik Dominika Angkatan Udara Republik Dominika – 8 unit pesawat. Lanud San Isidro Escuadrón de Combate "Dragones" Turkmenistan Angkatan Udara Turkmenistan – 5 unit pesawat diterima pada tahun 2020 hingga 2021.Spesifikasi (EMB 314)
= Karakteristik umum
= Kru: Satu percontohan pada versi kursi tunggal, satu pilot ditambah satu navigator / siswa pada versi double seat Payload: 1.550 kg (£ 3420) Panjang: 11.42 m (37 ft 6 in) Lebar sayap: 11.14 m (36 ft 7 in) Tinggi: 3,9 m (12 ft 9,5 in) Area sayap: 19,4 m² (209 sq ft) Berat kosong: 3.200 kg (£ 7055) Max. berat lepas landas: 5.400 kg (11.905 £) Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW)= Spesifikasi
= Kecepatan maksimum: 590 km / h (319 knots, 367 mph) Cruise speed: 520 km / h (281 knots, 323 mph) Stall kecepatan: 148 km / h (80 knot, 92 mph g -batas: +7 / -3.5 g ) Rentang: 720 nm (827 mil, 1.330 km) Memerangi radius: 550 km (300 nm, 342 mi) (hi-lo-hi profile, 1.500 kg (3.300 lb) dari toko eksternal) Ferry kisaran: 1.541 nm (1.774 mil, 2.855 km) Ketahanan: 8hrs 40mins Layanan langit-langit: 10.668 m (35.000 ft) Tingkat panjat: 24 m / s (79 ft / s)= Senjata
= Bom: BINC-300, BLG-252Sistem persenjataan
Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah cantelan dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser.Varian
A-29A kursi tunggal dengan kemampuan serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, menghadang dan menghancurkan pesawat biasa A-29B kursi ganda dengan kemampuan sama seperti versi kursi tunggal, dengan kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udaraReferensi
Pranala luar
(Indonesia) Ujicoba pesawat oleh TNI AU (Inggris) Situs resmi (Inggris) Video tentang Super Tucanoemb
Lembayung (2024)
Remember (2022)
May December (2023)
The Killer’s Game (2024)
No More Posts Available.
No more pages to load.