Hingga 2021,
SpaceX mengoperasikan empat
Fasilitas peluncuran: Kompleks
peluncuran Antariksa 40 Cape Canaveral (SLC-40), Kompleks
peluncuran Antariksa 4E Vandenberg (SLC-4E), Kompleks
peluncuran 39A Pusat Antariksa Kennedy (LC-39A), dan sebuah tempat
peluncuran di Texas Selatan. Kompleks
peluncuran 40 sempat mengalami kerusakan akibat insiden Amos-6 pada September 2016, tetapi berhasil diperbaiki pada Desember 2017.
COO
SpaceX, Gwynne Shotwell, pada 2014 mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan tempat-tempat
peluncuran mereka. Hingga Juni 2016,
SpaceX membahas rencana awal mereka untuk meluncurkan 90 roket menuju orbit tiap tahunnya setelah tahun 2019. Untuk mendukung target tersebut, mereka membutuhkan tempat
peluncuran baru di Texas.
Pada 2016,
SpaceX menyewa bangunan seluas 53,000 kaki persegi (4,9239 m2) milih Spacehab di Port Canaveral selama lima tahun. Bangunan lain untuk merawat roket rencanaya akan dibangun di kemudian hari.
SpaceX juga menggunakan sebuah
Fasilitas peluncuran suborbital di
Fasilitas Pengembangan dan Pengujian Roket di McGregor, Texas. Sebuah
Fasilitas pengujian lain rencananya juga akan dibangun di New Mexico. Meskipun demikian, rencana tersebut batal dilakukan karena
SpaceX memilih melakukan pengujian langsung pada misi komersial.
Stasiun Angkatan Antariksa Cape Canaveral
Pada 2007, Angkatan Udara AS menyewakan Kompleks
peluncuran Antariksa 40 Cape Canaveral kepada
SpaceX untuk digunakan sebagai tempat
peluncuran roket Falcon 9. Pada April 2008, pembangunan dimulai pada
Fasilitas pendukung di darat. Renovasi yang dilakukan meliputi penempatan tangki oksigen cair dan kerosin serta pembangunan sebuah hangar untuk integrasi roket dan persiapan muatan yang akan diluncurkan.
Roket Falcon 9 pertama tiba di SLC-40 pada akhir tahun 2008 dan diposisikan vertikal pada 10 Januari 2009. Falcon 9 pertama kali mencapai orbit pada 4 Juni 2010, membawa sebuah muatan tiruan wahana antariksa Dragon.
SpaceX memodifikasi landasan
peluncuran ini pada 2013 untuk mendukung
peluncuran varian baru Falcon 9 v1.1, sebuah roket yang 60 persen lebih berat, mampu menghasilkan gaya dorong 60 persen lebih kuat, dan memiliki tangki bahan bakar 60 persen lebih panjang apabila dibandingkan dengan versi v1.0.
Pada September 2016, SLC-40 mengalami kerusakan akibat roket Falcon 9 yang meledak ketika menjalani pengujian prapeluncuran. Landasan tersebut berhasil diperbaiki dan digunakan kembali untuk misi
SpaceX CRS-13 pada Desember 2017.
Pusat Antariksa Kennedy
Pada Desember 2013,
SpaceX melakukan negosiasi dengan NASA supaya mereka dapat menyewa Kompleks
peluncuran 39A Pusat Antariksa Kennedy. Setelah
SpaceX memenangkan proses pelelangan, NASA memutuskan untuk menyewakan LC-39 kepada
SpaceX mulai tahun 2013. Hal ini juga NASA lakukan untuk mengurangi biaya tahunan untuk merawat landasan yang tidak terpakai.
SpaceX memulai pekerjaan rekayasa dan arsitektural di LC-39A mulai tahun 2013. Perusahaan tersebut kemudian menandatangani dokumen kontrak untuk menyewa landasan ini selama 20 tahun dari NASA pada April 2014.
SpaceX membangun sebuah
Fasilitas Integrasi Horizontal (HIF) tepat di luar perimeter landasan
peluncuran untuk "menyimpan [roket] Falcon, perangkat keras lainnya, dan muatan
peluncuran sebelum diluncurkan." Langkah ini berbeda dengan proses integrasi roket AS lainnya yang menggunakan
Fasilitas integrasi vertikal, seperti roket-roket pada Program Apollo dan Program pesawat ulang-alik.
Roket Falcon ditransportasikan dari HIF menuju landasan
peluncuran menggunakan sebuah Transporter Erector (TE) yang berjalan di atas rel. Pada Februari 2016, pekerjaan pada landasan
peluncuran ini dilaporkan selesai dan segera diaktifkan untuk menunjang
peluncuran Falcon 9 Full Thrust.
peluncuran dari LC-39A pertama yang dilakukan oleh
SpaceX terjadi pada Februari 2017, diikuti oleh kesuksesan pendaratan tingkatan pertama Falcon 9 di Landing Zone 1. Pekerjaan lebih lanjut dibutuhkan untuk menunjang
peluncuran Falcon Heavy dan misi berawak.
Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg
SpaceX mengoperasikan sebuah lokasi
peluncuran di pantai barat Amerika Serikat, tepatnya di Kompleks
peluncuran Antariksa 4 Vandenberg, untuk meluncurkan satelit menuju orbit polar atau orbit sinkron Matahari menggunakan Falcon 9.
SpaceX memulai pengerjaan lokasi
peluncuran Vandenberg pada Juli 2011. Sebuah perhitungan yang dilakukan pada 2011 mengestimasi biaya yang diperlukan untuk proyek ini sebesar $20 hingga $30 juta untuk proses konstruksi dan operasi selama 24 bulan pertama. Setelah itu, biaya operasional landasan
peluncuran ditaksir mencapai $5–10 juta per tahun.
peluncuran keenam Falcon 9 dilakukan dari landasan
peluncuran ini pada September 2013, menjadi
peluncuran pertama bagi varian Falcon 9 v1.1. Lokasi
peluncuran ini kemudian digunakan untuk
peluncuran Jason-3, konstelasi Iridium NEXT, dan satelit-satelit lainnya.
Referensi