Galesong Utara (Makassar: ᨁᨒᨙᨔᨚ ᨕᨗᨓᨑ, translit.
Galesong Iwaraʼ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Takalar. Luas wilayah adalah 15,11 km2 yang terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Kecamatan
Galesong Utara memiliki kawasan lahan terbangun yang dipengaruhi oleh kawasan bisnis dan pariwisata terpadu Kota Makassar. Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan
Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Risiko bencana yang tertinggi di Kecamatan
Galesong utara adalah abrasi pantai.
Wilayah
Wilayah Kecamatan
Galesong Utara terletak di pesisir barat Kabupaten
Takalar. Luas wilayah Kecamatan
Galesong Utara adalah 15,11 km2. Luas tersebut sama dengan 2,67% dari luas Kabupaten
Takalar. Jarak Kecamatan
Galesong Utara ke ibu kota Kabupaten
Takalar sekitar 27 km. Ibu kota Kecamatan
Galesong Utara terletak di Kelurahan Bontolebang. Wilayah Kecamatan
Galesong Utara seluas 21,75 Ha merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.
Kecamatan
Galesong Utara terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Wilayah bagian utara dari Kecamatan
Galesong Utara berbatasan dengan Kota Makassar. Kecamatan
Galesong Utara di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan
Galesong. Di bagian timur, Kecamatan
Galesong Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di bagian barat, Kecamatan
Galesong Utara berbatasan dengan Selat Makassar.
Kesembilan desa di Kecamatan
Galesong Utara yaitu:
Desa Pakkabba
Desa Bontolanra
Desa Aeng Batu-Batu
Desa Tamalate
Desa Tamasaju
Desa Bontosunggu
Desa Aeng Towa
Desa Bontokaddopepe
Desa Sampulungan
= Desa Aeng Towa
=
Wilayah di Desa Aeng Towa berasal dari pemekaran wailayah Desa Pakkabba. Desa Pakkabba memiliki lima dusun yang dua di antaranya membentuk Desa Aeng Towa, yaitu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa.
= Desa Aeng Batu-Batu
=
Desa Aeng Batu-Batu memiliki wilayah yang memanjang dari utara ke selatan. Wilayah bagian utara dari Desa Aeng Batu-Batu berbatasan langsung dengan Kota Makassar. Bagian sebelah timur Desa Aeng Batu-Batu berdekatan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di sebelah barat, Desa Aeng Batu-Batu berbatasan dengan Selat Makassar dan di sebelah selatan berdekatan dengan ibu kota Kabupaten
Takalar.
= Desa Pakkabba
=
Desa Pakkabba pada awalnya memiliki lima dusun yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, Dusun Parapa, Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Dua dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Aeng Towa dari Desa Pakkabba yairu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Akhirnya, wilayah Desa Pakkabba hanya terdiri dari tiga dusun saja, yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, dan Dusun Parapa.
= Desa Bontolanra
=
Desa Bontolanra merupakan salah satu desa di Kecamatan
Galesong Utara dengan wilayah terluas. Persentase luas wilayahnya adalah 25,14% dari luas wilayah keseluruhan Kecamatan
Galesong Utara. Desa Bontolanra dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Aeng Batu-Batu. Pembagian wilayah Desa Bontolanra terdiri dari 6 dusun yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang, Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Kemudian 3 dusun di Desa Bontolanra dimekarkan lagi menjadi Desa Bontokaddopepe. Ketiganya yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Sehingga jumlah dusun di Desa Bontolanra hanya 3 yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang.
= Desa Tamalate
=
Pada awal pendiriannya, Desa Tamalate memiliki 6 dusun. Keenam dusun ini yaitu Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga, Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru. Namun tiga dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Sampulungan, sehingga jumlah dusunnya hanya tersisa 3 dusun. Setelah pemekaran wilayah, Desa Tamalate hanya meliputi Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga. Sementara Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru membentuk Desa Sampulungan.
Desa Tamalate merupakan daratan berbukit rendah dengan ketinggian rata-rata 0,5 mdpl. Permukaan tanah di wilayah Desa Tamalate berpasir dan bertanah merah. Di bagian barat, Desa Tamalate berbatasan dengan Selat Makassar.
= Desa Sampulungan
=
Desa Sampulungan dibentuk sebagai hasil pemekaran Desa Tamalate. Wilayahnya meliputi tiga dusun yang awalnya bagian dari Desa Tamalate, yaitu Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru. Di Kabupaten
Takalar, Desa Sampulungan dikenal sebagai desa penghasil rumput laut.
= Desa Tamasaju
=
Desa Tamasaju berada di kawasan pantai utara Kabupaten
Takalar.
= Desa Bontokaddopepe
=
Desa Bontokaddopepe dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Bontolanra. Sebanyak 3 dusun di Desa Bontolanra dibentuk menjadi Desa Bontokaddopepe, yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah, dan Dusun Bontoa Selatan.
= Kelurahan Bontolebang
=
Bagian barat dari wilayah Kelurahan Bontolebang berbatasan dengan Desa Tamalate. Di Kecamatan
Galesong Utara, Kelurahan Bontolebang adalah satu-satunya kelurahan. Selain itu, Kelurahan Bontolebang dijadikan sebagai ibu kota Kecamatan
Galesong Utara. Kelurahan Bontolebang memperoleh status sebagai kelurahan pada tahun 2007 berdasarkan Pasal 2 pada Peraturan Daerah Kabupaten
Takalar Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bontolebang Kecamatan
Galesong Utara. Sebelum menjadi kelurahan, Bontolebang merupakan sebuah desa. Alasan pengubahannya karena sudah memenuhi syarat untuk menjadi kelurahan. Pemenuhan syarat ini ditinjau dari jumlah penduduk dan kepala keluarga yang ada di wilayah Desa Bontolebang. Kelurahan Bontolebang memiliki empat lingkungan yang sebelumnya diberi nama dusun. Keempatnya yaitu Lingkungan Bontolebang, Lingkungan Bontomajannang, Lingkungan Bontopa’ja dan Lingkungan Tabaringan.
Tata ruang
= Kawasan lahan terbangun
=
Kawasan lahan terbangun adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Hingga tahun 2015, luas kawasan lahan terbangun di Kecamatan
Galesong Utara adalah 877,61 Ha. Kemudian pada tahun 2016, luasnya bertambah menjadi 878,32 Ha. Pertambahan luas lahan terbangun di Kecamatan
Galesong Utara dipengaruhi oleh perkembangan kawasan bisnis dan pariwisata terpadu di Kota Makassar. Adanya pengaruh ini karena Kecamatan
Galesong Utara merupakan jalur alternatif menuju Kota Makassar dari arah Kabupaten
Takalar.
Penduduk
Kepadatan penduduk di Kecamatan
Galesong Utara merupakan yang tertinggi di Kabupaten
Takalar. Tingkat kepadatan penduduknya tercatat sebesar 2.477 jiwa/km2 pada tahun 2013. Tingginya tingkat kepada penduduk dipengaruhi oleh pola permukiman pesisir pantai yang permukimannya saling berhimpit di pinggir pantai.
Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan
Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Sebanyak 19.210 orang berjenis kelamin laki-laki dan 20.018 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, Kelurahan Bonto Lebang memiliki jumlah penduduk yang terbanyak yaitu 5.743 orang. Sementara jumlah penduduk yang tersedikit berada di Desa Bonto Kaddopepe. Jumlah penduduknya hanya 1.580 orang.
Risiko bencana
= Abrasi pantai
=
Abrasi pantai yang cukup parah selalu menimpa wilayah pantai di Kecamatan
Galesong Utara, khususnya di Pantai
Galesong Utara yang terletak di Desa Sampulunga. Abrasi terjadi akibat gelombang laut yang menerpanya selama angin muson barat berhembus pada bulan Desember hingga bulan April. Abrasi pantai ini mengakibatkan garis pantai di Kecamatan
Galesong Utara terus mengalami kemunduran.
Referensi