Gempa bumi Ambato 1949 adalah
Gempa bumi terbesar di belahan
bumi barat dalam lebih dari lima tahun. Pada tanggal 5 Agustus
1949,
Gempa melanda Provinsi Tungurahua di Ekuador di tenggara ibu kota provinsi,
Ambato dan menewaskan 5.050 orang.
Gempa dengan skala richter sebesar 6,8 ini berasal dari pusat
Gempa yang terkletak 40 km (25 mil) di bawah permukaan. Desa-desa terdekat, Guano, Patate, Pelileo, dan Pillaro hancur dan Kota
Ambato mengalami kerusakan berat.
Gempa bumi meratakan bangunan dan tanah longsor yang disebabkannya menyebabkan kerusakan sepanjang Provinsi Tungurahua, Chimborazo, dan Cotopaxi.
Gempa mengganggu sumber air dan jalur komunikasi dan membuka celah yang menenggelamkan sebuah kota kecil, yakni Libertad. Guncangan sedang dari
Gempa ini meluas sejauh Quito dan Guayaquil.
Gempa di Ekuador berasal dari dua daerah tektonik utama yang saling terkait: subduksi dari Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan dan Sabuk Vulkanik Andes. Awalnya, Bempa
bumi Ambato 1949 diikuti persimpangan dari beberapa sesar arah barat laut-tenggara dalam Lembah Inter-Andes yang diciptakan oleh subduksi dari Punggung Carnegie. Lapisan batuan retak karena
Gempa memecahkan sesar, mengirimkan gelombang kejut yang kuat. Saat ini, ancaman ada di seluruh negeri dari kedua seismisitas interlempeng dan intralempeng.
Latar belakang
Gempa bumi adalah hal yang biasa di Ekuador. Di dekat Zona Subduksi Nazca, sejarah mencatat beberapa
Gempa interlempeng selama 80 tahun. Pada saat
Gempa ini melanda, Bempa
bumi Ambato 1949 merupakan
Gempa terburuk kedua di sejarah modern Ekuador, diatasi hanya oleh
Gempa bumi Riobamba 1797 dan merupakan
Gempa bumi yang paling dahsyat di belahan
bumi barat sejak
Gempa bumi San Juan 1944. Beberapa
Gempa besar telah terjadi di seluruh negara itu sejak tahun
1949, termasuk
Gempa bumi Ekuador 1987 dan
Gempa bumi Ekuador 1997.
Gempa bumi Peru 2007 juga meluas ke negara ini.
Geologi
Banyak dari aktivitas seismisitas dan vulkanisme Amerika Selatan berasal dari subduksi dari Lempeng Samudera Nazca di bawah Lempeng Benua Amerika Selatan dan subduksi dari litosfer Pasifik di bawah benua Amerika Selatan. Seismisitas meluas 6.000 km (3.728 mi) di sepanjang benua tepi barat dan mungkin berasal dari wilayah sesar arah timur laut dekat Parit Ekuador. Wilayah sesar dapat benar-benar berfungsi sebagai lempeng kecil tersendiri.
Punggung Carnegie bergeser di bawah tanah Ekuador, menyebabkan peningkatan pesisir dan vulkanisme. Gerakan punggung juga dapat mengubah jenis patahan sepanjang pantai, menyebabkan lepasan sambaran sesar (sesar yang bergerak secara horizontal melewati satu sama lain). Bukti subduksi ini mengubah haluan dari patahan yang ditemukan di sesar Yaquina, yang tidak seperti sisa sesar Cekungan Panama, mengarah ke barat, bukan utara-selatan, yang menunjukkan bahwa Punggung Carnegie mungkin bertabrakan dengan massa benua Ekuador. Tabrakan ini menciptakan sesar barat laut-tenggara dan yang mengarah ke timur laut-barat daya di wilayah tersebut dan dengan itu terjadilah
Gempa bumi yang kuat di Riobamba pada 1797 dan Alausi pada tahun 1961. Beberapa dari sesar arah barat laut-tenggara berkumpul di Lembah Inter-Andes, di mana
Gempa Gumi Ambati
1949 terjadi.
Pusat
Gempa terletak 40 km (25 mi) di bawah permukaan, 72 km (45 mi) di bawah gunung dari
Ambato. Garis sesar di sekitar pecah, memecahkan strata batu dan mengirimkan gelombang kejut ke permukaan yang mampu meruntuhkan seluruh bangunan. Life melaporkan bahwa para seismolog pertama menempatkan bahwa
Gempa berkekuatan 7,5, tetapi pengukuran resmi merevisinya menjadi 6,8.
Kerusakan dan korban
Gempa didahului oleh
Gempa awal yang meskipun sederhana, cukup kuat untuk menyebabkan kekacauan dan memaksa orang-orang untuk melarikan diri dari rumah mereka ke jalan-jalan.
Gempa utama berasal dari tenggara
Ambato. Ketika
Gempa utama menghantam, katedral utama
Ambato dan barak militer runtuh, seperti yang terjadi pada sebagian besar bangunan di kota ini. Puluhan gadis-gadis muda yang sedang mempersiapkan Komuni Pertama tewas di katedral. Guncangan memecahkan sumber air, memutus jalur-jalur komunikasi, membuka celah-celah di tanah, menjadikan jembatan puing-puing, dan menggelincirkan kereta api.
Gempa menghancurkan bangunan-bangunan di kampung pedesaan; lebih dekat dari gunung di pegunungan Andes, tanah longsor merusak jalan dan menghambat sungai. Desa Libertad di dekat Pelileo merosot 460 m (1.509 kaki) ke dalam sebuah lubang besar berdiameter 800 m (2.625 kaki) dengan 100 penduduknya. Guncangan hingga intensitas IV meluas sejauh Quito dan Guayaquil.
Laporan awal (sekitar 7 Agustus) memperkirakan korban tewas sebanyak 2.700 orang. Kota Patate dan Pelileo merupakan yang paling menderita dengan 1.000 dan 1.300 korban jiwa secara berturut-turut. Di
Ambato, laporan korban tewas berkisar antara 400 sampai 500 orang dan Kedutaan Besar Ekuador di Washington, D. C. memperkirakan bahwa 1.000 hingga lebih dari 2.000 orang terluka. Kota Pillaro yang hancur oleh
Gempa, memiliki lebih dari 20 korban jiwa, dan di Latacunga, 11 orang tewas dan 30 terluka; 50 rumah, dua gereja, dan bangunan pemerintah daerah juga hancur. Lima belas kota-kota lain juga terkena dampak buruk, termasuk Guano yang hancur.
Perhitungan selanjutnya memperkirakan sekitar 3.200 korban di Pelileo dengan total korban tewas perkiraan yang disesuaikan sekitar 4.000 orang. Para pejabat melaporkan bahwa banyak dari antara orang mati berada di dalam bangunan seperti mereka yang lemas atau tewas akibat banjir yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran drainase. Orang lain pun hancur akibat tanah longsor dari pegunungan di dekatnya. Tidak ada rumah-rumah di Kota Pelileo yang berdiri, banyak bangunan yang diratakan, dan celah-celah besar terbentuk dari dalam tanah. Di
Ambato sendiri 75 persen dari rumah-rumah yang masih berdiri harus dibongkar. Pada 8 Agustus, sebuah
Gempa susulan dengan kekuatan besar pun menghantam dekat
Ambato.
Korban tewas terakhir menurut Survei Geologi Amerika Serikat adalah 5.050 orang.
Gempa bumi memengaruhi 30 komunitas dan meinggalkan kira-kira 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Upaya bantuan
Presiden Ekuador, Galo Plaza Lasso terbang ke
Ambato untuk membantu korban dengan biayanya pribadi. Plaza mengarahkan upaya penyelamatan selama dua hari sebagai pengangkut udara dari Quito untuk menjatuhkan pasokan. Kelompok relawan Palang Merah dan perlengkapan medis dikirim oleh pesawat Amerika. Tentara Amerika Serikat mengirim dua tim bantuan yang dilengkapi dengan serum dan plasma darah. Wali kota Miami bersama dengan tujuh politisi lainnya memulai kampanye penggalangan dana untuk kebutuhan medis dan pakaian dan mengkoordinasikan distribusi 69 kg (152 pon) obat-obatan Rexall. Beberapa negara-negara terdekat mengirimkan pesawat yang membawa obat-obatan dan makanan. Penggalangan dana usaha setempat berhasil mengumpulkan 250.000 sucre Ekuador (sekitar AS$14.815,
1949) dalam waktu dua jam dari peluncurannya.
Plaza pun memberikan dukungan dan penghiburan kepada para korban dengan mengatakan,
Pada 7 Agustus, sebuah pesawat yang membawa 34 pekerja penyelamatan dari Perusahaan Minyak Shell jatuh 32 km (20 mi) dari
Ambato dan tidak meninggalkan satu pun orang yang selamat. Penyakit mulai menyebar di Pelileo dalam beberapa hari setelah
Gempa bumi, yang memaksa tim tentara Amerika yang bekerja sebagai pekerja bantuan untuk memesan penjatuhan barang perangkat pemurnian air dan DDT dari pesawat terbang untuk membersihkan daerah dari agen udara. Korban sakit dikarantina dan dicegah untuk meninggalkan kota ini.
Akibat
Gempa sangat membumihancurkan sejumlah kota: Guano, Patate, Pelileo, Pillaro, dan sepertiga dari
Ambato. Kota
Ambato menjadi "adegan kesedihan dan rasa sakit" yang digambarkan oleh "sejumlah kecil pemakaman yang jalannya berkelok-kelok melalui puing-puing". Jumlah dinding rumah sakit terbaru dikurangi menjadi empat dinding (karena kualitas bangunannya pun kurang baik) dan sebagian besar bangunan di kota ini dihancurkan. Di Pelileo pekerja bantuan korban ditemukan memberi makan orang-orang yang terkubur dalam tanah melalui lubang-lubang di tanah. Pada hari-hari setelah
Gempa bumi,
Gempa susulan terjadi dan hujan deras pun terjadi.
Dalam rangka untuk membantu penduduk, festival buah dan bunga digelar pada tanggal 29 Juni 1950. Festival itu sukses dan menjadi acara tahunan yang dirayakan setiap tahun selama Karnaval dan sekarang mejadi daya tarik wisata yang penting.
Ambato benar-benar dibangun kembali setelah
Gempa. Gereja utama kota, Gereja Matriz de
Ambato digantikan oleh sebuah katedral baru yang dikenal sebagai Katedral La Iglesia pada tahun 1954. Pelileo dibangun kembali di lokasi baru, yakni 2 km (1,2 mi) dari lokasi sebelumnya.
Keadaan terkini
Ambato sering dikunjungi oleh wisatawan yang bepergian melalui Jalan Pan Amerika. Kota ini juga dikenal dengan pasar yang luas, yang menjual berbagai macam barang, termasuk hidangan lokal dan bunga-bunga, dan quintas-nya, yaitu perkebunan tua yang berfungsi sebagai taman bersejarah yang dia antaranya merupakan peninggalan pragempa.
Ekuador masih terkena risiko
Gempa bumi baik intralempeng (seperti pada Maret 1987) maupun interlempeng. Gaya seismisitas interlempeng memberikan ancaman yang lebih tangguh karena
Gempa tersebut bisa jauh lebih kuat dari seismisitas interlempeng dan biasanya berhubungan dengan tanah longsor, penurunan tanah, dan bahkan pencairan tanah.
Lihat pula
Daftar
Gempa bumi di Ekuador
Referensi