Genius (Latin: [ˈɡɛnɪ.ʊs]; jamak geniī) dalam kepercayaan Romawi Kuno adalah contoh individu dari sifat Ilahi secara umum yang hadir dalam setiap orang, tempat, atau benda. Sama seperti malaikat pelindung,
Genius akan mengikuti setiap orang, mulai dari jam kelahirannya hingga hari kematiannya. Sementara untuk perempuan,
Genius yang akan menemani atau mendampingi mereka dalam kehidupan mereka setiap hari, disebut roh Juno.
Dalam konsep Romawi kuno, setiap tempat individu memiliki
Genius (
Genius loci) dan begitu pula dengan benda-benda kuat lainnya, seperti gunung berapi. Konsep ini diperluas ke beberapa hal secara spesifik, seperti:
Genius di teater, di kebun anggur, dan di acara festival, yang dapat membuat pertunjukan menjadi sukses, membuat anggur bisa tumbuh, dan perayaan di festival bisa berhasil. Dalam pemikiran orang Romawi zaman dulu, sangat penting untuk menjalin hubungan yang damai dengan jin yang tepat untuk membantu usaha dan peristiwa besar dalam hidup mereka.
Dengan demikian manusia, mengikuti perintah hatinya, memuliakan sesuatu yang lebih tinggi dan lebih ilahi daripada yang dapat ia temukan dalam individualitasnya yang terbatas, dan membawa persembahan "yang tidak diketahui dari dirinya sendiri" sebagai dewa; dengan demikian mengimbangi dengan pemujaan untuk pengetahuan yang tidak jelas tentang asal-usul ilahinya.
Sementara itu, seorang teolog Kristen, yakni Augustine, menyamakan "jiwa" dalam konsep Kristen dengan konsep "
Genius" dalam ajaran Romawi Kuno, dengan mengutip pernyataan Varro bahwa ada hubungan kekuatan dan kemampuan rasional setiap manusia dengan
Genius.
Spesifik genii
Meskipun istilah "
Genius" bisa merujuk pada dewa apa pun, sebagian besar "
Genius" memiliki tingkat tertinggi dan setiap negara memiliki nama sebutan tertentu untuk menyebut "
Genius".
Genius paling sering dipakai pada suatu tempat individu atau orang yang tidak dikenal secara umum; hingga kawasan terpencil yang jauh dari masyarakat dan pemukiman, keluarga dan rumah mereka. Setiap rumah, pintu, gerbang, jalan, distrik, bahkan suku, memiliki "
Genius" masing-masing.
Hirarki tertinggi para dewa-dewa Romawi, seperti halnya orang-orang Yunani, dimodelkan berdasarkan silsilah dalam keluarga manusia. Sosok yang menampilkan seorang ayah, Jupiter, merupakan kesatuan ilahi tertinggi, dan sosok seorang ibu, Juno, merupakan ratu dari para dewa. Kesatuan tertinggi ini bisa dibagi lagi menjadi "genii" untuk setiap keluarga individu; karenanya, setiap "
Genius" perempuan, yang mewakili kekuatan reproduksi wanita, adalah seorang Juno, dan kekuatan laki-laki disebut Jupiter.
Juno dipuja dengan banyak gelar atau sebutan, yakni:
Iugalis, "pernikahan"
Matronalis, "wanita yang sudah menikah"
Pronuba, "pengantin wanita"
Virginalis, "keperawanan"
Ikonografi Romawi
= Koin
=
"
Genius" dari badan sosial korporat sering menjadi tema cameo pada koin kuno: seperti denarius dari Spanyol, tahun 76–75 SM, menampilkan patung GPR (
Genius Populi Romani, "
Genius Rakyat Romawi") bagian depan; sebuah aureus dari Siscia di Kroasia, tahun 270–275 M, menampilkan gambar berdiri
Genius ILLVR (
Genius Exercitus Illyriciani, "
Genius of the Illyrian Army") sebaliknya; sebuah aureus Roma, tahun 134-138 M, dengan gambar seorang pemuda memegang tumpah ruah dan patera (piring kurban) dan tulisan GENIOPR, genio populi Romani, "untuk
Genius orang Romawi ," sebaliknya.
Representasi era-modern
Referensi