Guci adalah satu dari tujuh
Suku (klan) dari Lareh Koto Piliang yang dicetuskan oleh Datuak Katumangguangan, anak dari Puti Indo Jalito dengan Maharajadiraja pemegang tampuk pulau Percha, pendiri alam Minangkabau, Sri Maharajo Dirajo di Parianganāenam lainnya adalah Koto, Piliang, Dalimo, Sikumbang, Sipisang, dan Malayu.
Etimologi
Secara etimologi, kata "
Guci" didasarkan pada
Suku kata gu dan ci, yang masing-masing mewakili kegelapan dan "untuk bergerak dalam lingkaran."
Suku kata "ci" terhubung ke akar ca yang berarti "pencapaian dari gerakan yang melingkar." Di antara kata benda paling awal yang berasal dari akar ini adalah cakra "roda" atau "lingkaran" dan candra "Bulan."
Penyebaran
Suku Guci menyebar hampir merata di alam Minangkabau baik di Luhak nan Tigo, yaitu di Tanah Datar, Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, Lima Puluh Kota, dan Payakumbuh, maupun di rantau, seperti di Sijunjung, Sawahlunto, Dharmasraya, Solok, Kota Solok, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, dan Pesisir Selatan, serta di berbagai rantau lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.
Pangulu
Berikut ini beberapa gelar Penghulu
Suku Guci:
Aliansi
Di beberapa nagari,
Suku Guci bersekutu dengan
Suku lain dan membentuk beberapa aliansi, antara lain:
Guci Dalimo di Pariangan, Tanah Datar
Guci Dalimo, Datuak Manggoga di Piladang, Akabiluru, Lima Puluh Kota
Guci Panyalai Jambak di Pandai Sikek, Tanah Datar
Guci Tanjung di Candung Agam dan di Bayang Pesisir selatan
Guci Piliang di Koto Gadang dan di Maninjau Agam, serta di Ulakan dan di Kurai Taji Padang Pariaman
Guci Pili di Kapau, Agam
Sudut Nan IX, yakni Koto, Piliang,
Guci, Sikumbang, Sipisang, Dalimo atau Simabur, Tanjung, Piboda, dan Pagacancang di Lima Puluh Kota
Sudut Nan IX, yakni Koto, Piliang,
Guci, Sikumbang, Sipisang, Simabur, Tanjung, Piboda, dan Pagacancang serta Malayu di Suliki, Lima Puluh Kota
Sudut Nan IX, yakni Koto, Piliang,
Guci, Sikumbang, Sipisang, Simabur, Tanjung, Piboda, dan Pagacancang di Guguk dan di Situjuh Gadang, Lima Puluh Kota
Guci Caniago pada abad ke-12 di Ulakan, Padang Pariaman
Guci Malayu di Padang
Tuanku
Berikut beberapa gelar Datuk Tuanku atau Imam
Suku Guci beserta malinnya:
Datuk Imam Tanameh dengan Datuk Khatib Bandaro di Maninjau, Agam
Imam Marajo atau Imam Maharajo dengan Malin Maharajo di Bayang, Pesisir Selatan
Tokoh
Berikut beberapa tokoh yang berasal dari
Suku Guci:
Burhanuddin Ulakan, seorang ulama yang berpengaruh di daerah Minangkabau sekaligus penyebar Islam di Kerajaan Pagaruyung
Jamil Jambek, seorang ulama pembaharu Islam dari Minangkabau pada awal abad ke-20
Surya Tri Harto, profesional bisnis dan praktisi perminyakan
Derry Sulaiman, pendakwah, musisi
Kamal
Guci, seorang pelukis
Harun Toboh, ulama pejuang di kalangan Kaum Tua dan memiliki andil dalam perdebatan antara ulama tradisional dan ulama modernis di Minangkabau
Nur Sutan Iskandar, sastrawan Angkatan Balai Pustaka
Siti Raham, istri Buya Hamka
Irfan Hamka, seorang wartawan dan penulis Indonesia
Aliyah Hamka, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Zuiyen Rais, mantan wali kota Padang
Wirsan Hadi, seorang budayawan terkemuka Indonesia asal Sumatera Barat
Kivlan Zen, seorang tokoh militer Indonesia
Rahmiana Zein, seorang pengajar dan pakar ilmu kimia Indonesia
Yunahar Ilyas, seorang pengajar dan ulama Indonesia dari Muhammadiyah
Nikita Willy, seorang aktris dan penyanyi berkebangsaan Indonesia
Muhamata Youda, Aktor
Ekos Albar, Wakil Wali Kota Padang
Lihat pula
Daftar
Suku Minangkabau
Referensi
= Sitasi
=
= Sumber
=