Semenjak virus
HIV mulai muncul di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, epidemi
HIV sering kali dikaitkan dengan kelompok gay, biseksual
dan lelaki seks lelaki (LSL). Laporan resmi pertama mengenai virus ini diterbitkan oleh Center for Disease Control (CDC) pada tanggal 5 Juni 1981
dan merincikan kasus lima laki-laki gay muda yang masuk rumah sakit akibat infeksi serius. Satu bulan kemudian, The New York Times melaporkan bahwa 41 orang homoseksual telah didiagnosis mengidap sarkoma Kaposi,
dan delapan telah meninggal dalam waktu kurang dari 24 bulan setelah diagnosis tersebut. Pada tahun 1982, komunitas medis menjuluki menyakit ini "gay-related immune deficiency" (GRID). Istilah AIDS bari diusulkan sebagai pengganti GRID pada Juli 1982,
dan CDC sendiri baru menggunakan akronim AIDS di dalam laporan resmi pada September tahun yang sama.
Kini komunitas ilmiah telah memahami bahwa
HIV tidak hanya menyerang komunitas gay, tetapi juga dapat menginfeksi siapapun tanpa memandang jenis kelamin, kelompok etnis atau orientasi seksual. Namun,
HIV masih sangat berdampak terhadap LSL di berbagai belahan dunia. Persentase LSL di Amerika Serikat sangat kecil, tetapi mereka adalah kelompok populasi yang paling terkena dampak virus
HIV/AIDS
dan proporsi warga Amerika terbesar dengan diagnosis AIDS yang telah meninggal. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 2 hingga 20% LSL terinfeksi dengan
HIV, tergantung di mana mereka tinggal.
LSL sebagai kategori perilaku
lelaki seks lelaki (disingkat LSL) adalah laki-laki yang berhubungan
seks sesama jenis tanpa memandang bagaimana mereka mengidentifikasi dirinya. Banyak LSL yang memilih untuk tidak mengidentifikasi diri sebagai seorang homoseksual atau biseksual. Selain itu, istilah ini tidak mencakup laki-laki yang menyatakan diri sebagai seorang gay atau biseksual, tetapi tidak pernah berhubungan
seks dengan laki-laki lainnya, termasuk remaja-remaja gay.
Istilah LSL sudah digunakan di bidang kedokteran paling tidak dari tahun 1990. Penggunaan istilah ini telah dikaitkan dengan Glick et al., karena mereka memakai istilah ini di dalam hasil penelitian pada tahun 1994 yang memperkuat konsep ini di dalam terminologi medis. Istilah LSL sering kali digunakan di dalam literatur medis
dan penelitian sosial untuk mendeskripsikan laki-laki semacam ini sebagai suatu kelompok tanpa mempertimbangkan cara mereka mengidentifikasi diri karena dengan itu istilah ini menjadi kategori perilaku yang lebih tepat untuk menyelidiki risiko penyakit daripada kategori yang didasarkan pada identitas (seperti "gay", "biseksual" atau "hetero"), karena laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai seorang gay atau biseksual belum tentu aktif secara seksual,
dan kadang-kadang mereka yang menyatakan diri sebagai seorang "hetero" malah aktif berhubungan
seks dengan laki-laki.
= Demografi
=
Penentuan jumlah LSL di seluruh dunia sulit dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa paling tidak 3% hingga 16% laki-laki pernah berhubungan
seks dengan laki-laki lain paling tidak satu kali. Perkiraan ini juga mempertimbangkan korban pelecehan seksual selain LSL yang melakukannya atas dasar suka sama suka. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 6-20% laki-laki di seluruh dunia pernah berhubungan
seks dengan laki-laki lain.
Perkiraan di Amerika Serikat sendiri bermacam-macam. Center for Disease Control memperkirakan bahwa LSL mencakup sekitar 2% populasi Amerika. Penelitian dari tahun 2005 memperkirakan bahwa di antara laki-laki Amerika yang berumur 15 hingga 44 tahun, diperkirakan 6% pernah melakukan
seks oral atau anal dengan laki-laki lain,
dan sekitar 2,9% pernah punya paling tidak satu pasangan laki-laki dalam 12 bulan terakhir. Penelitian dari tahun 2007 memperkirakan bahwa terdapat 7,1 juta LSL di Amerika Serikat atau sekitar 6,4%. Dari antara orang-orang ini, 71%
adalah orang kulit putih, 15,9% Hispanik
dan 8,9% adalah orang kulit hitam. Persentase LSL di setiap negara bagian berbeda-beda; persentase paling rendah ada di Dakota Selatan (3,3%), sementara yang paling tinggi ada di District of Columbia (13,2%). Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa terdapat 57% LSL yang menyatakan diri sebagai seorang biseksual atau hetero. Penelitian dari tahun 2010 memperkirakan bahwa 2,6% pernah melakukan tindakan
seks sesama jenis pada tahun terakhir, 4,0% dalam lima tahun terakhir,
dan 7,0% pada suatu waktu dalam kehidupannya.
Catatan kaki