Hubungan Israel dengan Yordania merujuk kepada
Hubungan diplomatik, ekonomi dan budaya antara
Israel dan
Yordania. Dua negara tersebut menjalin
Hubungan diplomatik secara resmi sejak 1994
dengan menandatangani perjanjian perdamaian
Israel–
Yordania. Raja Abdullah dari
Yordania memandang
Israel sebagai aliansi wilayah vital di Timur Tengah.
Negosiasi perdamaian antara
Israel dan
Yordania dimulai pada 1994. Perdana Menteri
Israel Yitzhak Rabin dan Menteri Luar Negeri Shimon Peres memberitahukan Raja Hussein bahwa setelah Perjanjian Oslo
dengan PLO,
Yordania berpikir untuk "keluar dari permainan besar". Rabin, Hussein dan Clinton menandatangani Deklarasi Washington di Washington, DC, pada 25 Juli 1994. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa
Israel dan
Yordania mengakhiri permusuhan antar-negara secara resmi dan memulai negosiasi.
Pada 26 Oktober 1994, pemerintah
Yordania dan
Israel menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah. Perjanjian tersebut menormalisasikan
Hubungan antara dua negara tersebut dan menyelesaikan persengketaan wilayah, seperti pembagian perairan. Konflik-nya memakan biaya sejumlah US$18.3 miliar. Perjanjian tersebut sangat berkaitan
dengan upaya membuat perdamaian antara
Israel dan Otoritas Palestina. Acara penandatanganannya diadakan di perlintasan batas selatan Arabah, dan membuat
Yordania menjadi negara Arab kedua, setelah Mesir, yang menormalisasikan hubungannya
dengan Israel.
Pada 1996, kedua negara tersebut menandatangani sebuah perjanjian perdagangan. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut,
Israel memutuskan untuk mendirikan sebuah pusat pengobatan modern di Amman.
Lihat pula
Pengakuan internasional
Israel
Perlintasan Wadi Araba
Jembatan Allenby
Pulau Perdamaian
Referensi
Pranala luar
Kedutaan Besar
Israel - Amman
Kedutaan Besar
Yordania - Tel Aviv Diarsipkan 2012-12-18 di Archive.is