Imipenem adalah antibiotik laktam beta sintetis yang termasuk dalam golongan kimia karbapenem. Obat ini dikembangkan oleh ilmuwan Merck Burton Christensen, William Leanza, dan Kenneth Wildonger pada pertengahan tahun 1970-an. Karbapenem sangat resistan terhadap enzim β-laktamase yang diproduksi oleh banyak bakteri Gram-negatif yang resistan terhadap banyak obat, sehingga memainkan peran penting dalam pengobatan infeksi yang tidak mudah diobati dengan antibiotik lain. Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan intravena.
Imipenem dipatenkan pada tahun 1975 dan disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1985. Obat ini dikembangkan melalui pencarian coba-coba yang panjang untuk versi yang lebih stabil dari produk alami tienamisin, yang diproduksi oleh bakteri Streptomyces Cattleya. Tienamisin memiliki aktivitas antibakteri, tetapi tidak stabil dalam larutan air, sehingga secara praktis tidak memiliki kegunaan medis.
Imipenem memiliki spektrum aktivitas yang luas terhadap bakteri aerobik dan anaerobik, Gram-positif maupun Gram-negatif.
Imipenem sangat penting karena aktivitasnya terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus. Namun,
Imipenem tidak aktif terhadap MRSA.
Kegunaan dalam medis
= Spektrum kerentanan dan resistensi bakteri
=
Acinetobacter anitratus, Acinetobacter calcoaceticus, Actinomyces odontolyticus, Aeromonas hydrophila, Bacteroides distasonis, Bacteroides uniformis, dan Clostridium perfringens secara umum rentan terhadap
Imipenem, sementara Acinetobacter baumannii, beberapa Acinetobacter spp., Bacteroides fragilis, dan Enterococcus faecalis telah mengembangkan resistensi terhadap
Imipenem dalam berbagai tingkatan. Tidak banyak spesies yang resistan terhadap
Imipenem kecuali Pseudomonas aeruginosa (Oman) dan Stenotrophomonas maltophilia.
= Pemberian bersama dengan silastatin
=
Imipenem didegradasi dengan cepat oleh enzim ginjal dehidropeptidase 1 jika diberikan sendiri, dan hampir selalu diberikan bersama dengan silastatin untuk mencegah inaktivasi ini.
Efek samping
Reaksi obat yang merugikan yang umum terjadi adalah mual dan muntah. Orang yang alergi terhadap penisilin dan antibiotik β-laktam lainnya harus berhati-hati jika mengonsumsi
Imipenem, karena tingkat reaksi silangnya tinggi. Pada dosis tinggi,
Imipenem bersifat seizurogenik.
Mekanisme kerja
Imipenem bekerja sebagai antimikroba dengan menghambat sintesis dinding sel berbagai bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Obat ini tetap sangat stabil di hadapan β-laktamase (baik penisilinase maupun sefalosporinase) yang diproduksi oleh beberapa bakteri, dan merupakan penghambat kuat β-laktamase dari beberapa bakteri Gram-negatif yang resistan terhadap sebagian besar antibiotik β-laktam.
Referensi
bacaan lebih lanjut
Pranala luar
"
Imipenem". Drug Information Portal. U.S. National Library of Medicine.