- Source: Interaksi antara hewan dan manusia
Interaksi antara hewan dan manusia telah berlangsung sejak zaman purbakala. Hewan dan manusia memiliki tingkat kemampuan yang berbeda yang menyebabkan tingkat interaksi di antara keduanya berbeda. Interaksi hewan dan manusia dapat ditelusuri secara arkeologi melalui ekskavasi tulang hewan. Lingkungan interaksi antara hewan dan manusia adalah lingkungan biotik bersama dengan tumbuhan. Pola interaksinya dengan gerak-gerik dan suara.
Interaksi antara hewan dan manusia berbentuk domestikasi oleh manusia dan komunikasi akustik oleh hewan. Media interaksinya adalah lingkungan binaan. Interaksi antara hewan dan manusia dapat dalam hubungan baik seperti pengendalian hayati, atau hubungan buruk seperti pemanfaatan berlebihan. Aspek hubungan interaksi antara manusia dan hewan mulai dibahasa sejak Kongres Arkeologi Dunia 1986.
Penelusuran
Hewan dan manusia memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Manusia mampu mengembangkan interaksi dengan segala isi alam semesta dan menghasilkan kebudayaan. Kemampuan ini dapat terwujud karena manusia memiliki akal yang digunakan untuk berusaha. Sementara perkembangan interaksi pada hewan hanya dapat mencapai tahap kebiasaan pada tingkatan kelompok.
Pola interaksi antara hewan dan manusia dapat ditelusuri secara arkeologi. Keterangan mengenai interaksi diperoleh melalui ekskavasi tulang hewan. Selain memberikan penjelasan mengenai kehidupan manusia di masa purba, tulang hewan juga menjelaskan tentang pengetahuan manusia di masa purba. Penemuan tulang hewan juga memberikan pengetahuan mengenai revolusi produksi makanan manusia dari kehidupan berburu menjadi beternak.
Pola interaksi
Manusia dan hewan merupakan anggota dari lingkungan biotik bersama dengan tumbuhan. Interaksi antara hewan dan manusia dapat terjadi secara langsung. Kedekatan interaksi antara hewan dan manusia teramati dari gerak-gerik hewan dan suara yang dihasilkannya. Interaksi antara hewan dan manusia dapat mencapai tingkatan tinggal serumah. Interaksi antara manusia dan hewan juga dapat terjadi pada hasil rekayasa manusia. Hasil rekayasa ini masih dalam batasan-batasan alami untuk hewan liar. Lingkungan initeraksinya antara lain pada taman margasatwa atau kebun binatang.
Jenis interaksi
= Domestikasi
=Domestikasi hewan telah dilakukan sejak masa purbakala. Jenis domestikasi pada hewan dibedakan menjadi hewan peliharaan dan hewan ternak. Domestikasi hewan menjadi hewan peliharaan bertujuan untuk mempermudah urusan manusia dengan bantuan hewan. Domestikasi hewan menjadi hewan ternak bertujuan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Domestika hewan oleh manusia tidak hanya berlaku pada genetika dari spesies hewan. Hewan dan manusia melakukan adaptasi timbal-balik dalam hubungan keduanya sebagai peliharaan dan pemelihara. Hewan peliharaan juga dijadikan oleh manusia sebagai teman. Pandangan ini umumnya diyakini oleh pasangan suami-istri yang tidak ingin memiliki anak atau pemuda lajang yang enggan menikah dan memiliki anak hingga mencapai masa tua.
= Komunikasi akustik
=Hewan menggunakan komunikasi akustik untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Komunikasi ini dilakukan untuk mengatasi ketidakmampuan komunikasi visual misalnya pada hutan yang lebat. Salah satu jenis hewan yang menggunakan komunikasi akustik adalah burung. Jenis komunikasi burung dibedakan menjadi dua, yaitu suara nyanyian dan suara panggilan. Suara nyanyian lebih banyak digunakan oleh burung jantan dengan tujuan menarik perhatian burung betina. Sementara suara panggilan digunakan oleh burung untuk memanggil atau memberi peringatan. Sistem komunikasi suara oleh hewan semakin meningkat karena evolusi hewan. Perkembangan akhir yang dicapai dalam komunikasi hewan adalah menghasilkan suara yang digunakan dalam bahasa manusia.
Media interaksi
= Lingkungan binaan
=Teknologi pembangunan yang dikembangkan oleh manusia telah mengurangi interaksi hewan dan manusia melalui lingkungan alami. Interaksi hewan dan manusia beralih ke lingkungan binaan hasil buatan manusia. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia mengurangi habitat hewan di lingkungan alami. Karena itu, terjadi migrasi dan adaptasi oleh hewan ke lingkungan binaan manusia. Proses ini menghasilkan fenomena yang disebut sinurbisasi dan sinantropisasi.
Hubungan
= Hubungan baik
=Pengendalian hayati
Pengendalian hayati dilakukan oleh manusia untuk mengurangi populasi penganggu pada urusan manusia. Pada pengendalian hayati, manusia memanfaatkan musuh alami. Dalam artian luas, pengendalian hayati memanfaatkan hewan sebagai musuh alami. Hewan yang digunakan adalah yang mampu bertahan hidup dari serangan patogen, parasit dan pemangsa.
= Hubungan buruk
=Pemanfaatan berlebihan
Pemanfaatan hewan untuk kepentingan manusia dapat berdampak buruk jika proporsionalitas tidak dipertimbangkan. Dampaknya berupa ketidakseimbangan ekologi yang akhirnya menjadi penyebab kerusakan alam. Manusia pada akhirnya merugi akibat kerusakan alam tersebut.
Interaksi antara hewan dan manusia semakin meningkat karena kebutuhan dasar manusia yang menghasilkan kerusakan lingkungan. Manusia mengadakan pengalihan lahan dan menghasilkan limbha rumah tangga maupun industri. Ada pula bencana alam yang disebabkan oleh manusia. Kerusakan-kerusakan ini memunculkan berbagai penyakit, salah satunya zoonosis di mana penularan terjadi dari hewan ke manusia. Beberapa jenis zoonosis yaitu virus ebola, Virus Marburg, Mers-Cov, dan flu burung.
Pemikiran
= Kongres Arkeologi Dunia 1986
=Pada September 1986 diadakan Kongres Arkeologi Dunia di Southampton. Kongres ini dihadiri oleh 850 ahli dari berbagai disiplin ilmu. Tema yang dibahas dalam kongres ini ada empat. Salah satu temanya adalah sikap budaya terhadap hewan, termasuk burung, ikan dan invertebrata. Tujuan dari pembahasan tema tersebut ntuk mengeksplorasi perkembangan aspek hubungan antara manusia dengan hewan. Para ahli yang menghadiri kongres ini secara khusus berdiskusi tentang penyebab manusia sebagai makhluk hidup digolongkan sebagai hewan.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Interaksi sosial
- Interaksi antara hewan dan manusia
- Hewan
- Kedokteran hewan
- Manusia
- Ekologi
- Hewan kesayangan
- Konflik manusia dan satwa liar
- Psikologi
- Hewan dalam kehidupan manusia