Inti iblis adalah massa subkritis dari plutonium berbentuk bola dengan berat 62-kilogram (137 pon) dan berdiameter 89 milimeter (3,5 in), yang pernah dalam mengalami kecelakaan kekritisan pada 21 Agustus 1945 dan 21 Mei 1946.
Inti ini awalnya dimaksudkan untuk digunakan dalam senjata nuklir ketiga, tetapi Jepang sudah terlebih dahulu menyerah, meskipun demikian
Inti ini tetap digunakan untuk pengujian. Dirancang dengan margin keamanan yang kecil untuk memastikan ledakan bom yang sukses.
Inti ini sempat dalam keadaan superkritis ketika secara tidak sengaja ditempatkan dalam konfigurasi superkritis selama dua percobaan terpisah yang dimaksudkan untuk menyakinkan bahwa
Inti memang dalam keadaan yang dekat dengan titik kritis. Insiden itu terjadi di Laboratorium Los Alamos pada tahun 1945 dan 1946, yang keduanya mengakibatkan keracunan radiasi akut dan diikuti oleh kematian ilmuwan Harry Daghlian dan Louis Slotin. Setelah insiden tersebut,
Inti plutonium berbentuk bola ini dinamakan "
Inti iblis".
Pembuatan dan sejarah awal
Inti iblis ini (sama seperti
Inti kedua yang digunakan dalam pengeboman Nagasaki) terdiri dari tiga bagian: dua bulatan seperti bola berisi paduan plutonium–gallium dan sebuah cincin yang dirancang untuk menjaga agar fluks neutron tidak ikut "menyembur" keluar dari permukaan yang digabungkan antara kedua bulatan bola tersebut selama ledakan.
Inti dari perangkat yang digunakan dalam uji coba nuklir di Alamogordo Bombing and Gunnery Range pada bulan Juli tidak memiliki cincin seperti itu.
Referensi