Sejarah
Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16,
di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah
Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti
di dalam mempelajari kedatangan Muslim
di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.
Populasi Muslim
di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir,
di mana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara
Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Sejarah
Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah
Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke
Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16, Álvar Núñez Cabeza de Vaca.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke
Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh
Islam.
Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah,
di mana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat
di Timur Tengah. Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara asal". Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960,
di mana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara
di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama.
Masjid
Pada tahun 2020, Survei Masjid AS mencatat 2.796 tempat ibadah
Islam di Amerika Serikat, meningkat 31% dari hitungan tahun 2010. Negara bagian AS dengan jumlah masjid terbanyak adalah New York (343), California (304), Texas (224), Florida ( 157), dan New Jersey (141), dengan New York memperoleh jumlah masjid tertinggi dibandingkan tahun 2011 (tambahan 86). As part of a sampled survey, the US Mosque Survey reports that 6% of mosques self identified as Shi'ite. Pew Research Center mencatat bahwa 61% responden survei "mengatakan bahwa wanita telah bertugas
di dewan
di beberapa titik dalam lima tahun terakhir.."
Dari ribuan masjid yang ada, hanya kurang dari 100 unit yang benar-benar dari awal dirancang sebagai Masjid, kebanyakan jamaah
Islam di AS pada awalnya beribadah
di bangunan-bangunan yang semula didirikan untuk tujuan lain, seperti bekas stasiun pemadam kebakaran, teater, gudang, dan toko.
Pada 2001 tercatat masjid terbanyak berada
di California, yakni sekitar 227 unit pada tahun 2001.
Beberapa kegiatan misionaris
Islam paling awal dilakukan oleh Alexander Russell Webb, yang pada tahun 1893 mendirikan sebuah misi
di Manhattan, meskipun tersendat karena kekurangan dana. Dari tahun 1910 hingga 1912, Inayat Khan berkeliling kota-kota besar
Amerika untuk mendakwahkan
Islam; dia menarik khalayak yang besar meskipun tidak banyak yang menjadi mualaf. Tokoh yang lebih sukses dalam mengubah orang
Amerika menjadi
Islam adalah Mufti Muhammad Sadiq, yang mendirikan sebuah misi
di Chicago pada tahun 1920 pada umumnya Afrika-
Amerika.:31–32 Segera setelah itu, kelompok Muslim Afrika-
Amerika asli mulai terbentuk: Moorish Science Temple didirikan
di Chicago pada tahun 1925, dan Nation of
Islam dibentuk pada tahun 1930.:34–36
Pada 2001,New York times melaporkan 25.000 orang
Amerika masuk
Islam per tahun. Tingkat konversi orang
Amerika menjadi 4 kali lebih banyak sejak 11 September.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi konversi yang signifikan ke
Islam di penjara negara bagian, federal, dan lokal
di Amerika Serikat. Menurut J. Michael Waller, narapidana Muslim merupakan 15–20% dari populasi penjara, atau kira-kira 350.000 narapidana pada tahun 2003. Waller menyatakan bahwa sebagian besar narapidana ini masuk ke penjara sebagai non-Muslim. Dia juga mengatakan bahwa 80% dari narapidana yang "menemukan iman" saat
di penjara masuk
Islam. Narapidana yang bertobat ini sebagian besar adalah orang Afrika-
Amerika, dengan sejumlah kecil Hispanik
Demografi
= Jumlah, kebangsaan dan etnis
=
Sulit menentukan jumlah pasti Muslim
di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang
Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat
di dalamnya. Dinas imigrasi juga tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid
di AS tidak memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim
di AS. Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro
Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency (CIA)
Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim
di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah ini sama dengan jumlah umat Yahudi
di AS.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim
di AS adalah keturunan asing.
di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke
Islam, dan keturunan Afro
Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum
di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan (33%), Afro
Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%),
Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki
Amerika (1,1%), Iran
Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).
= Bahasa
=
Tabel ini menyajikan populasi serta proporsi Muslim
di Amerika Serikat menurut bahasa yang digunakan
di rumah mereka menurut sebuah studi.
= Persebaran georgrafi
=
Komunitas Muslim pertama berada
di Midwest.
di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk sala|-
|t berjemaah pada tahun-tahun pertama era 1900-an;
di Indiana, sebuah pusat kegiatan
Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi Masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, dipinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah. Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk komunitas Arab-
Amerika terbesar
di negara ini. Galangan kapal
di Quincy, Massachusetts,
di luar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran Muslim sejak tahun 1800-an.
di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks Masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh.
di New York,
Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.
Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois,
di mana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak
di antara kota-kota lain
di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah berdiri
di kawasan Chicago.
di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah menjadi pusat komunitas Muslim yang besar
di AS. Islamic Center
di California Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar
di AS. Jumlah Masjid
di California juga adalah yang terbanyak
di AS, yakni sekitar 227 Masjid pada tahun 2001
= di penjara
=
Penjara bisa jadi adalah penyokong terhadap pertumbuhan
Islam di AS. Perkiraan resmi menyatakan bahwa persentase dari narapidana Muslim adalah sekitar 15-29% dapi populasi penjara. Diperkirakan, sekitar 80% dari narapidana berpindah agama ke
Islam. Populasi narapidana Muslim telah mencapai 350 ribu jiwa (pada 2003) dengan pertambahan sekitar 30 ribu hingga 40 ribu setiap tahunnya. Kebanyakan narapidana yang berpindah ke
Islam adalah keturunan Afrika.
Menurut Dr. Mikhail Waller, golongan Islamis radikal, yang dicurigai oleh pemerintah AS, menjadi perekrut
di dalam penjara untuk menjadikan pengikutnya sebagai kader demi mendukung mereka dalam usaha-usaha anti
Amerika.
= Statistik dari Pew Research Center
=
Berikut beberapa statistik Pew Research Center mengenai Muslim
Amerika.
Perekonomian
Pada awalnya, imigran Muslim yang datang ke AS bekerja sebagai budak, tetapi kini tidak sedikit yang bekerja sebagai seorang profesional. Pekerjaan lain yang dilakoni oleh Muslim
di AS adalah guru, tentara, penjaga toko, sopir taksi, dokter, wiraswasta, buruh, dan pekerjaan lainnya.
Karena dalam
Islam perbuatan riba diharamkan oleh agama, sebagian Muslim merasa kesulitan ketika harus mendanai dan mengembangkan usahanya. Sebagian besar lembaga keuangan dan perbankan
di AS masih bersifat konvensional,
di mana mereka menerapkan sistem berbunga. Namun sejak beberapa tahun lalu, sebagian lembaga keuangan dan korporasi mulai mencari cara untuk membantu Muslim AS. Beberapa program pendanaan lokal ala
Islam baru-baru ini telah dimulai atau sedang dalam tahap perencanaan:
Korporasi Pengembangan Komunitas Phillips (Phillips Community Development Corp.) maupun Badan Pengembangan Komunitas Minneapolis (Minneapolis Community Development Corp.), masing-masing telah memberi dana bagi pemiliki usaha
Islam dengan biaya administrasi sebagai pengganti bunga.
Konsorsium Minneapolis dari Para Pengembang Komunitas (Minneapolis Consortium of Community Developers) telah menyediakan dua pendanaan berdasarkan biaya untuk usaha-usaha Islami sebagai proses awal.
Delsan Auto Dealer, tempat usaha mobil bekas miliki seorang Somalia, menyediakan pendanaan bebas bunga kepada pelanggannya.
Kelompok Twin Cities sedang berupaya untuk membentuk perserikatan kredit secara
Islam.
Bank-bank seperti Wells Fargo & Co. dan University Bank tengah mencari jalan bagaimana mereka bisa membantu usaha
Islam.
Organisasi
Ada banyak organisasi
Islam di AS.
Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau Masyarakat Muslim
Amerika), pengganti Nation of
Islam, yang lebih dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa Muslim
Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan kepercayaan
Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah yang terakhir.
Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau Masyarakat
Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan perorangan untuk mempresentasikan
Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis Kaukasia dan sekelompok kecil Afro
Amerika yang masuk
Islam. Jumlah anggotanya baru-baru ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim paling besar
di AS. Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan karena memiliki hubungan dengan terorisme.
Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA atau Lingkaran
Islam Amerika Utara). ICNA adalah kelompok
Islam yang tidak memandang kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini dibentuk oleh imigran,
Amerika kult putih, dan Afro
Amerika yang masuk
Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga bisa lebih besar dari ASM disaat sekarang. Divisi mudanya adalah Young Muslims atau Muslim Muda.
Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim
Amerika) mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim
Amerika, yang berlandaskan hukum
Islam. ISCA bekerja keras untuk mengintegrasikan ajaran
Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan
Islam di tengah masyarakat yang sekuler.
Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan
Islam Amerika Utara), adalah suatu organisasi Muslim terkemuka
di AS. Menurut situs mereka,
di antara sasaran IANA adalah "mengkoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah yang berbeda, mengorientasikan organisasi (
Islam)
di Amerika Utara atau mengarahkan umat Muslim untuk bertahan pada metodologi
Islam". Untuk mencapai sasarannya, IANA menggunakan sejumlah alat, metode, konvensi, rapat anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.
Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah suatu kelompok yang diperuntukkan bagi pelajar
Islam di perguruan tinggi Kanada dan
Amerika Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti pengumpulan dana untuk tunawisma selama Ramadhan.
Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi
Islam) adalah organisasi yang dibentuk untuk memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar
Islam dan umat Muslim.
Masjid menurut etnis
Politik
Organisasi politik
Islam di AS berkepentingan untuk mengakomodasi kepentingan Muslim disana. Organisasi seperti American Muslim Council aktif terlibat menegakkan hak asasi dan hak warga negara bagi setiap orang
Amerika.
Council on American-Islamic Relations (CAIR atau Dewan Hubungan
Islam-
Amerika), adalah organisasi
Islam paling besar yang mengakomodasi kepentingan Muslim
di AS. CAIR menggambarkan organisasinya sebagai organisasi yang moderat
di DPR
Amerika dan arena politik
Amerika. CAIR juga mengutuk semua aksi terorisme, dan sedang bekerjasama dengan Gedung Putih mengenai isu-isu keselamatan dan politik luar negeri. CAIR adalah lembaga pembela hak-hak warga Muslim AS yang paling besar dan mempunyai 35 kantor. Selain memiliki advokasi terhadap kaum Muslim juga meningkatkan pemahaman
Islam, mendorong tanya jawab, melindungi kebebasan-kebebasan sipil, memberdayakan
Islam di Amerika, dan membangun kesatuan dan mempromosikan keadilan dan saling pengertian.
Muslim Public Affair Council (MPAC atau Dewan Permasalahan Masyarakat
Islam), adalah suatu jawatan pelayanan bagi masyarakat Muslim
Amerika. Berpusat
di Los Angeles, California dan memiliki cabang
di Washington, DC. MPAC didirikan pada 1988. Tujuan orgaisasi ini adalah untuk memperkenalkan identitas Muslim
Amerika, mengembangkan suatu organisasi yang aktif, dan juga pelatihan bagi generasi masa depan baik pria dan wanita untuk berbagai visi. MPAC juga bekerja untuk memperkenalkan
Islam dan Muslim secara akurat melalui media massa, mendidik masyarakat
Amerika mengenai
Islam, persahabatan dengan masyarakat yang berbeda dan menjalin hubungan dengan para pembuat dan pengambil keputusan (pemerintah).
American Islamic Congress, adalah organisasi kecil dan moderat yang memperkenalkan pluralisme.
Free Muslims Coalition, dibentuk untuk menghapus dukungan terhadap
Islam radikal dan terorisme serta memperkuat institusi yang demokratis
di Timur Tengah dan Dunia
Islam dengan mendukung usaha reformasi
Islam.
Pandangan-pandangan publik Amerika dan kaum Muslim Amerika
= Pandangan publik Amerika mengenai Islam
=
Suatu survey nasional yang diadakan pada 2003 oleh Pusat Riset Pew dan Forum Agama dan Kehidupan Publik Pew melaporkan bahwa persentase orang
Amerika yang memandang kurang baik
Islam meningkat satu persen menjadi 34% dari 2002 dan 2003, lalu meningkat lagi dua persen menjadi 36% pada tahun 2005. Pada waktu yang sama, persentase publik
Amerika yang menganggap bahwa
Islam dapat mendorong kepada tindak kekerasan dibandingkan agama yang lain menurun dari 44% pada Juli 2003 menjadi 36% pada Juli 2005.
Pada Juli 2005, survey Pew menunjukkan bahwa 59% orang dewasa
Amerika menganggap bahwa
Islam "sangat berbeda dengan agama mereka", menurun satu persen dari tahun 2003. Pada survey yang sama, 55% mempunyai pendapat yang baik terhadap Muslim
Amerika, atau naik empat persen dibanding Juli 2003 yang hanya 51%.
Berdasar poling yang dilakukan oleh CBS pada April 2006 mengenai keyakinan, memperlihatkan bahwa:
58% orang
Amerika lebih memilih Protestan
48% memilih Katolik
47% memilih Yahudi
31% memilih Kristen fundamental
20% memilih Mormonisme
19% memlih
Islam
8% memilih Sainstologi
Survey Pew mengenai penganut, memperlihatkan bahwa:
77% orang
Amerika berpendapat yang baik terhadap Yahudi
73% terhadap Katolik Roma
57% terhadap Kristen Evangelis
55% terhadap Muslim
35% terhadap Atheis
Survey yang dilakukan oleh Newsweek pada Juli 2007 terhadap publik
Amerika memperlihatkan bahwa:
32% percaya bahwa Muslim
Amerika sedikit setia kepada AS (40% percaya bahwa mereka setia kepada AS sebagaimana percaya kepada
Islam).
63% percaya bahwa Muslim
Amerika tidak membenarkan tindak kekerasan.
28% percaya bahwa al-Qur'an membenarkan kekerasan (40% percaya tidak membenarkan).
41% percaya bahwa kultur
Islam membenarkan bunuh diri.
46% percaya bahwa sudah terlalu banyak imigran Muslim.
=
Sebuah survey yang dilakukan pada 2007 yang berjudul Muslim Americans: Middle Class and Mostly Mainstream, yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa Muslim
Amerika:
"sebagian besar mampu menyesuaikan diri, bahagia dengan kehidupannya, dan lebih bersikap moderat terhadap berbagai isu berkaitan dengan umat Muslim dan masyarakat Barat
di seluruh dunia".
47% responden berkata bahwa mereka menempatkan diri mereka sebagai Muslim yang pertama dan orang
Amerika kedua. Bagaimanapun, ini lebih rendah dibandingkan dengan 81% Muslim
di Inggris, dan 69% Muslim
di Jerman ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama. Suatu perbedaan yang serupa ada dibidang ekonomi (pendapatan),
di mana Muslim
Amerika yang berada
di garis kemiskinan hanya sekitar 2%, sedangkan
di Prancis dan Spanyol masing-masing 18% dan 29%.
Dalam poling yang sama juga dilaporkan bahwa hanya 40% Muslim AS yang percaya bahwa yang melakukan serangan 11 September adalah orang-orang Arab. Sedangkan 28% mengatakan bahwa mereka tidak percaya dan 32% mengaku tidak mempunyai pandangan. Seperempat
di antara 28% yang meragukan bahwa orang Arab dibalik komplotan penyerang menganggap bahwa pemerintah AS atau Presiden Bush lah yang paling bertanggungjawab. Hanya 26% Muslim AS yang percaya bahwa peperangan yang dilakukan terhadap terorisme adalah murni untuk membasmi terorisme internasional. Sedangkan 5% yang disurvey menganggap "sangat baik" atau "sedikit baik" terhadap al-Qaida. Selain itu, hanya 35% Muslim AS menyatakan bahwa keputusan serangan ke Afganistan dapat dibenarkan, dan hanya 12% yang mendukung serangan ke Irak.
Kehidupan Muslim pasca serangan 11 September 2001
Serangan 11 Sepetember 2001 ke gedung WTC dan Pentagon adalah bencana bagi
Amerika dan umat Muslim sedunia. Pasca serangan, berbagai tudingan dilontarkan kepada
Islam dan ummatnya. Banyak serangan-serangan yang terjadi tehadap Muslim
Amerika setelah kejadian itu, walaupun ini terbatas pada kelompok minoritas kecil.
Menurut survey yang dilakukan pada 2007, 53% Muslim
Amerika menganggap bahwa menjadi lebih sulit menjadi seorang Muslim (
di AS) setelah serangan itu. Wanita Muslim yang menggunakan hijab/jilbab diganggu, menyebabkan beberapa wanita Muslim lebih memilih untuk tinggal dirumah, sedangkan yang lainnya untuk sementara meninggalkan praktik (pekerjaan).
Kritik dan kontroversi
Beberapa Muslim telah dikritik karena menjadikan kepercayaan mereka sebagai alasan untuk menolak sistem yang ada
di Amerika. Sopir-sopir taksi Muslim
di Minneapolis, Minnesota misalnya, dikritik karena menolak penumpang yang membawa minuman keras atau anjing, temasuk penumpang cacat yang dipandu oleh anjing. Otoritas bandara internasional Saint Paulus Minneapolis sudah mengancam akan menarik kembali izin operasi taksi bagi mereka yang membeda-bedakan penumpang seperti ini.
Institusi AS telah pula dikritik karena mengakomodasi Muslim atas pembayaran pajak. Universitas Michigan-Dearborn dan suatu perguruan tinggi negeri
di Minnesota telah dikritik karena mengakomodasi upacara keagamaan
Islam dengan membangun tempat wudhu bagi mahasiswa Muslim dengan menggunakan uang pajak. Para kritikus menganggap bahwa perlakukan ini adalah pelanggaran terhadap konstitusi AS yang menyatakan pemisahan antara gereja dengan negara (agama dengan negara).
Anggota kongres Muslim pertama, Keith Ellison, membuat kontroversi ketika Ia membandingkan Presiden Bush atas kebijakannya setelah serangan 11 September dengan Adolf Hitler. Keith berkata bahwa Bush telah memanfaatkan serangan 11 September untuk kepentingan politik, seperti ketika Hitler memanfaatkan Reichstag untuk memenjarakan kebebasan konstitusional.
Isu
Islam juga menjadi isu-isu yang hangat dalam pemilu AS saat ini. Sebuah foto salah satu kandidat dari partai Demokrat, Barack Obama, yang menggambarkan Ia sedang mengenakan pakaian Muslim, menjadi begitu kontroversi. Hal ini memperlihatan bahwa embel-embel
Islam masih belum dapat diterima oleh warga
Amerika kebanyakan. Tahun lalu, para sukarelawan melakukan kampanye setelah muncul berita e-mail yang menyebutkan bahwa Obama seorang Muslim. Karena itulah, dalam berbagai kesempatan, Obama berkali-kali membantah bahwa dirinya seorang Muslim..
Catatan
Lihat pula
Muslim Afrika-
Amerika
Referensi
Garis waktu
Islam di Amerika Serikat Diarsipkan 2010-06-03
di Wayback Machine.
Sejarah singkat
Islam di Amerika Serikat Diarsipkan 2007-12-22
di Wayback Machine.
Komunitas
Islam di Amerika Serikat: Suatu sejarah Diarsipkan 2016-03-08
di Wayback Machine.
Survey Muslim
Amerika
Demografi Muslim
Amerika
Pranala luar
"The Diversity of Muslims in the United States: Views as Americans" Diarsipkan 2008-02-25
di Wayback Machine. Laporan khusus Institut Perdamaian AS, Februari 2006
Survey dan pembelajaran Muslim AS Diarsipkan 2007-06-09
di Wayback Machine.
Satu sejarah lisan
Islam di Pittsburgh
"American Muslims Strive to Become Model Citizens" oleh Marc Hujer dan Daniel Steinvorth, Spiegel Online, 13 September, 2007