Jatiklabang adalah desa di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten
Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Jatiklabang terletak di luar kota Jatirogo tepatnya satu desa pasca perbatasan kota Jatirogo. Jatiklabang berdekatan dengan kecamatan Bangilan dan Kenduruan, sehingga Jatiklabang bisa diakses dari berbagai penjuru kecamatan manapun di
Tuban. Jumlah dusun di Jatiklabang ada 5, yakni Kemiri, Klabang, Jambe, Tirogo, Ngijo, dan di antara dusun itu Tirogo yang paling besar areanya. Kemudian di dusun Jambe terdapat peninggalan makam Syekh Jamaludin al-Qubro bersebelahan dengan salah satu mushola di dusun Jambe Kulon.
Dengan wilayah yang di lalui oleh jalan raya Lasem-Bojonegoro, maka untuk transportasi menuju desa Jatiklabang cukup mudah. Desa Jatiklabang juga mempunyai sejarah tentang sebuah kademangan yang letaknya di dusun tirogo, dijamannya konon katanya pernah berdiri sebuah bangunan Rumah Sakit kolonial belanda,dan Demang Tirogo wafat dan dimakamkan di makam Demang dusun tirogo desa jatiklabang Kecamatan
Jatirogo,Kabupaten
Tuban Jawa Timur.
Mayoritas tanah desa Jatiklabang adalah tanah merah yang kaya akan kandungan kapur.
Di desa Jatiklabang terletak suatu mata air abadi,Sendang. Terletak di dusun Klabang, Sendang menjadi salah satu sumber air yang diandalakan oleh masyarakat Jatiklabang. Pada musim kemarau, banyak sumur warga yang kering karena tanah yang mayoritas terdiri dari batuan. Sekarang Sendang menjadi sumber air bagi sistem air minum desa yang dikelola oleh HIPPAM desa Jatiklabang.
Akses Transportasi
Lokasinya yang terletak strategis, dilalui oleh jalan Raya Lasem-Bojonegoro membuat Jatiklabang sangat mudah diakses menggunakan kendaraan umum.
Bus AKDP Jatirogo-Bojonegoro
Bus AKAP Bangilan-Jakarta
Angkutan Desa Jatirogo-Bangilan
Angkutan Desa Bulu-Bangilan