Brigadir Jenderal Polisi (Purn.)
Jeanne Mandagi, S.H. (2 April 1937 – 7 April 2017) dikenal sebagai tokoh peduli perempuan dan jenderal wanita pertama dalam jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri ke-6 pada tahun 1989-1992. Beliau juga pernah menjabat sebagai Konsultan Ahli di Badan Narkotika National (BNN) dan aktif dalam penanganan pemberantasan narkoba di Indonesia.
Latar Belakang
Jeanne Mandagi adalah seorang keturunan asli Minahasa, lahir pada tanggal 2 April 1937 di Manado, Sulawesi Utara. Pendidikan sekolah dasar hingga menengah pertamanya ditempuh di sebuah yayasan pendidikan milik biarawati katolik Manado. Kemudian ia melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Santa Ursula, Jakarta dan meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1963. Semasa perkuliahannya ia tergabung dalam keanggotaan aktif Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Karier
Setelah lulus dari perkuliahan ia mulai meniti karier kepolisiannya di akademi polisi dan diangkat menjadi anggota polisi wanita pada tanggal 1 December 1965. Kemudian pada tahun 1966,
Mandagi mengikuti Kursus Peradilan Militer hingga ia diangkat menjadi Kepala Seksi Hukum Kepolisian Daerah Maluku (Kasi Hukum Polda Maluku) setelah lulus dari sana. Pada tahun 1970,
Mandagi diberi amanah sebagai Kepala Seksi Pembinaan Anak-anak, Pemuda, dan Wanita (Kasi Binapta) Polda Metro Jaya sekaligus menjabat sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta-Banten. Ketertarikan
Mandagi pada pencegahan penyalahgunaan obat terlarang mulai ditekuninya dengan mengambil kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics pada tahun 1974. Selang satu tahun kemudian ia lanjutkan dengan mengikuti kursus drug law enforcement di Washington, Amerika Serikat.
Sertifikasi dari beberapa kursus yang telah ia jalani mengantarkannya untuk bertugas di Markas Besar Polri di bidang reserse narkotika pada tahun 1976. Pada tahun 1980, ia diangkat sebagai kolonel setelah lulus dari masa pendidikan kepolisiannya di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Sesko ABRI). Pada tahun 1985,
Mandagi menjabat sebagai Narcotics Desk Officer dalam organisasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara atau ASEAN) dan pada tahun 1989 selama tujuh bulan, ia menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Bimbingan Masyarakat (Sesdit Bimmas) Polri. Kemudian pada tahun yang sama hingga 1992,
Mandagi diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Penerangan (sekarang Divisi Humas) Polri.
Mandagi diangkat menjadi brigadir jenderal pada tanggal 1991 dan merupakan wanita pertama di Indonesia yang menyandang pangkat jenderal kepolisian.
Berkat sifatnya yang feminin, keibuan, sederhana, berani, dan peduli terhadap generasi muda,
Mandagi dianggap sebagai inspirator tokoh wanita. Indonesia Bahkan di masa usia purnanya, ia masih dipercayakan menjabat sebagai penasihat ahli Jenderal Polisi Tirto Karnavian dan Ketua Asosiasi Purnawiran Penegak Hukum Anti Narkotika Indonesia (AP2ANI). Ia juga ikut andil dalam mendirikan Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.
Meninggal Dunia
Jeanne Mandagi wafat di usianya yang ke 80 tahun pada 7 April 2017 dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Referensi