Kabupaten Mamasa adalah salah satu
Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota
Kabupaten ini terletak di Kecamatan
Mamasa.
Kabupaten ini dimekarkan pada tahun 2002 dari
Kabupaten Polewali
Mamasa yang sekarang berubah nama menjadi Polewali Mandar.
Pada pertengahan tahun 2024, penduduk
Kabupaten Mamasa berjumlah 167.066 jiwa dan kepadatan penduduk 56 jiwa/km2.
Mamasa terletak di dataran tinggi, dan merupakan satu-satunya
Kabupaten yang tidak memiliki garis pantai di Sulawesi Barat.
Mamasa memiliki kelompok penganut penghayat kepercayaan lokal yang disebut Mappurondo.
Kabupaten Mamasa sebagian besar dihuni oleh Suku
Mamasa yang mayoritas beragama kristen protestan dan memiliki kedekatan budaya dengan Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Namun juga terdapat kelompok Suku Mandar yang mayoritas beragama Islam di kecamatan Mambi, Aralle dan sekitarnya atau disebut dengan Pitu ulunna salu (tujuh kerajaan hulu sungai). Pada tahun 2003-2005 terjadi konflik antara kedua kelompok yang menyebabkan korban jiwa dan banyak orang mengungsi. Hal ini terjadi saat
Kabupaten Mamasa baru lahir, orang
Mamasa setuju untuk dimekarkan sedangkan orang Mandar tetap ingin bergabung dengan Polewali.
Geografi
Kabupaten Mamasa terletak pada ketinggian 600-2.000 meter di atas permukaan laut.
= Batas wilayah
=
Adapun batas wilayah
Kabupaten Mamasa, yakni;
Pemerintahan
= Bupati
=
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kabupaten Mamasa dalam dua periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kabupaten Mamasa terdiri dari 17 kecamatan, 13 kelurahan, dan 168 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 203.599 jiwa dengan luas wilayah 3.005,88 km² dan sebaran penduduk 68 jiwa/km².
Kesehatan
Rumah Sakit Umum: 1 buah
Rumah Sakit Khusus: 1 buah
Puskesmas: 3 buah
Puskesmas Pembantu: 22 buah
Demografi
= Penduduk
=
Jumlah penduduk
Kabupaten ini tahun 2021 berjumlah 163.383 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 83.928 jiwa dan perempuan sebanyak 79.455 jiwa.
Kabupaten ini terbagi menjadi 17 kecamatan, 13 kelurahan dan 181 desa. Penduduk asli
Kabupaten Mamasa yakni orang
Mamasa yang dianggap sebagai sub-suku dari Toraja. Karena provinsi Sulawesi Barat merupakan pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan, maka suku asli Sulawesi Selatan juga banyak tinggal di Sulawesi Barat, dan suku paling banyak dari Sulawesi Selatan ialah suku Bugis dan Makassar. Ada juga suku pendatang lainnya seperti suku Jawa, Bali dan suku lainnya.
= Agama
=
Kabupaten Mamasa memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Kabupaten Mamasa mencatat data keberagaman keagamaan. Adapun persentasi keagamaan di
Kabupaten ini berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2024, yakni pemeluk agama Kristen 78,09%, dimana Protestan sebanyak 74,98% dan Katolik sebanyak 3,11%. Kemudian pemeluk agama Islam sebanyak 17,24%. Penduduk
Mamasa yang masih menganut kepercayaan khususnya Mappurondo sebanyak 3,28%, kemudian Hindu sekitar 1,39%. Untuk rumah ibadah, terdapat 646 bangunan gereja Protestan, 75 bangunan gereja Katolik, 104 bangunan masjid, 19 bangunan musholah dan 26 bangunan Pura.
Ekonomi
= Pertanian
=
Hasil pertanian
Kabupaten Mamasa di antaranya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan.
= Perkebunan
=
Hasil perkebunan
Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikelola petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani
Kabupaten Mamasa, semasa masih menjadi bagian dari
Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal
Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti
Kabupaten Tana Toraja.
= Peternakan
=
Pembangunan sub sektor peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan peternak. Di antara populasi ternak yang berkembang di
Kabupaten Mamasa adalah ternak kerbau, Babi, kambing dan sapi Sedangkan untuk jenis unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal.
= Perikanan
=
Kabupaten Mamasa adalah satu-satunya
Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang tidak memiliki wilayah pesisir sehingga di
Kabupaten Mamasa hanya terdapat budidaya ikan air tawar. Komoditas unggulan perikanan antara lain : ikan mas, ikan nila, ikan lele dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya. Pembangunan sektor perikanan diarahkan kepada peningkatan produksi perikanan budidaya untuk memenuhi konsumsi masyarakat sekaligus diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tingginya permintaan produk budidaya perikanan di
Kabupaten Mamasa belum bisa dipenuhi oleh hasil budidaya yang ada sehingga masyarakat masih dominan mengkonsumsi ikan laut yang diambil oleh pedagang dari
Kabupaten lain di daerah pesisir
Pariwisata
Kabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Provinsi Sulawesi Barat.
Kabupaten Mamasa memiliki beberapa objek wisata, seperti Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Alam Air Terjun Sarambu, Permandian Air Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan
Mamasa, wisata alam air terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang, Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan
Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik.
Referensi
Pranala luar
Kabupaten Mamasa Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.