Jepang menggunakan sistem
Kalender Gregorian sejak tahun ke-6 zaman Meiji (1 Januari 1873). Sampai akhir tahun ke-5 zaman Meiji (1872),
Jepang masih menggunakan
Kalender Tempō (Temporeki) yang merupakan
Kalender lunisolar (perpaduan sistem
Kalender matahari dan
Kalender bulan).
Penulisan tanggal
Penanggalan
Jepang ditulis dengan urutan sebagai berikut: tahun, bulan, dan hari.
Misalnya tanggal 15 April 2005 ditulis sebagai berikut:
2005年4月15日
Angka untuk tanggal dapat ditulis menggunakan Angka Latin atau Kanji, misalnya:
Penulisan angka dengan menggunakan angka Latin untuk sistem penulisan Yokogaki (penulisan dari kiri ke kanan):
2005年4月15日
yang dibaca sebagai berikut: nisen-go nen, shigatsu, jugonichi.
年 (nen) adalah kanji untuk tahun
月 (gatsu) adalah kanji untuk bulan
日 (nichi) adalah kanji untuk tanggal
Penulisan angka dengan menggunakan huruf Kanji, khusus untuk penulisan tanggal untuk sistem penulisan Tategaki (sistem penulisan dari atas ke bawah, misalnya tulisan
Jepang pada surat kabar dan buku):
二〇〇五年 四月 十五日
juga dibaca sebagai: nisen-go nen, shigatsu, jugonichi
二〇〇五 adalah kanji untuk 2005
四 adalah kanji untuk 4
十五 adalah kanji untuk 15
Penulisan nama-nama bulan
Nama-nama bulan
Jepang ditulis dengan urutan angka 1 sampai 12. Nama-nama bulan yang ditulis dengan angka yang berasal dari huruf Kanji umumnya hanya digunakan untuk penulisan Tategaki.
Penulisan nama-nama hari
Nama-nama hari dalam Bahasa
Jepang diambil dari nama-nama planet dalam tata surya.
Kanji yang digunakan untuk menulis hari Minggu adalah 日 (nichi) yang berarti Matahari. Kanji untuk menulis hari Senin adalah 月 (getsu) yang berarti Bulan, dan seterusnya sebagai berikut: 火 (ka, Api), 水 (sui, Air), 木 (moku, Kayu atau Pohon), 金 (kin, uang atau logam), 土 (do, tanah).
Penulisan tanggal berikut nama hari
Urutan penulisan tanggal jika ingin menggunakan nama hari adalah sebagai berikut:
2005年4月15日(金)
Tahun, Bulan, Tanggal, Hari
Kanji untuk nama hari ditulis di dalam kurung: (日), (月), (火), (水), (木), (金), dan (土)
Angka tahun juga bisa tidak ditulis, misalnya hari Jumat 15 April, ditulis sebagai:
4月15日(金)
Orang
Jepang biasanya sudah mengerti bahwa 4月15日(金) adalah hari Jumat tanggal 15 April tahun ini.
Penulisan tahun menggunakan nama zaman
Jepang selain menggunakan tahun Gregorian juga menulis tahun berdasarkan nama zaman kekaisaran
Jepang (Gengo, 元号).
Dengan menggunakan nama zaman, tanggal 15 April 2005 juga dapat dituliskan sebagai berikut:
平成17年4月15日 (Heisei junana nen, shigatsu, jugonichi)
Heisei adalah nama zaman yang menandai pemerintahan Kaisar Akihito yang dimulai dari tanggal 8 Januari 1989 hingga turun takhta pada tanggal 30 April 2019.
Dengan menggunakan nama zaman, tanggal 4 Maret 2020 juga dapat dituliskan sebagai berikut:
令和2年3月4日 (Reiwa ni nen, sangatsu, yokka)
Reiwa adalah nama zaman yang menandai pemerintahan Kaisar Naruhito yang dimulai sejak tanggal 1 Mei 2019.
Nama-nama zaman
Nama-nama zaman ditentukan dengan Instruksi Kabinet (seirei) berdasarkan awal pemerintahan kekaisaran. Sebelum zaman Meiji, seorang kaisar
Jepang dapat memiliki lebih dari satu nama zaman.
Contoh nama-nama zaman yang dimulai sejak zaman Meiji adalah sebagai berikut:
Meiji (明治) 8 September 1868 s/d 29 Juli 1912
Taisho (大正) 30 Juli 1912 s/d 24 Desember 1926
Showa (昭和) 25 Desember 1926 s/d 7 Januari 1989
Heisei (平成) 8 Januari 1989 s/d 30 April 2019
Reiwa (令和) 1 Mei 2019 hingga sekarang
Penulisan tahun berdasarkan nama zaman digunakan untuk menulis tanggal pada dokumen yang sifatnya resmi.
Orang
Jepang umumnya lebih mengetahui tahun kelahirannya berdasarkan nama zaman dibandingkan dengan tahun Gregorian. Ini disebabkan karena sewaktu mengisi formulir yang sifatnya resmi, orang
Jepang selalu diminta untuk mengisikan tahun kelahirannya menurut nama zaman. Misalnya, orang
Jepang yang dilahirkan pada tahun 1987 kadang-kadang lebih ingat kalau tahun kelahirannya adalah Tahun Showa ke-62 (昭和62年, Showa rokujuni nen).
Penggunaan angka Latin untuk penulisan tanggal
Dalam pengetikan bahasa
Jepang dengan menggunakan komputer, penulisan angka boleh menggunakan “karakter penuh” (全角, zenkaku) atau “karakter setengah”(半角, hankaku), misalnya tanggal 15 April 2005 bisa ditulis sebagai:
2005年4月15日 (hankaku), atau
2005年4月15日 (zenkaku)
Kedua cara penulisan seperti ini diterima secara luas di
Jepang.
Daftar nama-nama bulan menurut kalendar lunar Jepang
Jepang juga mengenal penamaan bulan-bulan berdasarkan
Kalender lunar
Jepang (Inreki 陰歴). Nama-nama bulan berdasarkan
Kalender Inreki, sampai saat ini masih digunakan dalam dunia sastra dan masih dikenal luas oleh orang
Jepang:
1 睦月 Mutsuki Januari
2 如月 Kisaragi Februari
3 弥生 Yayoi Maret
4 卯月 Uzuki April
5 皐月 Satsuki Mei
6 水無月 Minazuki Juni
7 文月 Fumizuki Juli
8 葉月 Hazuki Agustus
9 長月 Nagatsuki September
10 神無月 Kannazuki Oktober
11 霜月 Shimotsuki November
12 師走 Shiwasu Desember
Menurut cerita di balik penamaan bulan-bulan Inreki, Oktober disebut Kannazuki (神無月) atau “bulan tidak ada dewa” (dari urutan kanji yang membentuk kata Kannazuki: 神 dewa, 無 tidak ada, 月 bulan), konon pada bulan itu para dewa-dewi semuanya berkumpul di kuil Izumo Taisha di Prefektur Shimane.
Bulan Desember disebut Shiwasu (師走code: ja is deprecated , guru berlari) karena orang
Jepang sibuk menyambut Tahun Baru pada bulan Desember, bahkan para guru yang biasanya tidak sibuk (menurut cerita zaman dulu), ternyata ikut sibuk berlarian kesana-kemari untuk menyambut Tahun Baru.
Jepang merayakan Tahun Baru berdasarkan sistem
Kalender Gregorian, namun menganut tradisi Shio (Eto) yang berasal dari sistem
Kalender Tionghoa.
Jepang merayakan tahun baru dan pergantian Eto secara bersamaan pada tanggal 1 Januari, walaupun menurut sistem
Kalender Tionghoa, pergantian Shio terjadi pada Tahun Baru Imlek.
Eto yang dilambangkan 12 jenis binatang
Eto dilambangkan oleh duabelas jenis binatang:
Ne (子) Tikus
Ushi (丑) Sapi
Tora (寅) Harimau
U (卯) Kelinci
Tatsu (辰) Naga
Mi (巳) Ular
Uma (午) Kuda
Hitsuji (未) Domba
Saru (申) Kera
Tori (酉) Ayam
Inu (戌) Anjing
I (亥) Babi Hutan
Dulunya Eto banyak digunakan untuk dasar ramalan nasib dan karakter pribadi orang, tetapi pada zaman modern
Jepang, Eto yang disimbolkan dalam bentuk benda-benda kecil dari keramik hanya berfungsi sebagai benda pajangan di pintu masuk rumah (genkan).
Penjualan benda-benda kecil dari keramik yang melambangkan Eto, biasanya sudah dimulai 2-3 bulan sebelum menjelang Tahun Baru. Dalam perayaan Tahun Baru di
Jepang, ada tradisi untuk menghias rumah dengan pajangan yang melambangkan Eto untuk tahun tersebut.
Daftar nama hari-hari mistik
Sampai saat ini masih banyak
Kalender dinding
Jepang yang memuat hari-hari mistik. Hari-hari mistik sampai sekarang ini masih dipercaya sebagai pedoman untuk memilih hari baik untuk melakukan upacara yang sifatnya resmi seperti resepsi pernikahan dan upacara pemakaman.
Pekan yang disebut rokuyō (六曜) terdiri dari 6 hari-hari mistik: sakigachi, butsumetsu, tomobiki, sakimake, dan shakko.
Arti hari-hari mistik
Jepang adalah sebagai berikut:
Sakigachi atau senshō (先勝)
Hari baik untuk acara penting, asalkan acara tersebut diadakan pada pagi hari dan sebaiknya tidak mengadakan acara penting sesudah tengah hari.
Butsumetsu (仏滅)
Hari sial untuk memulai sesuatu. Sebaiknya tidak mengadakan resepsi pernikahan atau membuka bisnis.
Tomobiki (友引)
Hari untuk tidak mengadakan pemakaman. Tomo (友) artinya teman, Biki (引) artinya menarik. Konon kalau mengadakan pemakaman pada hari ini, orang yang meninggal akan “mengajak” teman-temannya yang masih hidup untuk ikut pergi bersama-sama ke alam sana.
Dai an (大安)
Hari mujur untuk melakukan segala macam kegiatan. Hari terbaik untuk menikah atau mengadakan resepsi pernikahan.
Sakimake atau senbu (先負)
Hari harus berhati-hati. Pada hari ini sebaiknya menghindari keputusan yang sifatnya penting.
Shakkō (赤口)
Hari sial. Pada hari ini sebaiknya tidak mengadakan acara yang sifatnya penting seperti pemakaman atau pernikahan.
Hari-hari Libur Resmi
Libur Tidak Resmi
Selain hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah,
Jepang juga memiliki tradisi liburan tidak resmi.
Libur Golden Week
Golden Week adalah pekan di akhir bulan April dan awal bulan Mei yang secara kebetulan ada 4 hari libur resmi yang hampir berurutan (29 April, 3 Mei, 4 Mei, dan 5 Mei). Sebagian besar kantor-kantor memutuskan untuk meliburkan pegawainya selama periode Golden Week. Pada tahun 2005, sebagian perusahaan dan bisnis tutup selama 10 hari mulai tanggal 29 April sampai tanggal 9 Mei, karena 2 Mei dan 6 Mei adalah dua hari kerja yang terjepit di antara hari libur resmi dan libur akhir pekan.
Libur Obon
Libur Obon (盆休み Obon yasumi) adalah hari-hari libur tidak resmi sebelum dan sesudah tanggal 15 Agustus. Walaupun perayaan Obon tidak merupakan hari libur resmi, perusahaan dan pemilik usaha sering meliburkan diri selama beberapa hari (13-16 Agustus) atau hingga satu minggu. Libur Obon digunakan untuk berziarah ke makam dan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman. Kantor pemerintah tetap buka seperti biasa, walaupun sebagian besar pegawai meminta cuti untuk merayakan Obon.
Libur Tahun Baru
Jepang
Libur Tahun Baru
Jepang (お正月 Oshogatsu yasumi) adalah kesempatan pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan sanak keluarga untuk merayakan hari Tahun Baru. Liburan tahun baru lamanya berbeda-beda tergantung pada kebijaksanaan masing-masing kantor. Kantor-kantor pemerintahan dan swasta biasanya tutup sejak menjelang akhir tahun (29 Desember atau 30 Desember) hingga beberapa hari sesudah Tahun Baru.
Hari-hari Perayaan Tradisi
Sebagai negara yang memelihara kelangsungan tradisi, ada hari-hari tertentu yang bukan merupakan hari libur, tetapi merupakan hari-hari khusus yang dirayakan secara luas di
Jepang.
Daftar pustaka
Rika nempyo (heisei 16-nen) Chronological Scientific Tables. Tokyo: Maruzen, 2003.
Heisei 18-nen Takashima reki. Tokyo: Takashima reki shuppan, 2005.
Lihat pula
Tahun
Jepang
Pranala luar
(Inggris) Sejarah
Kalender di
Jepang
(
Jepang) Koyomi no page
(
Jepang) Koyomi no hanashi