Kumpul kebo atau kohabitasi adalah hidup bersama sebagai suami istri di luar pernikahan. Istilah
Kumpul kebo umumnya digunakan saat dua orang belum menikah hidup bersama dan terlibat dalam hubungan romantis atau intim. Mereka biasanya melakukan hubungan seksual di luar pernikahan dalam jangka panjang atau permanen.
Kumpul kebo mulai marak dijumpai di negara-negara Barat sejak akhir abad ke-20, didorong oleh adanya perubahan pandangan sosial, terutama mengenai pernikahan, peran gender dan agama. Saat ini,
Kumpul kebo di beberapa wilayah dan budaya sering menjadi bagian dari proses pacaran.
Etimologi
Istilah yang asli dahulunya adalah koempoel gebouw. Dalam bahasa Belanda, gebouw bermakna bangunan atau rumah, jadi koempoel gebouw maksudnya adalah berkumpul di bawah satu atap rumah. Istilah gebouw berubah menjadi
kebo, sehingga menjadi
Kumpul kebo. Sementara, kohabitasi berasal dari Latin via Inggris, "cohabitation" (dalam Latin orisinil co-habitare, tinggal bersama).
Kesalahan persepsi
Menurut masyarakat awam, ungkapan ini bukanlah ungkapan yang benar dalam bahasa Indonesia karena
kebo diserap dari bahasa daerah di Indonesia yang maknanya kerbau. Menurut mereka,
Kumpul kebo mesti diubah menjadi
Kumpul kerbau untuk menjadikannya ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Referensi
Pranala luar
"Cohabitation". Encyclopedia Americana. 1920.
Media tentang Cohabitation di Wikimedia Commons