Khouw Yauw Kie, Kapitan Cina (meninggal pada tahun 1908), juga ditulis sebagai
Khouw Jaouw
Kie atau Yaouw Kee, dulu adalah seorang birokrat berlatar belakang Tionghoa-Indonesia. Ia adalah keturunan pertama dari keluarga
Khouw van Tamboen yang menjadi anggota Dewan Cina Batavia.
Kehidupan
Lahir di Batavia, ibu kota Hindia Belanda,
Khouw adalah anak kedua dari
Khouw Tjeng Po, Letnan-tituler Cina (meninggal pada tahun 1883), dan cucu dari
Khouw Tian Sek, Letnan-tituler Cina (meninggal pada tahun 1843). Ia juga merupakan keponakan dari Letnan
Khouw Tjeng Tjoan dan Letnan
Khouw Tjeng Kee. Ayah, paman, dan kakeknya mendapat gelar kehormatan Letnan-tituler Cina, yang diberikan kepada pejabat Cina di birokrasi sipil Hindia Belanda, tetapi tanpa tanggung jawab substantif apapun.
Khouw juga mendapat gelar keturunan Sia.
Keluarga
Khouw adalah salah satu dinasti Cabang Atas terkaya di Hindia Belanda.
Pada tahun 1883,
Khouw ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai Letnan Cina, sehingga juga menjadi anggota dari Dewan Cina Batavia. Ia pun menjadi anggota pertama dari keluarganya yang mendapat gelar Cina substantif dan menjadi anggota dari Dewan Cina. Pada tahun 1887, ia juga menjadi anggota pertama dari keluarganya yang dinaikkan ke gelar Kapitan Cina.
Khouw menduduki jabatan tersebut pada masa kepemimpinan Mayor Lie Tjoe Hong, mayor ketiga dari komunitas Cina di Batavia.
Khouw menikahi Tan Him Nio, anak dari Tan Tiang Po, Letnan Cina, dan saudari dari Tan Liok Tiauw.
Tamu asing
Sebagai salah satu figur paling signifikan pada akhir abad ke-19 di Batavia,
Khouw pun pernah dikunjungi oleh sejumlah tamu asing. Pelopor aviasi asal Inggris, Baden Fletcher Smyth Baden-Powell, saudara dari Lord Baden-Powell, pernah bertamu ke kediaman
Khouw saat sedang berkunjung ke Jawa pada akhir dekade 1880-an.
Baden-Powell pun menulis: "Kapitan Cina adalah seorang pria yang hebat. Ia memiliki rumah besar dengan halaman luas di depannya, sehingga seperti edisi Cina dari Devonshire House." Lebih lanjut, Baden-Powell mengomentari pesta makan malam privat
Khouw: "Kami berharap akan disajikan sup sarang burung, anjing panggang, dan hidangan surgawi semacam itu, tetapi, di satu sisi, kami sangat kecewa karena tuan rumah kami yang baik hati telah menyewa koki Prancis terbaik yang dapat ditemukan di Batavia untuk acara tersebut, dan ia memberi kami makan malam kecil yang sangat baik. Tamu lain, yang jumlahnya sekitar selusin, sebagian besar adalah pejabat Belanda." Baden-Powell juga berkesempatan untuk bertemu dengan istri
Khouw, "ia terlihat sangat muram, dalam gaun yang terlihat seperti pakaian malam, tetapi gemerlap dengan berlian...."
Penulis asal Inggris, Arnold Wright, pada Twentieth Century Impressions of Netherlands India merujuk pada masa selama
Khouw menjabat sebagai Kapitan Cina dan sebagai anggota di Dewan Cina, serta pada pengaruh keluarga
Khouw di Batavia.
Kematian dan warisan
Khouw meninggal pada tahun 1908. Saat ini, ia paling diingat sebagai salah satu mantan pemilik dari Candra Naya, sebuah tengara historis di Kota Tua Jakarta. Pada tahun 1905, keanggotaan
Khouw di Dewan Cina digantikan oleh sepupu pertamanya,
Khouw Kim An, yang kemudian pada tahun 1910 menjabat sebagai Chairman Dewan Cina Batavia ex officio dan Mayor Cina terakhir, hingga meninggal pada tahun 1945.
Referensi