- Source: Kisah Para Rasul 14
Kisah Para Rasul 14 (disingkat "Kis 14") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul
Paulus.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
Codex Vaticanus (~325-350 M)
Codex Sinaiticus (~330-360 M)
Codex Bezae (~400 M)
Codex Alexandrinus (~400-440 M)
Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M)
Codex Laudianus (~550 M)
Pasal ini dibagi atas 28 ayat.
Berisi riwayat pekerjaan Paulus dari Tarsus dan Barnabas di wilayah Anatolia.
Waktu
Perjalanan Paulus dan Barnabas diyakini terjadi sekitar tahun 47-48 M.
Tempat
Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan Saulus (Paulus) dan Barnabas di wilayah Anatolia (Asia kecil) sampai kembali ke Siria
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Kis 14:1–20 = Paulus dan Barnabas ke Ikonium, Listra dan Derbe
Kis 14:21–28 = Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia
Ayat 1
Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.
Ikonium: Paulus dan Barnabas pergi dari Antiokhia (Pisidia), lalu tiba di Ikonium. Tidak ada keterangan perpindahan distrik, karena kedua kota itu terletak pada distrik yang sama, yaitu Frigia, sebagaimana ditemukan oleh W. M. Ramsay, di mana Antiokhia merupakan pusat administrasi dengan "region" disekitarnya, sedangkan Ikonium adalah suatu kota di perbatasan distrik (berbatasan dengan Likaonia).
Kontroversi
Kisah Para Rasul 14:6 menyiratkan bahwa kota Listra and Derbe terletak dalam distrik Likaonia, sedangkan Ikonium dalam distrik yang berbeda, tetapi penulis Romawi terkenal, Cicero (106-43 SM), menulis bahwa Ikonium terletak dalam distrik Likaonia ("Fam." xv. 4,2.), sehingga tampaknya berkontradiksi.
Namun, Ramsay menemukan bukti-bukti literatur bahwa Ikonium umumnya dikenal sebagai kota di Frigia, antara lain:
Xenophon menyebut Ikonium di Frigia pada tahun 394 SM (Anabasis, i. 2,19.).
Cicero (106-43 SM) memang menulis bahwa Ikonium di Likaonia dalam ulasan geografi perjalanannya dalam laporan ke Senat Romawi ("Fam." xv. 4,2), tetapi ketika membuat laporan administratif ("Att." v. 21,9), ia menyebutkan bahwa pengadilan di wilayah Isaurika (yang meliputi Frigia) diadakan di Ikonium, sedangkan pengadilan di wilayah Likaonia di Philomenum. Juga dalam laporan ke Senat (xv. 2,1) ia menuliskan perjalanannya melintasi provinsi menuju Kilikia melalui Likaonia (Philomenum dan kota-kota terkait di bagian timur) dan wilayah Isauria (Ikonium, dsb.) dan Kapadokia.
Plinius (23–79 M) menyebutkan bahwa Conium (Ikonium) adalah sebuah kota tua dan terkenal di Frigia ("Nat. Hist." v. 41, 145).
Pada tahun 163 M sejumlah orang Kristen, termasuk Yustinus Martir, diadili di Roma karena iman Kristen mereka ("Acts of Justin the Martyr"). Salah satunya, seorang budak bernama Hierax, ketika ditanya siapa orang tuanya, menjawab: “Orang tua duniawiku sudah mati; dan aku dibawa kemari (sebagai budak) dengan paksa dari Ikonium di Frigia.” Ini merupakan satu-satunya kesaksian dari penduduk asli Ikonium.
Firmillian, uskup Kaisarea, dicatat hadir pada suatu konsili tahun 232 di Ikonium, Frigia (Siprianus, "Epist." 71).
Baru pada tahun 372 M, provinsi baru Likaonia diinstitusikan oleh Valens, dengan Ikonium sebagai metropolisnya. Ini kemudian dicatat dalam sejarah gereja seterusnya. Misalnya Stephanus menyebutkan Ikonium sebagai kota di Likaonia, tetapi ia juga mengingat suatu legenda dari abad ke-3 SM mengenai Annakos atau Nannakos, raja Ikonium, yang memerintah atas orang Frigia, dan sumber lain juga menyebutkan Annakor sebagai "raja Frigia".
Bukti paling konkret menurut Ramsay adalah ketika ia menemukan sejumlah inskripsi di antaranya ada dua yang jelas bertuliskan bahasa Frigia di reruntuhan Ikonium bertarikh 150-250 M, yang menegaskan bahwa selama berabad-abad (sebelum tahun 372 M) Ikonium berada di bawah otoritas Frigia. Penemuan-penemuan ini bukan saja membuktikan keakuratan catatan dalam Kisah Para Rasul 14, melainkan juga menunjukkan bahwa penulisnya tahu benar saat itu Ikonium termasuk distrik mana, menempatkannya sebagai saksi mata.
Ayat 6
Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.
Likaonia: pada abad ke-1 M (zaman rasul Paulus) merupakan suatu dataran rata luas yang berbatasan di bagian timur dengan daerah Kapadokia, di sebelah utara dengan Galatia (tetapi terletak dalam provinsi Romawi Galatia), di sebelah barat dengan Frigia dan Pisidia, sedangkan di bagian selatan memanjang meliputi pegunungan Taurus, berbatasan dengan negeri yang dulunya dikenal sebagai Kilikia Trakeia dan pada zaman Bizantin dinamakan Isauria; tetapi batas-batas wilayahnya bervariasi di waktu-waktu berbeda.
Kontroversi
Selain kota Listra dan Derbe, dikenal adanya kota besar penting Laranda di bagian timur Likaonia yang tidak disebutkan dalam ayat ini, dan tampaknya merupakan kesalahan penulis yang kurang mengenal geografi daerah itu. Namun, Ramsay menemukan bahwa pada masa singkat, antara tahun 37-72 M (periode yang meliputi peristiwa pada tahun 47 M dalam pasal ini), Likaonia terbagi menjadi dua bagian, barat dan timur. Bagian barat merupakan suatu "region" atau subdivisi provinsi Romawi Galatia, dengan nama "Likaonia, Galatia", sedangkan bagian timur disebut "Lycaonia Antiochiana", dari nama Antiochus of Commagene yang diberi kekuasaan atasnya pada tahun 37 sampai 72 M. Jadi pernyataan dalam ayat ini bahwa Likaonia hanya meliputi Listra dan Derbe hanya akurat pada periode ketika Paulus mengunjungi daerah itu, yaitu antara tahun 37 dan 72 M dan tidak akurat pada waktu lainnya, dan itu hanya karena pembedaan wilayah yang termasuk kekuasaan Romawi dengan wilayah bukan-Romawi yang diperintah oleh Antiochus.
Ayat 19-20
Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
Ada yang menganggap dari kisah ini bahwa Paulus bangkit dari kematian, tetapi Lukas, seorang tabib, menyatakan bahwa Paulus hanya disangka mati.
Referensi
Lihat pula
Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kisah Para Rasul 13, 2 Timotius 3
Pranala luar
(Indonesia) Teks Kisah Para Rasul 14 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio Kisah Para Rasul 14
(Indonesia) Referensi silang Kisah Para Rasul 14
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Kisah Para Rasul 14
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Kisah Para Rasul 14
Kata Kunci Pencarian:
- Para rasul
- Kisah Para Rasul
- Kisah Para Rasul 14
- Kisah Para Rasul 13
- Kisah Para Rasul 2
- Kisah Para Rasul 28
- Keandalan sejarah Kisah Para Rasul
- Kisah Para Rasul 27
- Kisah Para Rasul 4
- Kisah Para Rasul 20
- Gabriel