Komando Distrik Militer 1422/Maros (disingkat Kodim
1422/Maros atau Kodim
1422/Mrs) merupakan salah satu
Komando Distrik Militer di jajaran
Komando Resor
Militer 141/Toddopuli, dibawah
Komando Daerah
Militer XIV/Hasanuddin. Markas Kodim
1422/Maros memiliki luas 43.673 m² dan terletak di Jl. Dr. Ratulangi No. 20, Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90512. Saat ini Komandan Kodim
1422/Maros dijabat oleh Letkol. Arm. Nikolas Sirilus. Kodim
1422/Maros mempunyai moto Setia Hingga Akhir. Secara organisasi Kodim
1422/Maros membawahi 5 Satuan Koramil yang tersebar di wilayah yurisdiksi Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kodim
1422/Maros sebagai satuan
Komando kewilayahan di bawah Korem 141/TP dalam melaksanakan tugas pembinaan teritorial di wilayah Kabupaten Maros meliputi 14 kecamatan dengan luas 1.619,12 km². Dengan keberadaan 5 Koramil dengan wilayah tanggung jawab tugas yang diembannya yang sedemikian luasnya. Dengan luas wilayah yang demikian membentang dengan penduduk yang demikian plural, Kodim
1422/Maros dituntut untuk tetap menjaga kredibilitasnya.
Kronik
= Pembentukan
=
Pada tahun 1959 dalam rangka reorganisasi/reformasi Batalyon Infanteri 715 Roi I dipecah menjadi 3 kesatuan masing-masing:
Yonif 404/Bawakaraeng berkedudukan di Pandang-Pandang, meliputi Kabupaten Gowa dibawah pimpinan Kapten Inf. Syahris Djawali.
Yon Demlat berkedudukan di KM 10 Ujung Pandang di bawah pimpinan Kapten Inf. M. Mandagi.
Kodim A/Anuang berkedudukan di Maros meliputi Kab. Maros dan Pangkep dibawah pimpinan Kapten Inf. Mustari.
Dengan proses perkembangan tersebut diatas maka timbulkan cikal bakal Kodim
1422/Maros sebagai berikut:
Tahun 1960: Sesuai perkembangan situasi dan kondisi diadakan reformasi satuan yang antara lain Kodim A/Anuang berubah menjadi Kodim C/Anuang Korem–I/Lompobattang.
Tahun 1961: Dalam pembentukan Kodim-Kodim dalam wilayah Kodam XIV/Hasanuddin maka Kodim G/Anuang di pecah menjadi 2 Kodim masing-masing yaitu:
Kodim 1412 berkedudukan di Pangkajene meliputi daerah Kabupaten Pangkep.
Kodim 1414 Rem I/Lompobattang berkedudukan di Maros meliputi wilayah Kabupaten Maros dibawah pimpinan Kapten Inf. Mustari Talli.
Tahun 1963: Kodim 1414 Rem 141/Lompobattang mengalami reformasi menjadi Koordinator Perwira Urusan Teritorial (Koprut) dan Perlawanan Rakyat dibawah
Komando Distrik Militer 1408/JP.
Tahun 1964: Koprut Maros menjelma menjadi Sub Dim Maros Kodim 1408/JP meliputi daerah Kabupaten Maros.
Tahun 1977: Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin Nomor: Skep/204/XI/1977 tanggal 11 November 1977 pengesahan berdirinya Kodim BS di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin antara lain kodim
1422/BS di wilayah Kabupaten Maros. Ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Pangdam XIV/HN Nomor: Skep/205/XI/1977 tanggal 19 November 1977 Sub Dim 1408 Maros dilikuidasi menjadi Kodim
1422/BS Tmt. 20-01-1978 yang merupakan dasar Ulang Tahun Kesatuan Kodim
1422/Maros.
Tahun 1982: Status Kodim
1422/BS dilikuidasi menjadi Kodim
1422/Maros Rem 141/Tp dan Koramil 01 Mandai menjadi organik Kodim 1408/Bs berdasarkan surat perintah Pangdam XIV / HN Nomor : Sprin / 1067 / IX / 1982.
= Sektor I dalam Komando Resimen Infanteri Hasanuddin
=
Sejak Resimen Infanteri Hasanuddin diresmikan pada tanggal 9 Januari 1957 yang merupakan tonggak sejarah berdirinya sampai berubah nama menjadi Korem 141/Toddopuli hingga sekarang ini telah mengalami beberapa perkembangan, perubahan nama, organisasi/satuan maupun struktur dan wilayah. Salah satu satuan unsur pembentuk Korem 141/Toddopuli adalah Kodim
1422/Maros.
Pada awal berdirinya 9 Januari 1957
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin mengembang tugas selain sebagai satuan tempur yang melaksanakan tugas-tugas operasi juga dibebani tugas-tugas teritorial.
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin merupakan unsur
Komando yang dilengkapi dengan bagian I s/d IV dan dalam melaksankan pembinaan teritorial,
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin membentuk tiga sektor dan setiap sektor dipimpin oleh Perwira
Distrik Militer (PDM) yang meliputi:
Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Membawahi 7 (tujuh) Batalyon Infanteri, yaitu Batalyon Inf 704 Roi I, Batalyon Inf 708 Roi I, Batalyon Inf 710 Roi I, Batalyon Inf 715 Roi I, Batalyon Inf 716 Roi I, Batalyon Inf 717 Roi I, dan Batalyon Inf 718 Roi I.
= Sektor I dalam Korem I/Lompobattang
=
Berdasarkan penetapan KASAD No: PNTP 0-5 tanggal 5 Agustus 1958 tentang organisasi dan prosedur KDM-SST yang melaksanakannya diatur dalam Surat Keputusan Panglima KDM-SST Nomor:Kpts-0073/5/1960 tanggal 31 Mei 1960 tentang pembentukan Korem dalam wilayah KDM-SST maka nama
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin (RI Hasanuddin) berubah menjadi
Komando Resor
Militer I/Lompobattang (Korem I/Lompobattang) berkedudukan di Makassar.
Dengan terbentuknya 4 (empat) Korem di wilayah KDM-SST maka
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin berubah menjadi
Komando Resor
Militer I/Lompobattang, dan mengalami perubahan yaitu personel RI Hasanuddin terbagi dua, yakni sebagian masuk resimen induk yang berkedudukan di Pakatto, Kabupaten Gowa dan sebagian masuk Korem I/Lompobattang yang tetap berkedudukan di Makassar. Dan wilayah tetap membawahi tiga sektor seperti Resimen Infanteri Hasanuddin yang meliputi:
Sektor I, meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
Sektor II, meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Sinjai.
Sektor III, meliputi Kabupaten Bone.
Dengan perubahan
Komando Resimen Infanteri Hasanuddin menjadi
Komando Resor
Militer I/Lompobattang, tugas tempur dan tugas teritorial masih tetap dilaksanakan juga ditambah satu tugas lagi, yaitu sebagai
Komando Garnisun Latimojong yang berlokasi di Bone Pute, daerah Palopo Selatan. Dengan demikian komandan dan kepala staf Korem I/Lompobattang juga merangkap sebagai komandan dan kepala staf Garnisun Latimojong, dan untuk jabatan kepala-kepala seksi Garnisun Latimojong adalah perwira-perwira dari Korem I/Lompobattang yang bertugas secara bergiliran mengisi jabatan-jabatan yang diperlukan.
Komando Garnisun Latimojong dibentuk berdasarkan atas keperluan untuk menanggulangi kemungkinan diadakannya perundingan dengan pimpinan DI/TII Sulawesi Selatan dan Tenggara yang telah menyatakan penghentian tembak-menembak antara pasukan pemerintah RI dengan pasukan gerombolan DI/TII karena adanya pernyataan mereka bersedia kembali kepangkuan RI.
= Nomenklatur KASAD No. KPTS-731/8/1960
=
Pada 8 Agustus 1960 dikeluarkan Surat Keputusan KASAD No. KPTS-731/8/1960 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut diantaranya berisi pembagian wilayah semua Kodam dalam daerah-daerah Kodim; dan menentukan jumlah Kodim, sebutannya, daerah teritorialnya, tempat kedudukan Markas Kodim, dan kode/nomor. Kodim
1422/Maros pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1414/Maros bermarkas di Maros, di bawah Kodam XIV/Sulselra.
= Dari Korem I/Lompobattang menjadi Korem 141/Toddopuli
=
Setelah KDM-SST dirubah menjadi Kodam XIV/Hasanuddin berdasarkan Radiogram Menteri Panglima Angkatan Darat (MENPANGAD) No. T-2867/1962 tanggal 8 November 1962 dan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin No. KPTS/0203/XI/1962, tanggal 13 November 1962 tentang perubahan dari 6 Korem (Korem I/Lompobattang, Korem II/Mattirowalie, Korem III/Ujung Pandang, Korem IV/Mappesonae, Korem V/Sawerigading, dan Korem VI/Haluoleo) menjadi 3 Korem (Korem 141/Toddopuli, Korem 142/Taroada Tarogau, dan Korem 143/Haluoleo). Dengan adanya perubahan tersebut maka Korem I/Lompobattang berubah menjadi Korem 141/Toddopuli. Komandan Mayor Andi Lantara tetap berkedudukan di Ujung Pandang, Kotamadya Makassar dan pada tahun 1964 kedudukannya pindah ke Watampone, Kabupaten Bone.
Korem 141/Toddopuli secara organik membawahi 13 Kodim masing-masing adalah:
Kodim 1409/Wadjo
Kodim 1410/Soppeng
Kodim 1411/Barru
Kodim 1412/Pangkadjene
Kodim 1413/Bone
Kodim 1414/Maros
Kodim 1415/Goa
Kodim 1416/Sindjai
Kodim 1417/Bulukumba
Kodim 1418/Bonthain
Kodim 1419/Djeneponto
Kodim 1420/Takalar
Kodim 1421/Selajar
= Nomenklatur SK MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966
=
Pada 7 Oktober 1966 dikeluarkan Surat Keputusan MEN/PANGAD No. KEP-1032/10/1966 di Jakarta. Surat Keputusan tersebut berisi pengesahan berdirinya 13 (tiga belas) Sub Kodim di bawah jajaran Kodam XIV/Hasanuddin. Kodim
1422/Maros merupakan salah satu diantaranya yang pada saat itu dengan nomenklatur Kodim 1408/Maros berstatus Sub Kodim yang bermarkas di Maros. Saat itu pula, Sub Kodim ini merupakan bagian dari Kodim 1408/JP "Jumpandang" (meliputi wilayah teritorial Kabupaten Maros, Kotamadya Makassar, dan Kabupaten Pangkadjene), di bawah Korem 141/Toddopuli, Kodam XIV/Hasanuddin.
= Perkembangan
=
Cikal bakal satuan berasal dari Kodim 1408/BS, yang mempunyai sub-sub Kodim di beberapa daerah termasuk salah satunya di Kabupaten Maros yang diberi nama "Sub Dim 1408/BS". Sub Dim 1408/BS mulai dioperasionalkan pada tahun 1972 dengan menggunakan bangunan Belanda yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Maros. Komandan Sub Dim 1408/BS yang pertama dijabat oleh Kapten Inf. Lawessa, kemudian berturut-turut dijabat oleh Kapten Inf. Arifuddin Bani, Kapten Inf. Dulhaji, dan Kapten Inf. Paul Abdul Haji sampai terjadi reorganisasi pada tahun 1978.
Pada tahun 1974 Sub Dim 1408/BS pindah ke Jl. Ibrahim Maros. Karena perkembangan daerah kantor tersebut bertahan 7 tahun, yaitu sampai tahun 1981. Pada tahun 1978 terjadi reorganisasi perubahan nama dari Sub Dim 1408/BS menjadi Kodim
1422/BS dengan pejabat pertama Letkol Kav. MA. Sampoerna Nrp. 19010 selanjutnya yang kedua dijabat oleh Letkol Inf. Jalal Bahtiar Nrp. 20518 (1979–1980). Kemudian Letkol Art Syamsuddin Nrp. 20605 (1980–1981), pada masa akhir jabatannya, Kantor Kodim
1422/BS dipindahkan ke Jl. DR. Ratulangi Maros, dengan menempati kondisi bangunan baru dengan luas area 43.673 m². Tahun 1982 tepatnya 19 Juni dengan Surat Perintah Kasad Nomor: Sprin/1080/VI/1982 terbentuk Kodim Tabes 1408/UP dan direalisir dengan Surat Keputusan Pangdam XIV/HN Nomor: Skep/335/IX/1982 tanggal 1 September 1982 dengan pengurangan wilayah Kodim
1422/BS sebanyak 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Mandai, Kecamatan Moncongloe, dan Kecamatan Tanralili, sehingga wilayah Kodim
1422/BS tinggal 11 (sebelas) kecamatan.
Pada tanggal 1 Oktober 1984 Kodam XIV/Hasanuddin berubah nama menjadi Kodam VII/Wirabuana, bersamaan dengan itu maka pada tanggal 31 Desember 1984 Kodim
1422/BS beralih status dari Kodim BS menjadi organik Korem 141/TP Bone, sehingga otomatis namanya berubah menjadi Kodim
1422/Maros, dan bukan lagi BS. Letkol Inf. Soerono Nrp. 20850 menjabat Dandim cukup lama dari tahun 1981 sampai 1986, pada masa itulah banyak terjadi perubahan-perubahan.
= Perubahan berdasarkan SK Kasad No.:Skep/502/II/1985
=
Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor:Skep/502/II/1985 tanggal 13 Februari 1985. Dalam rangka meningkatkan pembinaan teritorial Korem 141/Toddopuli mengalami perubahan wilayah dengan penambahan 2 Kodim dan 2 Batalyon, maka Korem 141/Toddopuli membawahi:
Kodim 1406/Wajo
Kodim 1407/Bone
Kodim 1409/Gowa
Kodim 1410/Bantaeng
Kodim 1411/Bulukumba
Kodim 1415/Selayar
Kodim
1422/Maros
Kodim 1423/Soppeng
Kodim 1424/Sinjai
Kodim 1425/Jeneponto
Kodim 1426/Takalar
Yonif Ter 724/Julusiri
Yonif Ter 726/Tamalatea
Satuan
= Koramil 1422–01/Lau
=
Koramil
1422–01/Lau bermarkas di Jl. Poros Maros–Pangkep, Kelurahan Allepolea memiliki hukum wilayah yang tersebar pada 5 kecamatan, yakni Kecamatan Bontoa, Kecamatan Lau, Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Marusu, dan Kecamatan Turikale. Atau tersebar pada 36 desa/kelurahan sebagai berikut:
= Koramil 1422–02/Bantimurung
=
Koramil
1422–02/Bantimurung bermarkas di Lingkungan Pakalu, Kelurahan Kalabbirang dan memiliki hukum wilayah yang tersebar pada 2 kecamatan, yakni Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Simbang. Atau tersebar pada 14 desa/kelurahan sebagai berikut:
= Koramil 1422–03/Camba
=
Koramil
1422–03/Camba bermarkas di Kelurahan Cempaniga dan memiliki hukum wilayah yang tersebar pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Camba, Kecamatan Cenrana, dan Kecamatan Mallawa. Atau tersebar pada 26 desa/kelurahan sebagai berikut:
= Koramil 1422–04/Mandai
=
Koramil
1422–04/Mandai sebelumnya bernama Koramil 1408–22/Mandai di bawah pengendalian Kodim 1408/BS Makassar. Pada 13 April 2017, Koramil 1408–22/Mandai diserahkan ke Kodim
1422/Maros dan berganti nama Koramil
1422–04/Mandai hingga saat ini. Koramil
1422–04/Mandai bermarkas di Kelurahan Bontoa dan memiliki hukum wilayah yang tersebar pada 2 kecamatan, yakni Kecamatan Mandai dan Kecamatan Moncongloe. Atau tersebar pada 11 desa/kelurahan sebagai berikut:
= Koramil 1422–05/Tompobulu
=
Koramil
1422–05/Tompobulu dibentuk dan diresmikan oleh Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E., M.M. pada 26 November 2020. Koramil
1422–05/Tompobulu bermarkas di Dusun Sakeang, Desa Benteng Gajah dan memiliki hukum wilayah yang tersebar pada 2 kecamatan, yakni Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tanralili. Atau tersebar pada 16 desa/kelurahan sebagai berikut:
Batas wilayah teritorial
Dalam mendukung tugas operasi dan tanggung jawab di wilayah teritorial antar-Kodim, Kodim
1422/Maros memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Komandan
Berikut ini adalah daftar Komandan
Distrik Militer (Dandim):
Forkopimda
Komandan Kodim
1422/Maros menjadi salah satu unsur keanggotaan Forkopimda Kabupaten Maros. Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) adalah forum yang digunakan untuk membahas penyelenggaraan urusan pemerintahan umum.
Pengabdian
Sesuai dengan misi dan peranannya, sejak awal pembentukannya Kodim
1422/Maros senantiasa berusaha menempatkan diri sebagai motivator, dinamisator, dan stabilisator dalam proses kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dan bernegara khususnya di wilayah Kabupaten Maros. Beberapa kegiatan sebagai pegabdian Kodim
1422/Maros antara lain sebagai berikut:
Tahun 1950–1966, Operasi penumpasan DI/TII Kahar Muzakar
Tahun 1965–1967, Operasi penumpasan G.30.S/PKI
Tahun 1980/1981, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal I di Dati II Maros
Tahun 1982/1983, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal VII di Dati II Maros
Tahun 1987/1988, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXVI di Dati II Maros
Tahun 1988, KB Kes di Dati II Maros
Tahun 1990/1991, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XXXIV di Dati II Maros
Tahun 1992/1993, ABRI Masuk Desa (AMD) Manunggal XLII di Dati II Maros
Tahun 1994, KB Kes di Dati II Maros
Tahun 1995, KB Kes di Dati II Maros
Tahun 1995/1996, Operasi Bhakti Manunggal Aksara di Dati II Maros
Tahun 1999/2000, Manunggal LXII di Kabupaten Maros
Tahun 1997–2001, ikut serta memelihara keamanan dan stabilitas nasional serta memelihara keutuhan NKRI dengan mengirim beberapa personel untuk bertugas sebagai paket aparat teritorial ke daerah Operasi Timor Timur
Tahun 2004, Manunggal LXXII di Kabupaten Maros
Tahun 2008, Manunggal LXXXI di Kabupaten Maros
15 September–14 Oktober 2021, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-112 di Kabupaten Maros, dengan program pembangunan masjid, rehabilitasi masjid, perintisan jalan pelosok desa di Desa Bonto Matinggi dan Desa Bonto Manurung
10 Mei–8 Juni 2023, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-116 di Kabupaten Maros, dengan program perintisan jalan pelosok desa sepanjang 4.150 meter di Desa Gattareng Matinggi
Prestasi
Juara II sebagai satuan terbaik dalam Bidang Program Kerja dan Anggaran di jajaran Korem 141/Toddopuli Tahun 2019
Presisi Award dari Lemkapi sebagai Forkopimda Paling Sinergis Se-Indonesia Tahun 2023
Juara I sebagai satuan terbaik dalam Pembinaan Teritorial di jajaran Korem 141/Tp Tahun 2023
Referensi