Bahasa lisan adalah
Bahasa yang langsung dilafalkan oleh penutur
Bahasa kepada pendengar
Bahasa. Pemahaman makna atas
Bahasa lisan ditentukan oleh intonasi.
Bahasa lisan menggunakan sistem bunyi dengan aturan tertentu. Situasi penggunaan
Bahasa lisan bersifat dinamis dibandingkan dengan
Bahasa tulisan. Komunikasi dalam
Bahasa lisan dilakukan secara umum dan efektif dengan berbicara.
Bahasa lisan umumnya dimiliki oleh seluruh
Bahasa yang ada di dunia. Peran dari
Bahasa lisan adalah sebagai sumber
Bahasa yang utama. Situasi pemakaian
Bahasa lisan dapat pada kondisi pembicaraan formal, semiformal maupun nonformal. Namun pada penderita gangguan berbahasa khususnya ketulian,
Bahasa lisan menjadi
Bahasa kedua, sedangkan
Bahasa pertama yang diajarkan ialah
Bahasa isyarat.
Karakteristik
Bahasa lisan memiliki beberapa karakteristik yang berkaitan dengan penerapan unsur-unsur
Bahasa seperti isyarat, sintaksis, struktur
Bahasa, dan konstruksi pasif. Isyarat pada
Bahasa lisan berjenis paralinguistik sehingga sintaksisnya kurang terstruktur dan sering terulang. Selain itu, struktur
Bahasa lisan menggunakan pola topik-sebutan dan jarang menggunakan konstruksi pasif.
Bahasa lisan juga dapat diperhalus selama pembicaraan berlangsung.
Analisis
Bahasa lisan dapat dianalisis menggunakan analisis wacana. Objek analisis ialah penutur yang merupakan penyampai pesan, dan pendengar sebagai penerima pesan. Analisis wacana menentukan struktur pesan dalam suatu komunikasi serta penelaahan terhadap ragam
Bahasa dan fungsi
Bahasa.
Bahasa lisan dapat dipahami dengan kegiatan menyimak selama komunikasi
lisan berlangsung. Menyimak dilakukan dengan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan perhatian penuh disertai dengan pemahaman. Selain itu, informasi dari suatu
Bahasa lisan dapat diperoleh dengan menyimak jika disertai argumentasi dan penafsiran.
Kegunaan
= Komunikasi lisan
=
Bahasa lisan digunakan untuk komunikasi
lisan. Media berupa bunyi digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain yang menjadi penerima informasi. Gagasan, pikiran atau perasaan disampaikan dengan menghasilkan bunyi yang pengirimannya diperantarai oleh udara. Penerima informasi kemudian mendengar bunyi tersebut untuk melakukan apresiasi sehingga dapat memahami makna dari bunyi tersebut. Komunikasi
lisan telah terjadi ketika bunyi yang disampaikan telah dipahami oleh pendengar.
= Pemerolehan Bahasa tulis
=
Bahasa lisan diperlukan oleh anak usia prasekolah untuk pemerolehan
Bahasa tulis. Pada masa ini, anak memiliki perbendaharaan kata yang terbatas. Namun kemampuan penambahan kosakata menjadi meningkat secara pesat. Posisi
Bahasa lisan pada pemerolehan
Bahasa tulis ialah sebagai tahap awalnya. Anak secara perlahan beralih dari
Bahasa lisan ke
Bahasa tulisan melalui media
Bahasa yang baru, yaitu tulisan.
=
Sastra
lisan adalah sastra yang menampilkan ekspresi kebudayaan dari suatu masyarakat. Ekspresi ini umumnya diwariskan secara turun-temurun menggunakan
Bahasa lisan. Penyebaran sastra
lisan dilakukan menggunakan media
Bahasa yaitu mulut. Salah satu ciri dari sastra
lisan ialah menggunakan
Bahasa lisan yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
= Pembelajaran Bahasa
=
Metode pembelajaran
Bahasa yang menggunakan banyak
Bahasa lisan disebut metode langsung. Asumsi pembelajaran
Bahasa menggunakan metode ini ialah adanya naluri dalam penguasaan dan pengembangan
Bahasa melalui pengalaman dan ekspresi secara langsung. Pada metode langsung, latihan berbahasa
lisan memperoleh waktu terbanyak dibandingkan dengan latihan berbahasa lainnya. Penguasaan terhadap
Bahasa lisan diutamakan sedangkan penggunaan
Bahasa perantara tidak diperbolehkan. Pada metode langsung, pembelajaran
Bahasa dibuat serupa dengan pemerolehan
Bahasa ibu. Metode induktif digunakan untuk mengajarkan pola dan struktur kalimat.
Kesalahan berbahasa
Kesalahan berbahasa pada
Bahasa lisan sering terjadi pada frasa. Berbagai hal dapat menjadi penyebabnya. Pengaruh
Bahasa daerah merupakan penyebab terawal dari kesalahan berbahasa dalam
Bahasa lisan. Selain itu, kesalahan berbahasa pada
Bahasa lisan juga disebabkan oleh penggunaan preposisi, resiprokal dan susunan kata yang tidak tepat, penggunaan unsur
Bahasa dan superlatif yang berlebihan, atau adanya penjamakan yang ganda.
Lihat pula
Bahasa
Asal usul
Bahasa
Referensi