Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, atau yang lebih dikenal dengan
Masjid Kampus UGM atau Maskam UGM, adalah sebuah
Masjid Kampus milik
Universitas Gadjah Mada yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masjid ini terletak di Jalan Olahraga, Bulaksumur, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Pembangunan
Sebelum
Masjid Kampus UGM dibangun,
Masjid Mardliyyah yang terletak di barat Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi telah lebih dahulu berdiri pada tahun 1968 dengan nama formal "
Masjid Kampus UGM". Walau demikian, aktivitas keagamaan di dalam
Kampus UGM masih dipusatkan di Gelanggang Mahasiswa UGM. Rektor UGM 1986–1990 Koesnadi Hardjasoemantri kemudian menggagas pendirian
Masjid ini.
Masjid Kampus UGM pertama kali dibangun pada bulan Mei 1997 di bekas komplek pemakaman Tionghoa. Pembangunan
Masjid ini dikerjakan seluruhnya oleh mahasiswa Teknik Arsitektur UGM dan untuk menyelesaikan pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp 9,5 miliar. Kemudian
Masjid ini digunakan untuk pertama kalinya pada tanggal 4 Desember 1999, menjelang dies natalis UGM ke-50.
Bangunan
Arsitektur
Masjid Kampus UGM merupakan perpaduan dari gaya arsitektur
Masjid Nabawi, kebudayaan Tionghoa, India dan Jawa. Di halamannya terdapat kolam yang serupa dengan yang terdapat pada bangunan Taj Mahal.
Di sudut timur laut terdapat sebuah menara berwarna kuning, yang menjadi salah satu ikon
Masjid ini. Menurut PT Rahayu Trade & Contractor yang turut membangun menara ini, tinggi menara ini ialah 70 meter, meski secara populer banyak yang menyebut tinggi menara ini mencapai 99 meter. Menara ini baru dibangun pada pertengahan dekade 2010-an dan selesai tahun 2018.
Terdapat beberapa instansi yang menempati kompleks
Masjid, seperti Rumah Zakat, Infak, dan Shodaqoh UGM, Jama'ah Shalahuddin, dan Bank Muamalat yang membuka kantor cabang di kompleks tersebut.
Kontroversi
Pada tahun 2019, takmir
Masjid Kampus UGM berencana menyelenggarakan kuliah umum pada tanggal 12 Oktober dengan mengundang Ustaz Abdul Somad dan akademisi FEB UGM Prof. Indra Bastian. Pemilihan Ustaz Abdul Somad, yang kemudian menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, disebabkan takmir
Masjid menilai ia mempunyai pemahaman ilmu agama dan luar ilmu agama, selain karena keinginan sejak lama. Rektorat UGM sempat meminta kuliah umum tersebut dibatalkan dengan berbagai alasan, seperti "menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan non akademik dengan jati diri UGM" hingga adanya "tekanan dari luar" dan "penolakan" dari gubernur DIY kala itu Sri Sultan Hamengkubuwana X. Namun pihak panitia menolak pembatalannya karena acara tersebut adalah "kajian yang bersifat akademik". Ketua takmir saat itu Mashuri Maschab meminta rektorat UGM mengirimkan surat pembatalan kepada Ustaz Abdul Somad dan ditembuskan pada takmir atau acara akan tetap dilanjutkan. Pada akhirnya, pada tanggal 11 Oktober takmir membatalkan kuliah umum tersebut.
Akses
Masjid Kampus UGM dapat ditempuh menggunakan Trans Jogja rute 4A dan 4B melalui halte Lembah UGM. Di samping itu,
Masjid ini dapat dijangkau dengan bus
Kampus Trans
Gadjah Mada melalui halte Fakultas Psikologi (rute 1A) dan
Masjid Kampus (rute 1B).
Referensi
Pranala luar
Situs resmi
Situs Wikia UGM
Masjid Kampus UGM di Instagram
Masjid Kampus UGM di Twitter
Masjid Kampus UGM di YouTube