Merdeka 118, sebelumnya disebut sebagai Warisan
Merdeka Tower, KL
118 dan PNB
118, adalah gedung pencakar langit super tinggi dengan
118 lantai di Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan ketinggian 678.9 m (2.227 ft),menjadikannya struktur tertinggi kedua dan bangunan tertinggi kedua di dunia, di bawah Burj Khalifa dengan ketinggian 828 m (2.717 kaki).
Merdeka (yang secara kontekstual berarti "kemerdekaan"), terinspirasi dari kedekatan lokasinya dengan Stadion
Merdeka . Puncak gedung diperkirakan selesai pada Oktober 2021, yang menandai ketinggian akhir 678.9 m (2.227 ft) di atas permukaan tanah dan 741.9 m (2.434 ft) di atas permukaan laut.
Merdeka 118 adalah bangunan tertinggi di Malaysia dan Asia Tenggara . Bangunan ini melebihi ketinggianExchange 106 dengan ketinggian 453.6 m (1.488 ft), menjadikan gedung ini sebagai gedung tertinggi di Malaysia dan melampaui 461.2 m (1.513 ft) Landmark 81 di Vietnam, dan menjadikan gedung ini tertinggi di Asia Tenggara. Bangunan ini akan menjadi yang pertama di Malaysia yang menerima peringkat triple platinum dari sertifikasi sustainability dunia, termasuk Leadership in Energy and Environmental Design (LEED).
Latar belakang
Pembangunan gedung
Merdeka 118 (seluruh kawasan) dibangun diatas lahan seluas 19 hektar yang didanai oleh Permodalan Nasional Berhad (PNB), dengan anggaran sebesar RM 5 miliar ( US$ 1.16 miliar). Ketika bangunan ini selesai pada 2023, gedung ini akan menjadi gedung tertinggi di Malaysia . Yang direncanakan akan dibangun dalam tiga tahap dan akan terdiri dari 400.000 meter persegi lahan residensial, hotel dan area komersial.
Gedung ini akan terdiri dari 100 lantai ruang sewa, termasuk 83 lantai ruang kantor, 12 lantai kamar hotel, 5 lantai tempat tinggal hotel, dan lantai observatorium yang akan menjadi dek observasi tertinggi di Asia Tenggara. Gedung ini memiliki dua dek observasi, yang pertama berada di dalam gedung dan yang kedua di puncak menara. Bangunan ini akan dikelilingi oleh empat hektar taman kota berbentuk linear. Ruang non-sewa terdiri dari lift, fasilitas rekreasi dan maintenance, serta tempat parkir yang mampu menampung hingga 8.500 mobil. 60 dari 80 lantai ruang kantor akan disediakan untuk Permodalan Nasional Berhad (PNB), pengembang proyek, dan anak perusahaannya.
Lokasi
Bangunan ini terletak di Bukit Petaling, di lokasi bekas Taman
Merdeka (kemudian diubah menjadi tempat parkir mobil terbuka). Situs ini terletak di sekitar bangunan landmark di Kuala Lumpur seperti Petaling Street, kompleks olahraga termasuk Stadion
Merdeka, Stadion Negara dan Stadion Chin Woo, tiga sekolah ( Victoria Institution, Methodist Boys' School dan Sekolah Dasar Jalan Davidson tipe Tionghoa ), dan proyek Plaza Rakyat yang terhenti (di seberang Ampang Line ). Pembangunan
Merdeka 118, ketika terselesaikan, akan terintegrasi dengan Stasiun MRT
Merdeka yang baru dibangun di Jalur Kajang (SBK) dan terhubung langsung dari tiga jalan utama melalui Terowongan Belfield, yang akan menjadi terowongan bawah tanah bertingkat yang melewati bawah Kampung Attap dan Jalan Maharajalela ke ruang bawah tanah kantor polisi.
Desain
Bangunan ini dirancang dengan campuran fasad kaca berbentuk berlian untuk menandakan keragaman suku bangsa di Malaysia. Desainnya dibuat menyerupai dan terinspirasi dari gestur tangan Tunku Abdul Rahman yang terulur keatas sambil meneriakkan "
Merdeka ! ", saat ia memproklamasikan kemerdekaan Malaysia pada tanggal 31 Agustus 1957. Cladding bangunan akan terdiri dari 18.144 panel, 114.000 meter persegi kaca, dan 1.600 ton ekstrusi bingkai jendela. Bangunan ini akan berisi
118 Mall, perkantoran Grade-A, hotel, dan area tempat tinggal. Insinyur strukturnya adalah Leslie E. Robertson Associates dan Robert Bird Group sedangkan insinyur sipil dan struktur yang tercatat untuk menara ini adalah Arup . Bangunan akan dilengkapi dan diterangi pada malam hari dengan 8.4 km strip lampu LED yang secara bertahap akan berpindah dari satu sudut ke sudut lainnya. Grup Neapoli, sebuah perusahaan desain dan teknik lingkungan, mendapat kontrak untuk menyediakan layanan konsultasi untuk mencapai peringkat platinum dengan tiga badan sertifikasi Bangunan Hijau: Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), Green Building Index dan GreenRE.
Denah
Denah lantai berikut diperoleh dari proposal gedung dan dapat berubah sewaktu - waktu.
Tinggi
Ketinggian puncak menara, mahkota, atap, lantai atas, observatorium, dan menara residensial
Merdeka 118
Kritik
= Praktikalisme
=
Banyak warga Malaysia mengkritik proyek ini, dan menyatakan bahwa pembangunan bangunan ini tidak perlu dan membuang "anggaran publik", yang didanai oleh Permodalan Nasional Berhad (PNB), sebuah badan usaha milik negara dari pemerintah Malaysia. Dengan biaya konstruksi lebih dari RM5 miliar, dikatakan bahwa uang itu lebih baik digunakan untuk tujuan praktis lainnya, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan, yang semakin memburuk di negara Malaysia. Menanggapi kritik tersebut, mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang pada akhirnya akan terlibat langsung dengan skandal 1MDB, mengklaim bahwa proyek tersebut tidak sia-sia dan akan "membawa lebih banyak keuntungan" dengan menghasilkan "peluang ekonomi" untuk Malaysia.
Transportasi
Gedung ini akan terintegrasi dengan stasiun MRT
Merdeka Jalur Kajang yang terletak di sepanjang Jalan Hang Jebat, yang terhubung dengan interchange stasiun LRT Plaza Rakyat Jalur Ampang / Sri Petaling .
Menara ini juga akan dapat diakses dari stasiun Monorel Maharajalela yang terhubung melalui taman linier yang sedang dibangun.
Menara ini terletak dekat dengan Stasiun Hang Tuah, yang menghubungkan Ampang Line dan KL Monorail, dan berjarak 600 meter dengan jalan kaki ke arah tenggara dari menara
Merdeka 118.
Pranala luar
Situs web
Merdeka 118
Referensi