Mesin konversi energi adalah
Mesin atau alat yang digunakan untuk mengubah suatu bentuk
energi ke bentuk
energi yang lainnya. Bentuk
energi yang umumnya diubah oleh
Mesin koversi
energi meliputi
energi mekanis,
energi listrik,
energi kimia,
energi nuklir dan
energi termal.
Mesin konversi energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu
Mesin konversi energi konvensional dan
Mesin konversi energi non-konvensional. Tiap
Mesin konversi energi menghasilkan perubahan
energi dengan batasan-batasan perubahan tertentu.
Sejarah penemuan
= Kompresor dan termodinamika dasar
=
Pada abad ke-3 Sebelum Masehi, kota Iskandariyah telah memluai penerapan ilmu termodinamika. Seorang ilmuwan bernama Hero pada masa tersebut telah mengatur posisi pintu gerbang di Kuil Iskandariyah dengan memanfaatkan ilmu termodinamika. Perumusan dan penyusunan konsep ilmiah dari ilmu termodinamika pertama kali dilakukan oleh Otto von Guericke. Selama pengembangan ilmu termodinamika, ia membuat sebuah penemuan yaitu pompa vakum. Penemuannya ini sekaligus menghasilkan ruangan vakum pertama di dunia. Kimiawan dan fisikawan berkebangsaan Irlandia yaitu Robert Boyle kemudian mempelajari lebih lanjut rancangan pompa vakum yang dibuat oleh Guericke. Pada tahun 1656 M, Boyle bekerja sama dengan Robert Hooke untuk mengadakan pengembangan rancangan pompa vakum. Keduanya kemudian berhasil membuat sebuah pompa udara yang kemudian disebut kompresor. Pompa ini kemudian digunakan untuk menganalisis hubungan antara volume, tekanan dan temperatur.
= Hukum Boyle dan penemuan motor
=
Hukum Boyle mampu menganalisis hubungan antara volume, tekanan dan temperatur menghasilkan hukum Boyle. Pernyataannya bahwa tekanan dan volume mempunyai hubungan yang berbanding terbalik. Pada tahun 1679, sebuah ketel uap bertekanan tinggi berhasil dibuat oleh rekan kerja Boyle yang bernama Denis Papin. Ketel ini menghasilkan ledakan yang kuat pada percobaan mula-mula, sehingga diadakan perancangan ulang. Ketel uap yang baru dirancang dengan memberikan tambahan katup pembuka aliran uap air. Papin mengembangkan rancangan ketel uapnya hingga akhirnya mempunyai gagasan baru dalam pembuatan
Mesin. Ia merancang
Mesin yang bergerak dengan memanfaatkan silinder dan torak. Rancangan ini tidak sempat dibuat menjadi
Mesin oleh Papin. Pembuatan
Mesin diteruskan oleh seorang insinyur bernama Thomas Savery. Hasil rancangan ini menghasilkan sebuah motor yang pertama di dunia.
= Termodinamika klasik dan penemuan Mesin uap
=
Pada abad ke-17 Masehi, penemuan
Mesin uap di Inggris telah memperluas bidang ilmu termodinamika. Para ilmuwan di bidang termodinamika bermunculan khususnya pada abad ke-19 Masehi. William John Macquorn Rankine, Rudolf Clausius, dan Lord Kelvin menjadi ilmuwan yang memberikan kontribusi yang penting bagi pengembangan ilmu termodinamika yang kemudian dikenal sebagai termodinamika klasik. Pendekatan yang bersifat makroskopik digunakan untuk mengadakan pengamatan mengenai perilaku umum dari partikel zat. Termodinamika klasik ini mempunyai ciri khas yaitu hanya mengamati partikel yang menjadi media penyaluran
energi.
Prinsip
= Termodinamika
=
Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan
energi panas menjadi bentuk
energi lain. Hukum pertama termodinamika dan hukum termodinamika kedua menjadi acuan dalam membahas mengenai perubahan
energi. Pengukuran di dalam termodinamika tidak dinyatakan dengan besaran mikroskopis melainkan dengan besaran makroskopis.
Mesin konversi energi bekerja dengan prinsip-prinsip termodinamika. Prinsip termodinamika digunakan oleh
Mesin untuk mengadakan perubahan
energi khususnya dengan menggunakan bahan bakar. Usaha para ilmuwan abad ke-19 Masehi untuk membuat
Mesin yang memiliki kemampuan untuk mengadakan perubahan
energi menjadi awal penemuan berbagai konsep termodinamika. Tujuan pengubahan
energi ini awalnya untuk memudahkan pekerjaan. Hasil yang dicapai ialah pengubahan
energi menjadi usaha yang maksimal.
Mesin paling awal yang dibuat oleh para ilmuwan mampu mengubah
energi gerak menjadi
energi potensial dengan memanfaatkan tumbukan. Usaha dari para ilmuwan ini mencapai hasilnya pada abad ke-20 Massehi dengan banyaknya teori-teori mengenai termodinamika.
Penggunaan data empiris dan persamaan aljabar dalam ilmu termodinamika teknik dimanfaatkan untuk menghitung tingkat efisiensi bahan bakar
Mesin dan perancangan
Mesin. Analisa
Mesin-
Mesin termal oleh para teknisi memanfaatkan ilmu termodinamika. Ilmu termodinamika diterapkan dalam perancangan dan pengoperasian berbagai jenis motor seperti motor diesel dan motor bensin. ilmu termodinamika digunakan dalam bidang kelistrikan pada turbin gas dan
Mesin-
Mesin yang menjadi bagian dari pembangkit listrik. Pemanfaatan termodinamika dalam kehidupan rumah tangga antara lain pada perancangan
Mesin pendingin, penanak nasi, setrika, sistem pemanas surya dan televisi. Sementara itu, termodinamika juga digunakan dalam perancangan
Mesin roket yang merupakan bentuk pengembangan dalam teknologi antariksa. Sementara itu, di bidang industri,
Mesin termal ini dimanfaatkan sebagai
Mesin penggerak,
Mesin pendingin maupun
Mesin pemanas.
Ilmu termodinamika kemudian berkembang melalui pengamatan mikroskopik. Pusat pengamatan adalah perilaku dari kumpulan partikel-partikel yang mempunyai sifat termodinamis. Dalam proses pengamatan ini digunakan statistik sehingga dikenal sebagai termodinamika statistik. Ilmu termodinamika seluruhnya dipusatkan terhadap konsep
energi. Sementara itu, Definisi dari
energi sulit diberikan secara tepat mengikuti sifat
energi yang abstrak.
energi hanya dapat diketahui melalui dampak yang tampak dari keberadaanya. Hal ini membuat
energi dapat didefinisikan secara berbeda pada sudut pandang yang berbeda.
energi itu sendiri selalu ada dan dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran
energi di dalam seluruh bidang kehidupan manusia membuat ilmu termodinamika juga menjadi penting untuk dipelajari dan dimanfaatkan.
energi dalam dari suatu molekul merupakan perpaduan dari beberapa jenis
energi. Semua
energi ini dihasilkan oleh getaran dan gerakan molekul-molekul. Jenis gerakan yang dilakukan oleh molekul umumnya ialah gerak translasi dan rotasi.
energi dalam umumnya meliputi
energi kimia,
energi listrik statis, dan
energi listrik dinamis.
=
Konsep mengenai sistem termodinamika digunakan sebagai pemikiran awal menuju ke proses
konversi energi. Prinsip sistem termodinamika ini dipadukan dengan prinsip kesetimbangan
energi. Pemanfaatan kedua prinsip ini adalah untuk mengetahui besarnya unjuk kerja yang timbul selama proses
konversi energi.
Jenis
=
Sumber
energi yang diperlukan oleh
Mesin konversi energi konvensional umumnya berasal dari
energi tak terbarukan. Satu-satunya
Mesin konversi energi konvensional yang menggunakan
energi terbarukan adalah turbin air. Sementara
Mesin konvensi
energi konvensional lainnya adalah motor bakar,
Mesin fluida dan
Mesin pendingin.
=
Sumber
energi yang diperlukan oleh
Mesin konversi energi non-konvensional berasal dari
energi terestrial dan kehidupan ekstraterestrial.
Mesin konversi energi non-konvensional berbentuk pembangkit listrik dengan tenaga angin,
energi surya,
energi panas bumi,
energi termal, pasang surut air laut, ombak dan
energi nuklir. Selain itu terdapat pula
Mesin konversi energi non-konvensional yang terdiri dari pesawat magnetohidrodinamik.
= Generator listrik
=
Generator listrik adalah
Mesin yang digunakan untuk menghasilkan
energi listrik dengan pengubahan sumber
energi mekanik. Induksi elektromagnetik merupakan prinsip kerja yang melandasi perubahan
energi pada generator listrik. Generator listrik dibedakan berdasarkan jenis arus listriknya, yaitu generator arus searah dan generator arus bolak-balik. Kedua generator ini memiliki perbedaan pada bagian yang membentuk jenis arus listriknya. Pada generator arus searah dihasilkan arus searah dengan penggunaan komutator. Sementara pada generator arus bolak-balik, digunakan cincin selip untuk menghasilkan arus bolak-balik.
Generator arus searah
Perancangan generator arus searah dilandasi oleh ditemukannya fenomena induksi elektromagnetik. Pada generator arus searah, gaya gerak listrik induksi ke satu arah diperoleh dengan mengubah bentuk cincin terminalnya. Cincin terminal ini disebut cincin belah atau komutator. Semua jenis generator dapat mengubah
energi mekanik menjadi
energi listrik. Pada awalnya,
energi listrik dihasilkan melalui peristiwa induksi sehingga hanya menghasilkan arus bolak-balik. Arus searah hanya dapat diperoleh pada generator arus searah dengan menggunakan komutator satu cincin yang terbelah dua. Sedangkan generator arus bolak-balik memiliki dua cincin yang terpisah. Ketika gaya gerak listrik timbul, terjadi pergantian kontak beban terminal. Selama pergantian ini, tegangan keluaran hanya mempunyai satu tanda yang membuatnya hanya dapat menghasilkan arus searah. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator arus searah mempunyai riak. Tingginya riak berbanding terbalik dengan jumlah kumparan yang dihubungkan ke komutator dengan cincin komutator yang terdiri dari beberapa segmen. Semakin banyak kumparan maka tinggi riak semakin rendah sehingga arus searah semakin tidak beriak.
Generator arus bolak-balik
Rancangan sistem arus bolak-balik pertama kali dibuat oleh William Stanley di Great Barrington, Massachusetts. Westinghouse Electri Corporation menjadi perusahaan yang mendanai proyek ini secara keseluruhan. Di saat yang bersamaan, rancangan sistem arus bolak-balik juga dibuat oleh Nikola Tesla dan ditawarkan dalam perdagangan teknologi. C.S. Bradley membuat generator bolak-balik 3 fasa pada tahun 1887 yang kemudian meningkatkan penggunaan arus bolak-balik. Sejak awal abad ke-20 Masehi, generator arus bolak-balik tiga fasa telah digunakan sebagai pembangkit listrik secara umum di dunia karena memiliki daya guna yang tinggi.
Generator arus bolak-balik terdiri dari suatu kumparan dan lilitan kawat yang diputar di dalam medan magnet. Bagian dalam generator arus bolak-balik disebut dengan nama armatur. Isi armatur ialah silinder besi yang digunakan sebagai tempat pelilitan kumparan kawat. Terminal generator memiliki dua cincin putar yang dihubungkan dengan beban listrik melalui busing yang terbuat dari tembaga lunak. Medan magnet dibentuk oleh magnet permanen atau elektromagnet.
energi yang diperlukan untuk memutar armatur dapat berasal dari tenaga manusia, pembakaran, atau
energi potensial air.
= Motor listrik
=
Motor arus searah
Motor arus searah merupakan motor listrik yang dapat menghasilkan
energi mekanis dengan transformasi
energi dari sumber
energi listrik arus searah.
energi mekanik yang dihasilkan berupa putaran. Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip medan magnet. Bagian dalam motor arus searah terdiri dari kumparan medan dan kumparan jangkar yang saling berinteraksi dan membentuk fluks magnetik. Kumparan medan menimbulkan fluks magnet yang arah pengalirannya dimulai dari kutub utara ke kutub selatan. Sedangkan kumparan jangkar menghasilkan fluks magnetik yang arah pengalirannya melingkar. Berbagai pengaturan kerja memerlukan motor listrik khususnya pada kebutuhan akan kecepatan dan beban kerja yang beragam dan berubah-ubah. Motor arus searah disebut sebagai motor traksi arus searah dalam transportasi rel. Kegunaannya adalah sebagai penggerak lokomotif atau kereta.
Motor arus bolak-balik
Motor arus bolak-balik bekerja dengan mengubah arus bolak-balik menjadi putaran. Pengaliran arus listrik dengan pembalikan arah arus yang terjadi secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor arus bolak balik terbagi menjadi dua bagian, yaitu stator dan rotor. Stator menjadi tempat berputarnya rotor, sementara rotor merupakan bagian poros yang berputar. Motor arus bolak-balik diracang untuk mengatasi kelemahan dari motor arus searah. Kelebihan dari motor arus bolak-balik adalah kecepatan putaran yang dapat dikendalikan. Pengaturan kecepatan pada motr arus bolak-balik dilakukan dengan peralatan yang disebut frekuensi variabel. Alat ini mampu meningkatkan kendali kecepatan putaran rotor, sehingga penggunaan daya listrik menjadi berkurang. Beberapa jenis peralatan listrik rumah tangga yang memanfaatkan kelebihan dari motor arus bolak-balik yaitu
Mesin cuci, kipas angin, dan penyejuk udara.
= Motor bakar
=
Motor bakar memanfaatkan prinsip perubahan panas untuk diubah menjadi
energi mekanik.
Mesin atau pesawat yang berbentuk motor bakar memerlukan bahan bakar.
energi kimia yang terdapat di dalam bahan bakar kemudian diubah menjadi
energi panas sehingga menghasilkan kerja mekanik. Proses
konversi energi di dalam motor bakar terjadi selama proses pembakaran bahan bakar. Berdasarkan jenis pembakarannya, motor bakar dapat dibedakan menjadi motor bakar pembakaran luar dan motor bakar pembakaran dalam. Keuntungan lebih banyak diperoleh pada motor bakar pembakaran dalam karena efisiensi kerja yang tinggi, tidak memerlukan fluida kerja dan kontruksi
Mesin yang sederhana. Bagian dalam
Mesin langsung mengadakan proses pembakaran sehingga
energi panas langsung dapat diubah menjadi
energi mekanik.
Mesin konversi energi lainnya dirancang berdasarkan prinsip motor bakar pembakaran dalam, antara lain motor bensin, motor bakar diesel, dan turbin gas siklus terbuka.
= Mesin pendingin
=
Mesin pendingin merupakan
Mesin yang dapat menghasilkan proses pendinginan dengan bantuan refrigeran. Proses pendinginan pada
Mesin pendingin bekerja berdasarkan teori termodinamika dan perpindahan panas. Pendinginan terjadi selama pemindahan kalor dari suatu ruangan dengan temperatur rendah ke temperatur yang lebih tinggi. Penyerapan kalor terjadi pada ruang dengan temperatur yang lebih rendah, sementara pada ruang dengan temperatur tinggi terjadi pembuangan kalor. Pendinginan dapat dilakukan di dalam beberaoa jenis siklus, antara lain siklus kompresi uap, siklus absorpsi, dan siklus adsorpsi. Selain itu, pendinginan juga dapat terjadi sebagai akibata adanya efek termoelektrik, magnetik, ejektor, atau dengan gelombang suara.
Terdapat empat proses utama di dalam sistem pendinginan. Proses pertama berupa penyerapan panas di dalam evaporator oleh cairan refrigeran. Wujud refrigeran berubah dari cair menjadi gas selama proses penyerapan. Setelah refrigeran melalui evaporator, pemanasan gas terjadi sehingga suhu gas meningkat dan membawanya bergerak menuju ke kompresor. Di dalam komreresor, terjadi penaikan tekanan kerja karena gas menerima proses kompresi. Kenaikan temperatur kerja juga terjadi ketika
energi dipindahkan dari alat kompresi menuju ke refrigeran. Kenaikan temperatur menghasilkan gas panas yang kemudian disalurkan ke kondenser. Pada kondenser, terjadi pembuangan kalor akibat adanya pelepasan kalor sensibel dan pelepasan kalor laten yang menyebabkan gas berubah menjadi cair. Penurunan temperatur dilanjutkan pada pipa kapiler sehingga cairan menjadi dingin sebelum mengalir ke alat ekspansi. Alat ekspansi kemudian mengurangi tekanan dan mengendalikan jumlah aliran refrigeran yang dapat menuju ke evaporator.
= Penggerak magnetohidrodinamika
=
Penggerak magnetohidrodinamika adalah alat yang mengubah
energi radiasi dari elektromagnetik menjadi
energi mekanik. Fungsi utamanya adalah sebagai penggerak mula pada pembangkit listrik. Penggerak magnetohidrodinamika tidak bekerja secara mekanik, melainkan hanya memanfaatkan temperatur tinggi pada proses pembakaran. Penggerak mula pada turbin uap konvensional menggunakan magnetohidrodinamika. Pada kondisi yang lain, turbin uap memanfaatkan magnetohidrodinamika sebagai penghubung tumpang pada generator. Medan magnetik yang timbul pada penggerak magnetohidrodinamika dihasilkan dengan sistem saluran gas panas berkecepatan tinggi.
Magnetohidrodinamika dapat diterapkan pada turbin gas siklus terbuka dan dapat pula pada turbin gas siklus tertutup. Magnetohidrodinamika dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik. Kelebihannya yaitu memiliki daya guna yang tinggi. Magnetohidrodinamika menghasilkan rendemen termis dengan persentase sebesar 60% dari seluruh total daya yang digunakan. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan rendemen termis yang dihasilkan oleh
energi nuklir (32%) dan
Mesin uap (≤40%). Efisiensi ini diperoleh akibat karakteristik magnetohidrodinamika yang sebagian besar komponennya tidak mengalami gesekan mekanis pada peralatan. Gesekan hanya terjadi pada bagian kompresor dan pompa. Selain itu, fungsi air pendingin juga dihilangkan pada turbin gas yang menerapkan siklus kombinasi, Jenis bahan bakar yang digunakan juga dapat bervariasi antara lain minyak, gas, batu bara, atau hidrogen. Putaran awal yang dihasilkan oleh magnetohidrodinamika sangat cepat. Kondisi ini membuatnya dapat digunakan pada beban listrik berskala besar hingga pada nilai puncaknya.
= Turbin angin
=
Turbin angin mengubah
energi kinetik yang ada pada angin menjadi
energi mekanis. Bagian turbin yang mengubah bentuk
energi ini adalah sudu turbin. Perubahan
energi yang dilakukan oleh turbin angin akan selalu mengalami kerugian karena tidak seluruh potensi
energi kinetik angin dapat diubah oleh turbin.
energi yang dapat diubah semakin besar ketika kerugian
energi akibat bentuk turbin menjadi semakin kecil.
energi gerak yang dihasilkan oleh turbin kemudian diteruskan ke kotak roda gigi yang terhubung dengan generator listrik. Kemudian generator akan mengubah
energi mekanis dari turbin angin menjadi
energi listrik.
energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin angin dapat diperkirakan nilainya dengan mengetahui kecepatan angin. Jenis alat ukur yang digunakan umumnya adalah anemometer.
= Turbin gas
=
Turbin gas adalah turbin yang media penggeraknya berupa fluida berbentuk gas. Fluida berasal dari sebuah kipas angin yang memasukkan fluida kerja ke dalam sistem pemanas. Fluida dipanaskan dalam motor bakar. Jenis motor bakar dapat motor pembakaran dalam maupun motor pembakaran luar. Pembakaran fluida ini menghasilkan gas panas yang dialirkan ke turbin. Tekanan gas menghasilkan gerakan pada poros turbin dan memutar kompresor dan beban luar lainnya.
Turbin gas dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan siklusnya, yaitu turbin gas siklus tertutup dan turbin gas siklus terbuka. Bagian poros turbin gas meliputi poros tunggal, poros ganda, pemisah dan kumparan ganda. Arah aliran gas yang melalui turbin gas dapat aksial maupun radial. Turbin gas digunakan pada
Mesin pesawat terbang, alat transportasi, pembangkit listrik, industri gas, industri minyak bumi, industri kimia, serta pada siklus kombinasi dan kogenerasi.
Analisa hukum termodinamika
= Hukum kenol termodinamika
=
Hukum kenol termodinamika menyatakan bahwa tiga jenis sistem akan berada dalam keadaan setimbang, ketiga dua sistem di antaranta dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga. Hukum ini didasari oleh prinsip perpindahan panas dari suatu sistem ke sistem yang lainnya. Perpindahan panas secara umum dipengaruhi oleh perbedaan suhu antar sistem. Sifat perpindahan panasnya adalah pemuaian secara kelistrikan. Meskipun suatu sistem tidak saling bersentuhan secara langsung, hukum kenol termodinamika tetap berlaku.
= Hukum pertama termodinamika
=
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa jumlah entropi akan tetap konstan atau bertambah di dalam suatu sistem yang terisolasi saat sedang mengalami suatu proses. Hukum pertama termodinamika sesuai dengan prinsip kenaikan entropi. Dalam kasus kekekalan
energi juga berlaku hukum pertama termodinamika. Besarnya perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika terisolasi sama dengan jumlah keseluruhan
energi kalor yang dikirimkan ke dalam sistem. Nilai perubahan
energi juga sama dengan besarnya usaha yang dilakukan terhadap sistem.
= Hukum kedua termodinamika
=
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan keberadaan entropi. Tidak ada pernyataan resmi yang menjadi penjelasan bagi hukum kedua termodinamika. Pernyataan hukum kedua termodinamika hanya didasarkan pada kenyataan eksperimental. Pernyataan tiap ilmuwan dapat dinyatakan sebagai hukum kedua termodinamika asalkan sesuai dengan hasil eksperimen. Salah satu pernyataannya disampaikan oleh Clausius. Clausius menyatakan bahwa tidak mungkin suatu sistem apapun dapat bekerja sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan perpindahan
energi sebagai panas dari sistem. Pernyataan ini berlaku pada perpindahan panas dengan temperatur yang lebih rendah ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan Clausius didasarkan dari prinsip kenaikan entropi.
Analisa perancangan Mesin
=
Gaya gesek suatu benda terhadap suatu lintasan dapat diketahui dengan mengukur besarnya
energi dalam. Benda menghasilkan usaha yang besar ketika mengalami gaya gesek. Sifat mutlak dari gaya gesek adalah nilainya semakin besar pada lintasan yang semakin panjang. Besarnya gaya gesek yang timbul tidak dapat diketahui secara pasti karena merupakan gaya non-konservatif. Perkiraan nilai hanya dapat diperoleh dengan mengukur perubahan
energi potensial pada benda. Besarnya
energi dalam kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui nilai gaya gesek dengan mengamati efek dari gaya gesek tersebut. Efek dari gaya gesek ini dinyatakan dalam bentuk perubahan
energi.
energi dalam dari suatu molekul terbentuk melalui perpaduan dari beberapa jenis
energi. Semua
energi ini dihasilkan oleh getaran yang dihasilkan oleh gerak translasi dan rotasi dari molekul-molekul.
energi dalam umumnya meliputi
energi kimia,
energi listrik statis, dan
energi listrik dinamis.
= Entropi
=
Entropi dan
energi memiliki sifat fisika yang berbeda. Nilai perubahan pada entropi tidak selalu sama ketika seluruh bentuk perubahan dijumlahkan. Perhitungan entropi selalu menerapkan prinsip perpindahan panas. Penyatuan dua buah benda yang mempunyai perbedaan panas akan menghasilkan nilai panas yang sama di kedua benda tersebut. Dalam hal ini, entropi benda yang lebih panas menjadi berkurang, sementara entropi benda yang lebih dingin menjadi bertambah. Selama proses perpindahan panas ini, nilai total dari entropi mengalami penambahan. Penambahan entropi ini terjadi selama proses perpindahan panas dari satu benda ke benda lain sedang berlangsung. Persamaan antara
energi dan entropi menurut hukum termodinamika kedua adalah tidak dapat dimusnahkan karena tidak dapat berkurang. Sementara itu, perbedaannya adalah entropi dapat diciptakan, sementara
energi tidak dapat diciptakan. Prinsip
energi didasarkan pada hukum pertama termodinamika, sementara prinsip entropi didasarkan pada hukum kedua termodinamika.
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
Asraf, A., dan Kurniawan, B. (2021). Darojah, Lia Inarotut, ed. Fisika Dasar untuk Sains dan Teknik: Jilid 2 Mekanika Fluida dan Termodinamika. Jakarta: Bumi Aksara. ISBN 978-602-444-955-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Bagia, I. N., dan Parsa, I. M. (2018). Motor-motor Listrik (PDF). Bandung: CV. Rasi Terbit. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Firman dan Anshar, A. (2019). Refrigerasi dan Pengkondisian Udara (PDF). Makassar: Garis Putih Pratama. ISBN 978-623-91023-0-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-01. Diakses tanggal 2021-11-24.
Ismail dan Rahman, R. A. (2020).
energi Angin: Turbin Angin (PDF). Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. ISBN 978-623-227-451-8.
Kadir, Abdul (2010).
energi: Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi (edisi ke-3). Jakarta: UI Press. ISBN 979-456-036-7. Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Ponto, Hantje (2018). Dasar Teknik Listrik (PDF). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-7022-93-0.
Pudjanarsa, A., dan Nursuhud, D. (2013).
Mesin konversi energi (edisi ke-3). Yogyakarta: Penerbit ANDI. ISBN 978-979-29-3452-6. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Soebyakto (2017). Fisika Terapan 2 (PDF). Tegal: Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal. ISBN 978-602-73169-4-2.
Soekardi, Chandrasa (2015). Bendatu, Monica, ed. Termodinamika Dasar:
Mesin konversi energi. Yogyakarta: ANDI. ISBN 978-979-29-2389-6.
Suamir, I. N., dan Sumantri, I. M. (2016). Sistem Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Denpasar: Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udaram, Politeknik Negeri Bali. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Surya, Yohanes (2009). Suhu dan Termodinamika. Tangerang: PT Kandel. ISBN 978-979-1391-26-9.
Syah, Dahrul (2018). Pengantar Teknologi Pangan. Bogor: IPB Press. ISBN 978-602-440-433-8.
Syaka, D. R. B., dan Riyadi (2020). Pengantar Termodinamika untuk Siklus Tenaga. Jakarta: UNJ Press. ISBN 978-623-751-835-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Y. A., Agus (2016). Seluk-Beluk
Mesin konversi energi. Sleman: Javalitera. ISBN 978-602-98190-7-6.