Museum dan Galeri IPB Future merupakan
Museum perguruan tinggi milik Institut Pertanian Bogor yang menyajikan sejarah perjuangan, pendirian, hingga perkembangan
IPB dari masa ke masa. Berbagai koleksi alat-alat produksi bahan perkuliahan masa lalu hingga perkembangan keilmuan
dan inovasi
IPB dipamerkan dalam sebelas area ruang pamer
Museum dan Galeri IPB Future untuk mendukung alur cerita yang disampaikan maupun untuk tujuan memelihara memori kolektif suatu Perguruan Tinggi Pertanian tertua di Indonesia.
Berangkat dari konsep cerita masa lalu, masa kini,
dan masa depan
IPB, tampak pada setiap sudutnya
Museum dan Galeri IPB Future menyampaikan suatu cerita transformasi
IPB dari masa ke masa yang dituangkan ke dalam panel-panel yang artistik
dan menarik sehingga memberi kesan belajar sejarah yang menyenangkan bagi para pengunjung
Museum dan Galeri IPB Future.
Menginjak usia satu tahun pada bulan Januari 2024,
Museum IPB yang dikepalai oleh Syafitri Hidayati telah melakukan berbagai pencapaiannya yaitu keterbukaan akses untuk umum, penambahan fasilitas digital berupa Virtual Campus Tour (VCT)
dan Virtual
Museum, layanan interaktif videobooth 360, penyediaan merchandise, serta peningkatan jumlah
dan kapasitas SDM
Museum. Dalam pengelolaannya,
Museum dan Galeri IPB Future berada di bawah naungan Lembaga Manajemen Informasi
dan Transformasi Digital (LMITD)
IPB yang dipimpin oleh Julio Adisantoso. Lembaga ini berperan signifikan dalam mendukung aspek digital
Museum, menciptakan lingkungan yang modern
dan mendukung pembelajaran pertanian yang berbasis teknologi.
Layanan
Museum IPB terbuka untuk Civitas Akademika
dan Umum mulai dari Senin-Sabtu (09.00 - 15.00 WIB)
dan Jumat (09.00 - 15.30 WIB). Pengunjung dipersilahkan untuk membuat reservasi secara online terlebih dahulu di
Museum.
IPB.ac.id ataupun dapat berkunjung langsung ke
Museum dan Galeri IPB Future dan registrasi secara OTS.
Sejarah
Peresmian
Museum dan Galeri IPB Future diselenggarakan pada 12 Januari 2023 di Kampus
IPB Dramaga, Bogor oleh Prof. Arif Satria selaku rektor
IPB. Pendirian
Museum ini ditujukan untuk mendokumentasikan sejarah
IPB serta meningkatkan memori kolektof tumbuh kembangnya
IPB. Gedung
Museum dan Galeri IPB Future memanfaatkan Gedung Landhuis yang dahulu dipergunakan sebagai penginapan Wisma Landhuis di kawasan Kampus
IPB Darmaga,
dan pada pada masa kolonial Gedung Landhuis sempat digunakan sebagai rumah tinggal tuan tanah Belanda G.W.C van Mottman. Sebagai bukti peninggalan Belanda, tampak di depan Gedung
Museum dan Galeri IPB Future terdapat slavenbel setinggi 4m
dan lonceng yang menggantung di antara kedua kaki tugu .
Pendirian
Museum ini merupakan suatu bentuk visualisasi dari enam jilid buku sejarah
IPB yang disusun oleh Syafrida Manuwoto dkk selaku guru besar Fakultas Pertanian
IPB. kini,
Museum IPB telah berusia lebih dari satu tahun dengan berbagai perkembangannya dalam mewujudkan suatu
Museum digital. Selama satu tahun,
Museum IPB telah menyajikan layanan untuk umum dengan fasilitas pintu gate otomatis, layanan Virtual Campus Tour (VCT), Virtual
Museum, Layar digital interaktif,
dan layanan Videobooth 360, spot foto,
dan merchandise limited edition .
Koleksi
Koleksi sebelas Area
Museum dan Galeri IPB Future menampilkan berbagai tema cerita sejarah
IPB yang dilengkapi dengan berbagai koleksi alat-alat pembelajaran masa lalu hingga teknologi jadul
IPB. Ruang pamer
Museum terbentang dari Area A hingga Area K yang terbagi atas segmen masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Pada Area masa lalu terdapat berbagai benda pamer mulai dari Over Head Projector (OHP), Kodak Ektagrafik Slide Projector, Mikroskop,
dan Handycam yang pada masa lampau digunakan untuk memproduksi bahan perkuliahan. Pada area masa kini, dipamerkan berbagai inovasi
IPB berupa biji cabai pelangi, biji pepaya calina, biji bunga matahari, biskuit pakan, Electronic Fish Aggregating Device (e-FAD),
dan offset lutung
dan cendrawasih. pada area masa depan tersaji visi
dan misi
IPB dalam sebuah video yang merangkum perkembangan
IPB saat ini hingga penyampaian prospek masa depan
IPB oleh Rektor
IPB Prof. Dr. Arif Satria, M. Si [1]
Museum dan Galeri IPB Future juga seringkali melakukan pameran temporer yang memamerkan koleksinya dalam periode tertentu. Pada bulan September ini,
Museum IPB sedang melaksanakan pameran Bentangan Nostalgia : Prosesi Kelulusan Mahasiswa
IPB" yang memamerkan berbagai arsip foto proses kelulusan mahasiswa mulai dari yudisium hingga wisuda. Latar waktu pameran ini diangkat dari tahun 1956 hingga 2023, bekerjasama dengan Arsip Digital
IPB University
dan Direktorat Administrasi, Pendidikan,
dan Penerimaan Mahasiswa Baru. Pameran ini terbuka untuk umum mulai dari tanggal 2 September - 31 Oktober 2024 dalam rangka memperingati Dies Natalis
IPB ke-61. Bentangan Nostalgia mempersembahkan suatu memori kolektif bangsa untuk menghasilkan sarjana, magister,
dan doktor yang siap membangun Indonesia sejak awal pendiriannya. Melalui pameran ini, rangkaian prosesi wisuda bagi mahasiswa
IPB diceritakan untuk mengapresiasi perjuangan para mahasiswa sebagai titik akhir pendidikannya di perguruan tinggi, sekaligus sebagai tanda kesiapannya memasuki fase pengabdian yang sesungguhnya.
Pameran ini merangkum seluruh tahapan kelulusan sarjana yang disajikan dalam bentuk arsip foto
dan koleksi berupa toga, tongkat pedel, kalung rektor, map ijazah,
dan undangan wisudawan. Masing-masing dari koleksi tersebut merupakan visualisasi terhadap cerita-cerita yang tertera pada tahapan kelulusan sarjana. Dengan hadirnya pameran ini diharapkan dapat melestarikan memori kolektif terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah di
IPB. Selain itu juga diharapkan bahwa pemaknaan terhadap peristiwa bersejarah tidak hanya terbatas pada peristiwa-peristiwa besar, tetapi juga merujuk pada peristiwa-peristiwa dalam ranah pendidikan terutama pada lingkup perguruan tinggi yang masih sering terabaikan dalam historiografi Indonesia. Selain itu melalui pameran ini juga diharapkan dapat menjaga memori kolektif terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah di
IPB.
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
Institut Pertanian Bogor