Nabi terakhir dalam agama adalah manusia yang
terakhir menerima wahyu dari Tuhan dan tidak ada lagi orang setelahnya. Selain itu, juga merujuk pada
Nabi yang mengajak umat manusia kembali kepada Tuhan.
Agama Abrahamik
= Yahudi
=
Yahudi menyebut Maleakhi sebagai
Nabi terakhir dalam Alkitab, tetapi juga meyakini bahwa Mesias akan menjadi
Nabi dan kemungkinan ada
Nabi lain bersamanya.
= Kekristenan
=
Dalam Kekristenan,
Nabi terakhir dalam Perjanjian Lama sebelum kelahiran Yesus Kristus adalah Yohanes Pembaptis (Lukas 16:16). Gereja Ortodoks Timur mengeklaim Maleakhi sebagai "
Nabi terakhir" Perjanjian Lama. Ada denominasi Kristen yang meyakini adanya karunia-karunia Roh Kudus masih ada sampai sekarang ("kontinuasionis") (seperti Katolik, Metodis, dan Pentakostal), dan ada yang meyakini karunia tersebut berakhir pada masa Apostolik ("sesasionis"), banyak dianut oleh Reformisme dan Baptisme.
Iglesia ni Cristo, agama Kristen independen Nontrinitarian yang berbasis di Filipina, meyakini bahwa pendirinya Felix Manalo merupakan "
Nabi terakhir" yang mendirikan kembali gereja asli yang didirikan oleh Yesus.
= Gnostisisme
=
Penganut Mandean meyakini Yohanes Pembaptis adalah
Nabi terakhir.
Mani, pendiri keyakinan Persia Maniisme, mengaku sebagai penutup para
Nabi dan sekaligus
Nabi terakhir.
= Islam
=
Frasa Khatamun-Nabiyyīn ("Penutup Para
Nabi") digunakan dalam al-Qur'an untuk menunjuk pada Muhammad, serta menandakan bahwa Muhammad adalah
Nabi terakhir yang diutus Allah.
Agama Dharma
= Hindu
=
Dalam Hindu, sejarah manusia dibagi menjadi empat periodisasi (yuga), yang menggambarkan kemunduran dalam kehidupan beragama, dan berulang dalam siklus. Setelah berakhirnya Kaliyuga, masa sekarang dan siklus
terakhir kehidupan beragama, Kalki, awatara ke-10 dari Begawan Wisnu, menjadi
Nabi untuk menghukum orang-orang jahat, mengumpulkan orang-orang beriman, dan memulai kembali Satyayuga pada siklus selanjutnya. Kalki adalah awatara
terakhir pada siklus saat ini.
Referensi