Negara berkembang terkurung daratan (bahasa Inggris: Landlocked developing countries; LLDC) adalah
Negara berkembang yang
terkurung daratan. Kerugian ekonomi yang dialami oleh
Negara seperti ini membuat mayoritas
Negara terkurung daratan tergolong
Negara kurang
berkembang (least developed countries; LDC). Para penduduk
Negara ini menempati porsi terbawah dalam tingkatan kekayaan penduduk dunia. Kecuali Eropa, tidak ada satu pun
Negara terkurung daratan yang maju bila diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Sembilan dari dua belas
Negara dengan skor HDI terendah
terkurung daratan. Biaya perdagangan di
Negara terkurung daratan yang bergantung pada perdagangan laut naik dua kali lipat dibandingkan
Negara tetangganya yang punya akses ke laut.
Negara terkurung daratan mengalami pertumbuhan ekonomi 6% lebih sedikit daripada
Negara yang tidak
terkurung daratan.
Negara-
Negara yang
terkurung daratan tidak memiliki akses langsung ke laut atau titik perdagangan utama di sepanjang pantai. Karena perdagangan sering terjadi melalui transportasi laut, hal ini mengakibatkan
Negara-
Negara tersebut tidak dapat terlibat dalam perdagangan seefisien
Negara-
Negara yang memiliki akses laut. Beberapa
Negara bahkan
terkurung oleh
Negara lain yang juga tidak memiliki akses ke laut, sehingga penduduknya harus melewati beberapa perbatasan untuk mencapai pantai. Contohnya adalah Liechtenstein dan Uzbekistan, yang merupakan dua
Negara yang
terkurung oleh
Negara lain yang juga
terkurung daratan.
Keterbatasan akses laut juga berarti kehilangan sumber daya berharga seperti perikanan, yang menjadi kontributor besar pada ekonomi
Negara-
Negara yang memiliki akses laut.
Negara-
Negara tanpa akses laut ini harus mengandalkan sumber daya alam lainnya, terutama sektor pertanian dan perdagangan di dalam benua. Meskipun tantangan perbatasan yang
terkurung daratan hadir, beberapa
Negara seperti Austria dan Swiss berhasil mengatasi hal ini dan mencapai kesuksesan meskipun tidak memiliki akses ke laut. Namun, sebagian besar
Negara terkurung daratan cenderung merupakan
Negara berkembang.Seiring berjalannya waktu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
Negara-
Negara yang tidak memiliki akses langsung ke laut mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dibandingkan dengan
Negara-
Negara pesisir. Saat ini, hampir semua
Negara terkurung daratan berada dalam kondisi ekonomi yang kurang baik, kecuali beberapa di Eropa Barat dan Tengah yang terhubung erat dengan pasar ekonomi Eropa. Mereka menggunakan transportasi murah dan memiliki stabilitas pasar ekonomi yang solid.
Ada sekitar 48
Negara saat ini yang sepenuhnya dikelilingi oleh setidaknya satu
Negara lain. Bagi
Negara-
Negara ini, kurangnya akses ke laut mengakibatkan keterbatasan dalam koneksi transportasi yang lebih sedikit, kurang teratur, tidak dapat diandalkan, dan lebih mahal. Keterbatasan akses ke laut juga berarti terisolasi dari pasar global dan biaya transportasi yang tinggi, yang berdampak serius pada perkembangan sosial-ekonomi
Negara-
Negara terkurung daratan
Lihat pula
Negara terkurung daratan
Negara berkembang pulau kecil
Referensi
Daftar pustaka
Bulag, U. E. (2010). Mongolia in 2009: From Landlocked to Land-linked Cosmopolitan. Asian Survey, 50(1), 97-103.
Farra, F. (2012). OECD Presents… Unlocking Central Asia. Harvard International Review, 33(4), 76-79
Faye, M. L., McArthur, J. W., Sachs, J. D., & Snow, T. (2004). The Challenges Facing Landlocked Developing Countries. Journal Of Human Development, 5(1), 31-68.
Hagen, J. (2003). Trade Routes for Landlocked Countries. UN Chronicle, 40(4), 13-14.
Jayaraman, T. K., Shrestha, O. L. (1976). Some Trade Problems of Landlocked Nepal. Asian Survey, 16(12), 1113-1123.
Paudel R. C. (2012). Landlockedness and Economic Growth: New Evidence. Australian National University, Canberra, Australia.
UN Office of the High Representative for the Least Developed Countries, Landlocked Developing Countries and Small Island Developing States. (2005). Landlocked Developing Countries. Retrieved from http://www.un.org/special-rep/ohrlls/lldc/default.htm
United Nations, 2017. “About Landlocked Developing Countries” Retrieved from https://www.un.org/ohrlls/content/about-landlocked-developing-countries.
Pranala luar
Office of the High Representative for the Landlocked Developing Countries, United Nations Diarsipkan 2013-10-03 di Wayback Machine.
United Nations List of LLDCs Diarsipkan 2013-10-03 di Wayback Machine.