Nuri hitam (Chalcopsitta atra) merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok yang dapat dijumpai di Indonesia khusunya daerah timur. Burung ini salah satu dari 3 jenis burung
Nuri dari genus Chalcopsitta selain burung
Nuri cokelat dan burung
Nuri aru.
Deskripsi
Tergolong jenis burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 32 cm dan berat tubuh sekitar 230 gram sampai 260 gram. Dengan bulu yang hampir sepenuhnya berwarna
hitam, ekornya panjang dan membundar. Burung-burung dari bagian barat semuanya
hitam (ungu di bagian tunggir); burung-burung dari bagian timur berulas merah di pipi, bahu, paha, sayap bawah, bercampur kuning ketika terbang dan di bulu-bulu ekor.
Persebaran dan ras
Terdapat tiga subspesies yang dapat dikenali dengan pesebaran berbeda seperti:
C. a. bernsteini (Rosenberg, 1861) – Pulau Misool
C. a. atra (Scopoli, 1786) – P. Batanta, P. Salawati dan Daerah Kepala Burung bagian barat (Papua).
C. a. insignis (Oustalet, 1878)
Suara
Pekikan yang tinggi, lebih melengking dari
Nuri jenis lainnya, meskipun tidak sekeras
Nuri kelam atau Perkici pelangi. Semua jenis Chalcopsitta memiliki suara yang mirip.
Makanan
Makanan alami di alam liar termasuk bunga, madu, serbuk sari, buah-buahan, serangga, dan larva serangga.
Reproduksi
Di alam liar, musim kawin
Nuri hitam sekitar bulan desember dengan jumlah 2 telur berwarna putih yang dierami sekitar 25 hari. Hanya betina yang mengerami tetapi sebagian besar jantan menghabiskan waktu lama di dalam sarang bersama betina. Anak
Nuri hitam yang baru menetas beratnya sekitar 6 gram. Mereka memiliki abu-abu keputihan atau pucat ke bawah, paruh coklat tua dan kaki lembap. Anakan
Nuri hitam mulai berbunyi setelah berumur sekitar 17 hari. Anakan
Nuri hitam mulai mandiri sekitar berumur 6 sampai 8 minggu. Anak muda diberi makan oleh orang tua selama sekitar 2 minggu setelah mereka meninggalkan sarang.
Referensi