Orang Yayoi (弥生人code: ja is deprecated ,
Yayoi jin) adalah suku bangsa kuno yang bermigrasi ke Kepulauan Jepang dari Tiongkok dan Semenanjung Korea selama zaman
Yayoi (300 SM–300 M). Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa zaman
Yayoi dimulai antara 1.000 dan 800 SM. Mereka berinteraksi, menikah, dan berperang dengan
Orang Jōmon lalu membentuk bangsa Jepang modern. Secara rata-rata,
Orang Jepang modern mewarisi 90% garis keturunan
Yayoi, sisanya adalah garis keturunan Jōmon.
Asal
Istilah
Yayoi dan Wajin dapat digunakan secara bergantian, meskipun "Wajin" (倭人) mengacu pada
Orang-
Orang Wa dan "Wajin" (和人) adalah nama lain untuk suku Yamato, suku terbesar di Jepang modern.
Ada beberapa hipotesis tentang asal usul
Orang Yayoi:
Teori terpopuler adalah bahwa mereka datang dari Semenanjung Korea dan Jiangnan dekat Delta Sungai Yangtze di Tiongkok kuno sambil membawa teknik budidaya padi di sawah. Hal ini didukung oleh penelitian arkeologi dan penemuan tulang belulang di Tiongkok tenggara.
Pandangan lain menyebutkan mereka berasal dari bagian utara Semenanjung Korea. Hal ini didasarkan pada temuan kerangka manusia di reruntuhan Doigahama yang menyerupai fosil manusia purba di bagian utara Korea. Selain itu, tembikar yang banyak digunakan selama periode
Yayoi juga ditemukan di situs Sini-Gai di barat daya Oblast Primorskaya di timur laut Semenanjung Korea.
Teori yang menyebutkan suku
Yayoi sebagai pencampuran suku-suku dari daerah asal yang berbeda-beda juga banyak diterima.
Sejarawan Ann Kumar menyajikan bukti genetik dan linguistik yang menunjukkan bahwa
Orang Yayoi berasal dari Austronesia.
Menurut beberapa sejarawan Jepang,
Yayoi dan nenek moyang mereka, Wajin, berasal dari Yunnan di Tiongkok selatan. Suwa Haruo menganggap Wa-zoku (Wajin) sebagai bagian dari Baiyue (百越).
Menurut Alexander Vovin, suku
Yayoi menghuni sebagian besar Semenanjung Korea sebelum akhirnya terusir dan bercampur dengan
Orang-
Orang proto-Korea yang tiba kemudian. Whitman (2012) juga menunjukkan bahwa
Orang Yayoi tidak terkait dengan
Orang-
Orang proto-Korea melainkan mereka tinggal di Korea selama zaman Tembikar Mumun. Menurutnya,
Orang-
Orang Japonik tiba di Korea sekitar tahun 1500 SM lalu menyeberang ke Kepulauan Jepang bersama suku
Yayoi sekitar tahun 950 SM. Rumpun bahasa yang terkait dengan kebudayaan Mumun dan
Yayoi adalah Japonik. Leluhur bangsa Korea datang dari Manchuria ke semenanjung sekitar tahun 300 SM dan hidup berdampingan dengan keturunan suku Japonik (atau berasimilasi dengan mereka). Keduanya saling memengaruhi satu sama lain dalam hal budaya dan bahasa.
= Genetika
=
Diperkirakan,
Orang Yayoi memiliki grup haplo O-M176 (O1b2) (sekarang ~36%), grup haplo O-M122 (O2, sebelumnya O3) (hari ini ~23%) dan grup haplo O-M119 (O1) (hari ini ~4%), yang banyak ditemukan di Asia Timur dan Tenggara. Penelitian Mitsuru Sakitani memperlihatkan adanya grup haplo O1b2, yang banyak ditemukan di Korea, Jepang dan Manchu, serta grup haplo O1 yang berasal dari peradaban di tepi Sungai Panjang. Keturunan peradaban Yangtze bermigrasi ke barat dan utara, ke Semenanjung Shandong, Korea, dan Jepang. Suatu studi menyebut grup haplo O1b1 sebagai garis keturunan Austroasia dan grup haplo O1b2 sebagai garis keturunan "para-Austroasiatik".
Suku Yamato lebih banyak mewarisi garis keturunan
Yayoi dan berhubungan dekat dengan
Orang-
Orang di Asia Timur lainnya, seperti
Orang Korea dan Han Tionghoa. Diperkirakan, mayoritas
Orang Jepang di sekitar Tokyo memiliki sekitar 12% darah Jōmon atau kurang dari itu. Sebuah penelitian genom (Takashi dkk. 2019) menegaskan bahwa
Orang Jepang modern (Yamato) sebagian besar mewarisi keturunan
Yayoi. Analisis DNA mitokondria dari sampel Jōmon dan sampel
Orang Jepang modern menunjukkan adanya diskontinuitas antara mtDNA
Orang-
Orang dari periode Jōmon dengan
Orang-
Orang dari periode Kofun dan Heian. Temuan ini menyiratkan bahwa konversi genetik
Orang Jepang mungkin terjadi selama atau sebelum era Kofun.
Studi terbaru mengungkapkan bahwa
Orang Jōmon secara genetika sangat berbeda dari populasi lain, termasuk
Orang Jepang modern.
Studi genetika lain (2019) memperkirakan bahwa
Orang Jepang modern (Yamato) berbagi genom mereka dengan
Orang Yayoi sekitar 90% dan sekitar 10% dengan Jomon. Sebuah studi yang lebih baru oleh Gakuhari pada tahun 2019 memperkirakan bahwa
Orang Jepang modern memiliki antara 90,2% - 92% keturunan
Yayoi (dan 8% - 9,8% keturunan Jōmon), sehingga mereka lebih berhubungan dengan
Orang-
Orang Asia Timur lainnya tetapi sangat berbeda jauh dengan suku Ainu. Sebuah studi oleh Kanazawa-Kiriyama (2019) menunjukkan 9-13% darah Jomon mengalir di tubuh
Orang Jepang modern, dan 27% di tubuh
Orang Ryukyu, sementara sisanya adalah darah
Yayoi.
Lihat juga
Toraijin
Kikajin
Catatan
Referensi