Orbital molekul adalah
Orbital-
Orbital dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan ikatan kovalen. "Ikatan kovalen yang digambarkan oleh teori tolakan pasangan elektron kulit valensi (Valence Shell Electron-Pair Repulsion-VSEPR), sangat signifikan dalam menjelaskan atau meramalkan struktur geometri suatu
molekul sekalipun tidak melibatkan aspek matematik. Perkembangan teori
Orbital molekuler (Moleculer
Orbital Theory-MOT) pada mulanya dipelopori oleh Hund dan Mulliken. Seperti halnya pada senyawa-senyawa sederhana, konsep
Orbital molekular juga dapat diterapkan pada senyawa kompleks. Namun dapat disederhanakan dengan hanya mempertimbangkan
Orbital-
Orbital atomik yang benar-benar berperan dalam pembentukan
Orbital molekuler (OM) yaitu
Orbital 3d, 4s, dan 4p bagi atom pusat dari logam transisi seri pertama dan
Orbital s-p atau bentuk hibridisasinya bagi atom donor dari ligan yang bersangkutan".
Sebagian dari
Orbital molekul mempunyaienergi yang lebih besar daripada energi
Orbital atom. Hal tersebut dikarenakan terbentuknya
Orbital dari
Orbital molekul pengikatan (bonding) dan
Orbital molekul antiikatan (antibonding). Pada bagian dalam elektron yang tidak diambil disebut elektron tidak berikatan (nonbonding) dan elektron tersebut mempunyai energi yan sama dengan energi yang dimiliki oleh atom-atom yang terpisah. Setiap jenis
Orbital secara umum mempunyai energi-energi yang relatif. "
Orbital molekul, seperti
Orbital atom, dapat berisi dua elektron, satu dengan spin keatas dan yang lain dengan spin kebawah. Dalam
Orbital moleku pengikatan, pengikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron (yang paling sering adalah pasangan elektron dengan spin yang berlawanan). Kerapatan elektron rata-rata yang terbesar berada di antara nukleinya dan cenderung untuk menarik nukleinya bersama-sama. Pemakaian bersama elektron itu sendiri tidaklah mencukupi untuk terjadinya ikatan kimia. Elektron yang dipakai pada
Orbital molekul antipengikatan secara bersama-sama cenderung untuk memaksa inti atau nekleinya berpisah, sehingga kekuatan ikatan tersebut menurun".
Fasa relatif kedua
Orbital atom sangat penting dalam menentukan apakah
Orbital molekul yang terjadi merupakan
Orbital pengikatan atau antipengikatan.
Orbital pengikatan terbentuk dari tumpang tindih fungsi-fungsi gelombang dengan fasa yang sama,
Orbital anti pengikatan terbentuk dari tumpang tindih fungsi-fungsi gelombang dengan fasa yang berlawanan. Pengisian elektron dalam
Orbital molekuler kompleks dimulai dari
Orbital dengan energi terendah yaitu
Orbital ikat, kemudian nonikat, dan akhirnya antiikat.
Orbital ikat seluruhnya terisi elektron-elektron ligan, sesuai dengan peran atom donor ligan, dan ini menunjukan pada jumlah ikatan metal-ligan atau bilangan koordinasi.
Referensi