Pelacuran di Lebanon merupakan hal yang legal dan diatur. Namun, tidak ada izin resmi yang dikeluarkan sejak tahun 1975.
di Lebanon modern, prostitusi berjalan semi-resmi melalui 'Super Nightclub', dan secara ilegal
di jalanan,
di bar, hotel, dan rumah bordil. UNAIDS memperkirakan terdapat 4.220 pelacur
di negara ini. Kasus prostitusi anak telah diketahui dan dituntut, tetapi tidak ada tindakan yang diambil untuk merehabilitasi anak-anak ini. Perdagangan seks saat ini menjadi masalah
di Lebanon.
Gambaran
Aktivitas
Pelacuran jalanan terjadi
di negara ini, para pelacur sebagian besar adalah orang
Lebanon ataupun Suriah.
Pelacuran juga terjadi
di bar, terutama
di wilayah Hamra
di Beirut dan
di Marmertein. Bar-bar tersebut memiliki ijin resmi namun tidak untuk aktivitas
Pelacuran. Mereka biasanya memiliki kamar 'rahasia'
di belakang sedangkan para wanitanya yang kebanyakan orang Mesir, Suriah dan Sudan, dikendalikan oleh seorang "Ibu". Beberapa pelacur
Lebanon bekerja secara independen dari hotel atau apartemen sewaan. Selain itu
Pelacuran pria juga sedang meningkat
di negara ini.
= Super night clubs
=
Klub malam super atau Super night clubs berfungsi sebagai tempat pertemuan para pelacur dan pelangganya. Para pelanggan dapat mengobrol dengan 'artisnya' jika mereka membeli sebotol sampanye. Selama obrolan, pelanggan dapat mengatur 'kencan' untuk hari berikutnya. Tidak ada layanan seksual yang diizinkan
di tempat tersebut, dan wanita tersebut menegosiasikan harganya sendiri untuk 'kencan' tersebut.
Klub beroperasi dengan persetujuan diam-diam dari Sûreté Générale (Direktorat Jenderal Keamanan Umum), yang memiliki aturan yang ketat. Wanita yang bekerja
di klub harus warga negara asing, wanita
Lebanon tidak diperbolehkan untuk bekerja
di klub. Para wanita migran harus memiliki kontrak untuk memasuki negara tersebut, dan diberikan visa 'artiste', yang
di dalamnya terdapat persyaratan yang ketat.
Para wanita harus berada
di klub antara jam 8 malam hingga jam 5 pagi, Sûreté atau polisi dapat memasuki klub kapan saja untuk memeriksa semua artis yang hadir. Para wanita harus tinggal
di kamar hotel, sering kali
di sebelah klub atau
di gedung yang sama. Mereka harus berada
di hotel antara jam 5 pagi sampai jam 1 siang. Setelah jam 1 siang, mereka boleh meninggalkan hotel untuk berkencan. Nomor telepon dan nomor registrasi mobil klien harus dicatat ketika wanita meninggalkan hotel.
Terdapat sekitar 130 klub, terutama
di sekitar Maameltein. Banyak wanita yang bekerja
di sana yang berasal dari Eropa Timur dan Afrika Utara. Pada tahum 2016, 11.284 wanita memasuki
Lebanon di bawah program 'artis', hal ini lebih dari dua kali lipat jumlah dari pada program yang sama pada tahun 2015. Visa artis mereka tidak lebih dari enam bulan, dan mereka akan dideportasi jika ketahuan memperpanjang masa tinggal mereka.
Sejarah
Pada tahun 1931, ketika negara itu berada
di bawah kendali Prancis, undang-undang baru diberlakukan untuk mengatur prostitusi. Pelacur harus terdaftar dan hanya diperbolehkan bekerja
di rumah bordil berlisensi. Untuk mendapatkan lisensi, mereka harus berusia
di atas 21 tahun, tidak perawan dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Hukum dapat memidanakan orang bekerja
di tempat lain. Hal itu juga dapat memidanakan siapa pun yang memfasilitasi seseorang untuk bekerja
di luar persyaratan lisensi. Pada awal Perang Saudara
Lebanon pada tahun 1975, semua rumah bordil berlisensi yang terletak
di dekat Lapangan Martir
di distrik Zeitoun
di pusat kota Beirut. Semua rumah bordil ini dihancurkan selama pertempuran. Tidak ada izin yang dikeluarkan sejak saat itu baik untuk pelacur ataupun untuk rumah bordil. Akibat izin yang tidak dikeluarkan, rumah-rumah bordil beroperasi secara ilegal sampai undang-undang baru disahkan pada tahun 1998 yang memidanakan pebisnis yang menyediakan ruang untuk seks komersial. "Super night clubs" awalnya adalah klub malam reguler yang melayani perdagangan turis pada 1960-an. Namun "Super night clubs" ditutup selama Perang Saudara, dan setelah perang berakhir, tidak ada turis yang cukup untuk membuatnya layak beroperasi. Model bisnis ini diubah ke format saat ini dan klub dapat dibuka kembali.
Perang Saudara Suriah
Perang Saudara
di Suriah telah menyebabkan masuknya pengungsi Suriah ke dalam perdagangan seks
di Lebanon. Perempuan dan anak perempuan Suriah sangat rentan terhadap perdagangan seksual. Beberapa pengungsi wanita dewasa telah dipaksa menjadi pelacur. Sebuah jaringan prostitusi paksa yang dijalankan oleh seorang germo asal Suriah yang dibongkar pada tahun 2016 oleh polisi
Lebanon, yang menggerebek rumah bordil Chez Maurice dan Le Silver, keduanya terletak
di daerah Maameltein yang terkenal dengan distrik lampu merahnya. Mayoritas perempuan dan anak perempuan direkrut dari Suriah dengan janji kerja palsu dan menjadi sasaran eksploitasi seksual komersial
di mana mereka mengalami pelecehan mental, fisik, dan seksual, serta aborsi paksa.
Referensi
Pranala luar
Polisi Tutup 3 Rumah Bordil
Sejarah prostitusi
di Lebanon (dalam bahasa Prancis)