Pada 25 Juni
2022, dua orang terbunuh dan 21 orang terluka pada
Penembakan massal di
Oslo, Norwegia. Pihak kepolisian menyatakan insiden ini adalah "bagian dari terorisme Islam" terhadap kegiatan LGBT pride. Kegiatan Parade Pride digelar oleh Norwegian Organisation for Sexual and Gender Diversity. Kepolisian Norwegia menangkap Zaniar Matapour, seorang dengan kewarganegaraan Norwegia dengan keturunan Iran. Kepolisian mengkonfirmasi bahwa tersangka adalah orang yang dicari sejak tahun 2015, tersangka telah diketahui terpapar ekstermisme Islam. Mereka juga menyatakan bahwa tersangka mempunyai riwayat masalah kesehatan mental.
Penembakan massal terjadi pada malam sebelum kegiatan
Oslo Pride (sebuah kegiatan LGBT pride lokal di
Oslo).
Penembakan pertama terjadi di London Pub, sebuah bar yang populer pada komunitas gay disana. Seorang jurnalis berkebangsaan Norwegia dari broadcaster NRK menyatakan bahwa dia melihat seseorang datang dengan sebuah tas, lalu kemudian dia mengambil senjata dan menembak. Jurnalis tersebut mengira bahwa senjata yang dibawa adalah Airsoft, hingga terdengar suara kaca pecah. Menurut salah satu saksi lainnya, penembak sempat meneriakkan takbir ketika menembak.
Penembak kemudian berpindah ke dua tempat di sekitarnya, termasuk bar Per på hjørnet dan sebuah restoran. Polisi mendapat laporan pada 01:15 waktu lokal, dan tiba beberapa menit kemudian. Tersangka dapat diamankan sekitar lima menit setelah penyerangan. 80 hingga 100 orang bersembunyi di ruang bawah tanah milik bar saat penyerangan, dan orang yang terluka berada di luar bar.
Korban
Dua orang terbunuh dan 21 orang lainnya terluka, sepuluh dari mereka dalam kondisi kritis. Dua orang yang terbunuh adalah Kaare Hesvik, seorang gay berumur 60 tahun dan Jon Isachsen berumur 54 tahun, keduanya tinggal di Bærum.
Menurut Eskil Pedersen, kebanyakan orang yang berada di London Pub, termasuk dirinya, juga berada di Utøya saat
Penembakan yang dilakukan seorang teroris domestik, Anders Behring Breivik.
Investigasi
Dalam sebuah konferensi pers pada 25 Juni, polisi mengatakan bahwa mereka percaya bahwa serangan dimotivasi kebencian anti-LGBT, ditujukan untuk
Oslo Pride. Telah terjadi penyerangan yang berlanjut di Norwegia terhadap komunitas LGBT dan acara Pride dari para ekstremis anti-LGBT di media sosial.
Pelaku
Pelaku penyerangan teridentifikasi sebagai warga Norwegia keturunan Iran yang bernama Zaniar Matapour. Dia dituntut atas pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan terorisme.
Menurut NRK, Matapour pernah berkomunikasi dengan Arfan Bhatti, seorang ekstremis Islamis dengan beberapa dugaan kekerasan. Pada 14 Juni, Bhatti mengunggah sebuah bendera pelangi yang dibakar dengan caption ajakan membunuh orang-orang LGBT+ di Facebook. Bhatti adalah figur pemimpin dalam Profetens Ummah, yang telah merekrut orang-orang untuk Negara Islam Irak dan Syam. Verdens Gang melaporkan bahwa Matapour telah dihentikan oleh polisi pada April ketika ia berada di dalam mobil yang sama dengan Bhatti. Polisi kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui tersangka sejak 2015, menduga bahwa ia telah diradikalisasi ekstrimisme Islam.
Matapour memiliki latar belakang kriminal yang panjang, termasuk narkoba dan serangan, namun hanya menerima "hukuman minor" sebelum
Penembakan, menurut seorang jaksa Norwegia. Ibunya mengatakan bahwa Matapour sebelumnya telah didiagnosa dengan skizofrenia paranoid.
Referensi