Perwakilan diplomatik, misi
diplomatik, atau kedutaan adalah sekelompok orang dari suatu negara atau organisasi (sebagai negara/organisasi pengirim) yang hadir di negara lain (sebagai negara penerima) untuk mewakili secara resmi negara atau organisasi pengirim di negara penerima. Secara singkat,
Perwakilan diplomatik adalah orang-orang yang ditunjuk untuk melakukan hubungan
diplomatik dengan negara lain. Dalam praktiknya, frasa "
Perwakilan diplomatik" (bahasa Inggris: diplomatic mission) biasanya merujuk pada
Perwakilan residen (yang menetap pada negara penerima), yaitu kedutaan besar (embassy), yang merupakan kantor utama dari
Perwakilan suatu negara di negara lain, yang biasanya, tetapi tidak harus, terletak di ibu kota negara penerima. Konsulat, di sisi lain, adalah bentuk
Perwakilan diplomatik yang lebih kecil yang biasanya terletak di kota-kota besar negara penerima selain ibu kota (tetapi dapat pula berlokasi di ibu kota jika, biasanya, negara pengirim tidak memiliki kedutaan besar di negara penerima). Selain sebagai
Perwakilan untuk negara di mana ia berada,
Perwakilan diplomatik juga bisa menjadi
Perwakilan tetap nonresiden untuk satu atau lebih negara lain.
Perwakilan nonresiden (disebut juga kedutaan besar merangkap) hadir untuk negara penerima tapi tidak menetap pada negara tersebut, dan menjadi bagian dari
Perwakilan diplomatik di negara lain. Dengan demikian,
Perwakilan diplomatik terdiri dari
Perwakilan residen dan nonresiden.
Istilah
Suatu negara dapat memiliki beberapa jenis
Perwakilan diplomatik di negara lain. Beberapa istilah untuk
Perwakilan diplomatik yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
Kedutaan besar adalah
Perwakilan diplomatik yang umumnya berlokasi di ibu kota negara lain, yang menawarkan berbagai layanan
diplomatik, termasuk layanan konsuler. Contohnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Komisariat tinggi adalah istilah untuk kedutaan besar bagi suatu negara Persemakmuran yang terletak di negara Persemakmuran lain. Dengan kata lain, komisaris tinggi merupakan
Perwakilan untuk sesama negara anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Contohnya, Komisariat Tinggi Malaysia di London, Britania Raya.
Perutusan tetap atau misi permanen (kadang disebut sebagai kedutaan besar, meskipun kurang tepat) adalah
Perwakilan diplomatik untuk suatu organisasi internasional utama, seperti PBB. Contohnya, Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Konsulat jenderal adalah
Perwakilan diplomatik yang terletak di kota besar, biasanya selain ibu kota, yang menyediakan berbagai layanan konsuler. Contohnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia.
Konsulat adalah
Perwakilan diplomatik yang mirip dengan konsulat jenderal, tetapi layanan yang ada tidak selengkap layanan disediakan oleh konsulat jenderal. Contohnya, Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau, Sabah, Malaysia.
Konsulat kehormatan atau konsulat yang dipimpin oleh Konsul Kehormatan adalah
Perwakilan diplomatik yang dipimpin oleh Konsul Kehormatan yang hanya menyediakan layanan
diplomatik tertentu yang terbatas.
Kepala dari kedutaan besar dikenal sebagai duta besar (bahasa Inggris: ambassador), sedangkan kepala dari komisariat tinggi disebut komisaris tinggi (high commissioner). Istilah kedutaan besar umumnya dapat digunakan sebagai bagian dari sebuah bangunan di mana pekerjaan
Perwakilan dan pelayanan
diplomatik dilakukan. Namun, apa yang dimaksud dengan kedutaan secara tegas ialah delegasi
diplomatik itu sendiri, sementara tempat yang digunakan sebagai kantor dan untuk melakukan pekerjaan
diplomatik disebut kanselari (chancery). Jadi, kedutaan besar bekerja di kanselari.
Anggota
Perwakilan diplomatik dapat tinggal di dalam atau di luar gedung kanselari, dan tempat tinggal pribadi mereka juga menikmati hak yang sama seperti kanselari dalam hal inviolabilitas (tidak dapat diganggu gugat) dan perlindungan.
Semua
Perwakilan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dikenal sebagai "perutusan tetap" (permanent mission), sedangkan
Perwakilan bagi negara-negara anggota UE untuk Uni Eropa dikenal sebagai "
Perwakilan tetap" (permanent representation), dan kepala dari
Perwakilan untuk organisasi semacam itu biasanya berupa wakil tetap dan duta besar.
Perwakilan Uni Eropa di luar negara anggota UE dikenal sebagai delegasi UE. Beberapa negara memiliki penamaan yang lebih khusus untuk
Perwakilan dan staf mereka.
Perwakilan diplomatik Vatikan dikenal sebagai "nunsiatur apostolik" dan dipimpin oleh nunsius (bahasa Latin untuk utusan atau penyampai pesan). Di bawah pemerintahan Muammar Khadafi,
Perwakilan diplomatik Libya menggunakan nama "biro rakyat" (people's bureau), dan dipimpin oleh seorang sekretaris.
Perwakilan untuk sesama negara anggota Persemakmuran dikenal sebagai "komisariat tinggi", dan kepala mereka adalah komisaris tinggi. Secara umum, duta besar dan komisioner tinggi dianggap setara dalam status dan fungsi, sementara kedutaan besar dan komisiariat tinggi dianggap sebagai
Perwakilan diplomatik.
Di masa lalu,
Perwakilan diplomatik yang dipimpin oleh seorang pejabat berpangkat rendah (seorang utusan atau menteri residen) dikenal sebagai "legasi" atau "kedutaan" (bahasa Inggris: legation). Karena gelar utusan dan menteri residen telah usang dan sudah ditinggalkan, penunjukan kedutaan tidak lagi digunakan hari ini. (Lihat pangkat
diplomatik.)
Konsulat mirip tetapi tidak sama dengan pejabat-pejabat
diplomatik yang disebutkan di atas, karena lebih berfokus pada urusan dengan orang-orang dan bisnis-bisnis individu, sebagaimana dijelaskan oleh Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler. Konsulat atau konsulat jenderal pada umumnya merupakan
Perwakilan dari kedutaan di daerah-daerah di luar ibu kota. Misalnya, Indonesia memiliki KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, tetapi juga memiliki empat konsulat jenderal (KJRI) dan satu konsulat (KRI) di berbagai kota di Malaysia. Orang yang bertanggung jawab atas konsulat atau konsulat jenderal masing-masing dikenal sebagai konsul atau konsul jenderal. Layanan konsuler serupa juga dapat disediakan di kedutaan besar (untuk melayani wilayah ibu kota) di tempat yang biasanya disebut sebagai "bagian konsuler".
Ketika terjadi perselisihan, suatu negara umumnya memanggil kembali ketua
Perwakilan diplomatik (mis. duta besar) sebagai tanda ketidaksenangan untuk negara tertentu. Hal ini masih lebih baik daripada memutuskan hubungan
diplomatik sepenuhnya, dan
Perwakilan masih akan terus beroperasi meskipun belum tentu berjalan dengan normal, tetapi
Perwakilan pada saat itu akan dipimpin oleh seorang "kuasa usaha" (biasanya oleh wakil kepala
Perwakilan) yang mungkin memiliki kekuasaan terbatas. Seorang kuasa usaha ad interim juga memimpin
Perwakilan diplomatik selama kekosongan jabatan antara akhir masa jabatan suatu kepala
Perwakilan dan awal masa jabatan untuk kepala
Perwakilan yang baru.
Ekstrateritorialitas
Berlawanan dengan kepercayaan umum, sebagian besar
Perwakilan diplomatik tidak menikmati status ekstrateritorial secara penuh dan wilayah kantor mereka, dalam kebanyakan kasus, tidak menjadi wilayah berdaulat dari negara yang diwakili. Sebaliknya, wilayah kantor dari
Perwakilan diplomatik biasanya tetap berada di bawah yurisdiksi dari negara tuan rumah, tapi wilayah tersebut diberi hak istimewa (seperti kekebalan dari sebagian besar hukum setempat). Semua itu tertuang di dalam Konvensi Wina tentang Hubungan
diplomatik. Para diplomat pun memiliki kekebalan
diplomatik secara penuh, dan (sebagai penganut dari Konvensi Wina) negara tuan rumah tidak boleh memasuki lokasi
Perwakilan tanpa izin dari negara yang diwakili, bahkan untuk memadamkan api. Aturan internasional menandakan serangan terhadap kedutaan besar sebagai serangan terhadap negara yang diwakilinya. Istilah "ekstrateritorialitas" sering diterapkan pada
Perwakilan diplomatik tersebut, meskipun hanya sebatas pengertian yang dijelaskan di atas.
Karena negara tuan rumah tidak boleh memasuki kedutaan besar dari negara yang diwakili tanpa izin, kedutaan besar kadang-kadang dipakai sebagai tempat perlindungan oleh para pengungsi yang melarikan diri baik dari negara tuan rumah atau negara ketiga. Misalnya, warga negara Korea Utara, yang akan ditangkap dan dideportasi bila ditangkap oleh aparat hukum di wilayah Tiongkok setelah melarikan diri dari Korea Utara, dapat mencari perlindungan di berbagai kedutaan besar milik negara lain (selain Korea Utara) di Tiongkok. Begitu berada di dalam wilayah kedutaan besar tersebut, saluran
diplomatik dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pengungsian tersebut dan mengirim para pengungsi ke negara lain. Lihat daftar orang yang berlindung di
Perwakilan diplomatik untuk mencari daftar dari beberapa kasus pengungsian penting.
Pelanggaran penting terhadap ekstrateritorialitas kedutaan besar termasuk di antaranya ialah invasi beruntun di Kedutaan Besar Britania Raya di Beijing (1967), krisis sandera Iran (1979–1981), dan krisis penyanderaan kedutaan besar Jepang di kediaman duta besar Jepang di Lima, Peru (1996-1997) .
Peran
Konvensi Wina menyatakan bahwa: The functions of a diplomatic mission consist, inter alia, in representing the sending State in the receiving State; protecting in the receiving State the interests of the sending State and of its nationals, within the limits permitted by international law; negotiating with the Government of the receiving State; ascertaining by all lawful means conditions and developments in the receiving State, and reporting thereon to the Government of the sending State; promoting friendly relations between the sending State and the receiving State, and developing their economic, cultural and scientific relations.
Perwakilan diplomatik antarnegara anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa tidak disebut sebagai kedutaan besar, tetapi komisariat tinggi, dengan alasan negara-negara Persemakmuran berbagi hubungan
diplomatik yang lebih khusus. Secara umum dimungkinkan untuk kedutaan basar dari negara Persemakmuran di negara non-Persemakmuran untuk berusaha sebaik mungkin dalam memberikan layanan
diplomatik kepada warga dari negara-negara Persemakmuran lainnya jika negara asal mereka tidak memiliki kedutaan besar di negara non-Persemakmuran tersebut. Bahkan warga negara Kanada dan Australia dapat menikmati kerja sama yang lebih besar pada layanan konsuler negara masing-masing, seperti yang diuraikan dalam Perjanjian Berbagi Layanan Konsuler Kanada-Australia. Prosedur yang mirip juga dijalankan secara multilateral oleh negara-negara anggota Uni Eropa (UE). Warga negara Eropa yang membutuhkan bantuan konsuler di suatu negara yang tidak memiliki
Perwakilan diplomatik atau konsuler dari negara asal mereka dapat beralih ke
Perwakilan konsuler atau
diplomatik negara anggota UE lainnya yang memiliki
Perwakilan di negara tersebut.
Hak dan kekebalan (seperti kekebalan
diplomatik) dari
Perwakilan diplomatik dituliskan dalam Konvensi Wina tentang Hubungan
diplomatik.
Banyak Perwakilan dalam suatu kota
Beberapa kota dapat menampung lebih dari satu
Perwakilan dari negara yang sama (biasanya untuk negara penerima yang berbeda). Contohnya adalah Roma, di mana banyak negara mengirim
Perwakilan untuk Italia dan juga untuk Takhta Suci. Kedua
Perwakilan tersebut sengat jarang berbagi tempat atau personel
diplomatik. Saat ini, hanya
Perwakilan Irak untuk Italia dan Takhta Suci yang berbagi wilayah kantor yang sama. Namun, dua duta besar yang berbeda masing-masing ditunjuk untuk masing-masing negara. Untuk Organisasi Pangan PBB, Kepala
Perwakilan untuk Republik Italia biasanya merangkap sebagai wakil tetap untuk organisasi tersebut. Amerika Serikat mengirimkan suatu kelompok Perutusan AS untuk Badan-Badan PBB di Roma yang terpisah, yang kepalanya disebut sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Badan-Badan Pangan dan Pertanian PBB. Kolkata di India menjadi tuan rumah bagi dua Deputi Komisariat Tinggi Bangladesh, satu di Park Circus, dan lainnya dibuka kemudian di Mirza Galib Street. Hal ini untuk mengurangi kepadatan atas pelayanan di dalam Deputi Komisariat Tinggi. Kedua
Perwakilan tersebut dapat mengeluarkan visa Bangladesh.
Pemerintah dari negara-negara yang tidak diakui oleh negara penerima dan wilayah yang tidak mengakui diri sebagai negara berdaulat dapat mendirikan kantor-kantor di negara lain yang tidak berstatus sebagai
Perwakilan diplomatik secara resmi sebagaimana ditentukan oleh Konvensi Wina, melainkan, biasanya, berupa kantor perdagangan, institut, pusat kebudayaan, dan kantor
Perwakilan nondiplomatik. Contohnya adalah Kantor
Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei yang mewakili pemerintah Republik Tiongkok, Kantor
Perwakilan Somaliland di London, Addis Ababa, Roma, dan Washington, D.C., serta Kantor Perdagangan dan Ekonomi Hong Kong yang mewakili pemerintah Hong Kong. Kantor-kantor tersebut menjalankan beberapa fungsi nondiplomatik dari pos-pos
diplomatik, seperti mempromosikan kepentingan perdagangan dan memberikan bantuan kepada warga dan penduduknya. Namun, mereka tetap bukanlah
Perwakilan diplomatik, personel mereka bukanlah diplomat dan tidak memiliki visa
diplomatik, walaupun mungkin ada undang-undang dari negara penerima yang mengatur kekebalan pribadi dan hak istimewa pajak dari kantor nondiplomatik, seperti yang diterima oleh kantor Hong Kong di London dan Toronto, misalnya.
Meskipun demikian, banyak kantor-kantor nondiplomatik, terutama milik negara-negara dengan pengakuan terbatas, yang menjalankan beberapa layanan
diplomatik dan konsuler layaknya kedutaan besar secara de facto, meskipun bersifat tidak resmi dan terbatas, seperti misalnya layanan pengajuan dan perpanjangan visa. Contohnya, yaitu Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Jakarta yang menyediakan layanan pengajuan visa Republik Tiongkok.
Selain itu, negara anggota PBB juga sebaliknya dapat mengirimkan
Perwakilan nondiplomatik untuk negara berpengakuan terbatas, untuk melakukan kerja sama ekonomi, budaya, dan
diplomatik tidak resmi. Hal ini juga berlaku untuk negara anggota PBB lainnya yang tidak diakui oleh negara tersebut, tetapi ingin melakukan kegiatan dagang. Contohnya adalah Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei.
Lihat juga
Hubungan internasional
Diplomasi
Kedutaan besar Republik Indonesia
Duta besar
Konsulat jenderal Indonesia
Konsul
Komisaris tinggi (Persemakmuran Bangsa-Bangsa)
Kapel kedutaan
Embassy Row, Washington, D.C.
Daftar serangan terhadap
Perwakilan diplomatik
Daftar
Perwakilan diplomatik
Daftar orang yang mengungsi dalam misi
diplomatik
Paradiplomasi
Catatan dan referensi
Pranala luar
Panduan perjalanan Diplomatic missions di Wikiwisata
Kedutaan dan konsulat di seluruh dunia
Direktori Pencarian Kedutaan dan Konsulat
Apa perbedaan antara Kedutaan Besar dan Konsulat?