Platform Krimea (bahasa Ukraina: Кримська платформа, bahasa Inggris: Crimea
Platform, bahasa Tatar
Krimea: Qırım platforması) adalah mekanisme internasional untuk konsultasi dan koordinasi dengan mitra-mitra internasional Ukraina guna menghadapi akibat serta ancaman dari pendudukan sementara Rusia di
Krimea dan, yang paling penting, untuk mengembalikan semenanjung
Krimea ke bawah pemerintahan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengembangkan konsep
Platform Krimea atas inisiatif dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Setelah itu, Ukraina mulai mengkonsolidasi dukungan komunitas internasional serta mengundang para mitra Ukraina untuk berpartisipasi dalam KTT perdana
Platform Krimea serta kegiatan-kegiatan
Platform lainnya di masa mendatang.
Platform Krimea akan menyatukan semua upaya nasional maupun internasional yang ada untuk membebaskan semenanjung Ukraina dari pendudukan.
Lima dasar
Platform Krimea akan memfokuskan kegiatannya pada lima bidang utama, yaitu:
1. Kebijakan tidak mengakui upaya aneksasi
Krimea oleh Rusia;
2. Efektivitas dan penguatan sanksi, serta menutupi celah yang dapat disalahgunakan;
3. Perlindungan hak asasi manusia dan hukum perikemanusiaan internasional;
4. Menjamin keamanan di wilayah Laut Hitam, Laut Azov, dan sekitarnya, serta melindungi kebebasan navigasi;
5. Mengatasi dampak pendudukan terhadap lingkungan dan ekonomi.
Platform Krimea menyambut negara-negara yang ingin melakukan aksesi. Ukraina mengundang semua negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan
Platform ini dan fokus pada aspek-aspek yang menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri mereka: perlindungan hak asasi manusia, kebebasan navigasi, hukum internasional dan hukum perikemanusiaan internasional, serta perlindungan atas lingkungan hidup, budaya, pendidikan, dan hak beragama masyarakat –
Platform Krimea terbuka bagi semua negara yang ingin berpartisipasi.
KTT dan Deklarasi Bersama Para Peserta Platform Krimea Internasional
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Platform Krimea diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus di Kyiv. Itu merupakan pertemuan tingkat tinggi perdana
Platform Krimea dan secara resmi memulai pelaksanaan tugas
Platform.
Presiden Ukraina, Ketua Verkhovna Rada, Perdana Menteri, Pemimpin suku Tatar
Krimea, para Pemimpin Delegasi Asing, dan Perwakilan dari Jaringan Ahli
Platform Krimea menyampaikan pidato di KTT.
46 negara dan organisasi internasional turut berpartisipasi dalam KTT.
Berikut adalah topik-topik yang dibahas oleh 4 diskusi panel KTT
Platform Krimea:
1. Kebijakan non-pengakuan (non-recognition) serta sanksi-sanksi;
2. Ancaman keamanan;
3. Perlindungan hak asasi manusia di wilayah pendudukan sementara
Krimea;
4. Pemulihan hak-hak suku Tatar
Krimea.
Aktivitas
Platform Krimea dimulai pasca penyelenggaraan KTT, dan akan berlangsung secara paralel di beberapa tingkatan, yaitu:
1. Antarpemerintah;
2. Parlemen;
3. Ahli.
Penyelenggaraan KTT dan proses penyusunan Deklarasi Bersama telah menunjukkan dua hal penting.
Pertama: telah berhasil membentuk persekutuan internasional inti – yang jumlahnya terus bertambah – untuk pembebasan
Krimea.
Kedua: Ukraina dan para mitra terpenting Ukraina sepakat bahwa penundaan dalam menanggapi pendudukan di
Krimea, pelanggaran hak asasi manusia secara massal, norma-norma kemanusiaan internasional, hukum maritim, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang terkait dengan pendudukan, sesungguhnya akan memberikan kekuasaan penuh bagi Rusia dan rezim otoriter lainnya untuk melakukan serangan lebih lanjut terhadap aturan-aturan dunia demokratis.
Terlepas dari segala upaya Rusia untuk menggagalkan
Platform Krimea, penyelenggaraan KTT
Platform Krimea telah menunjukkan bahwa Ukraina mendapat dukungan besar dari komunitas internasional.
Deklarasi Bersama para peserta
Platform Krimea internasional tidak semata dilakukan untuk mengawali kegiatan
Platform secara resmi, melainkan juga untuk menegaskan bahwa “
Krimea adalah Ukraina”, mengecam tindakan kejahatan Federasi Rusia di
Krimea dan wilayah sekitarnya, dan membentuk kerangka kebijakan internasional pembebasan semenanjung Ukraina dari pendudukan Rusia.
Oposisi terhadap Platform Krimea oleh Rusia
Rusia telah mengancam berbagai negara untuk tidak turut serta dalam KTT
Platform Krimea dan terus melakukan upaya-upaya untuk menghancurkan kredibilitas
Platform ini.
Berdasarkan hal tersebut, partisipasi dalam
Platform Krimea adalah sebuah ujian sederhana bagi setiap negara: mengenai pendudukan
Krimea oleh Rusia, apakah negara itu memihak kepada Rusia dan tindakan agresinya atau apakah mereka memihak kepada Ukraina dan hukum internasional.
Tingkat Parlemen Platform Krimea dan Jaringan Ahli
Kelompok Pendukung
Platform Krimea telah dibentuk oleh Verkhovna Rada Ukraina di tingkat parlemen Latvia dan Lituania, sebagai hasil kerja sama dengan Majelis Parlemen NATO.
Pada tanggal 6 Agustus 2021, telah berlangsung Forum Jaringan Ahli di
Platform Krimea di Kyiv.
Lebih dari 200 ahli dan ilmuwan dari 33 negara telah telah bergabung dalam Jaringan Ahli
Platform Krimea.
Jaringan Ahli tersebut akan terus memantau dan memberikan analisis menyeluruh mengenai situasi di wilayah
Krimea yang diduduki dan di Laut Hitam dan Azov, mengembangkan gagasan-gagasan baru di area-area yang merupakan prioritas
Platform Krimea, serta memberikan saran tentang kebijakan nasional dan internasional untuk membebaskan
Krimea dari pendudukan.
Catatan
Pranala luar
(Inggris) The first, inaugural, summit of the Crimean
Platform took place in Kyiv
(Inggris) Crimea
Platform: Summit to address Russian militarization of the peninsula • FRANCE 24 English