Pulau Lahe adalah
Pulau yang terletak di depan dermaga Pelabuhan Marisa desa Pohuwato Timur, kecamatan Marisa, kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Pulau Lahe yang berada di Teluk Tomini ini terkenal sebagai salah satu tempat penyelaman dengan daya tarik berupa kerapatan dan keanekaragaman jenis koral.
Pada 2017, puluhan kendaraan bekas sengaja ditenggelamkan di dasar laut
Pulau Lahe dengan tujuan untuk membantu satwa laut tumbuh dan berkembang. Hal ini bermula dari 2015 ketika Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia meletakkan sebuah vespa bekas di dasar laut dan menjadi daya tarik bagi wisatawan ketika menyelam.
Adapun satwa laut yang ditemukan di perairan
Pulau Lahe antara lain adalah ikan Botana biru, Ikan Kepe-kepe, Kerapu, sersan mayor, cumi-cumi, bintang laut, lili laut, bahkan karang meja dan karang tanduk.
Sejarah
Pulau Lahe berkaitan erat dengan kisah salah satu anak Raja Gorontalo, Raja Holontalangi. Kisah ini bermula dari Raja yang singgah di muara sungai Randangan dan ketika membasuh wajahnya, ia melihat sehelai rambut panang yang mengalir bersamaan dengan aliran sungai menuju laut. Raja Holontalangi yang penasaran pun menyusuri sungai tersebut dan bertemu dengan seorang gadis yang sedang mandi.
Sang Raja tertarik dengan gadis tersebut dan mempersuntingnya. Waktu berlalu hingga lahirlah seorang putra yang bernama Limonu yang beberapa tahun kemudian ditinggalkan ayahnya dan hidup bersama sang ibu. Limonu yang telah dewasa kemudian mencari ayahnya dan selama di perjalanan ia ditemani burung Maleo atau burung Panua. Ketika ia singgah di sebuah
Pulau dan merasa lapar, ia memakan telur burung tersebut dengan cara merebusnya. Proses merebus ini dalam bahasa Gorontalo disebut dengan
Lahe.
Akses
Pulau ini dapat ditempuh dari pusat kota Gorontalo dengan berkendara selama empat jam dan 30 menit menggunakan perahu.
Di sekitar
Pulau Lahe terdapat dua
Pulau yang letaknya lebih dekat dengan dermaga Marisa, yaitu
Pulau Pomoliia Da'a dan
Pulau Pomoliia Kiki.
Lihat juga
Daftar
Pulau di Sulawesi
Referensi