Mayor Jenderal TNI (Purn.)
Joko Purwo Putranto, M.Sc. (lahir 2 Oktober 1966) adalah seorang Purnawirawan TNI-AD yang terakhir menjabat Staf Khusus Kasad.
Joko, merupakan lulusan Akademi Militer (1990) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Intekmil dan Siber.
Karier Militer
Setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil),
Joko Purwo Putranto memulai karier perwira pertamanya sebagai Danton di Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha yang berada dibawah Komando Korem 162/Wira Bhakti, Kodam IX/Udayana. Pada tahun 1992, ia menempuh latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan dinyatakan lulus pada tahun 1993 selanjutnya bertugas di satuan elite Korps Baret Merah Kopassus hingga tahun 2004.
Joko Purwo Putranto juga pernah berdinas di satuan tempur, satuan teritorial, lembaga pendidikan jajaran TNI AD dan Mabes TNI.
Berbagai pendidikan militer baik dalam maupun luar negeri telah ditempuh Mayjen TNI
Joko Purwo Putranto. Tahun 2009 ia berhasil meraih gelar Master Of Science di Naval Postgraduate School (NPS), Monterey California, USA. Kemudian pada tahun 2013 menyelesaikan Joint Forces Staff College (JFSC) di Norfolk, Virginia USA, pendidikan yang setara dengan Sesko TNI.
Dalam jabatan Perwira Menengah (Pamen) pada kepangkatan Kolonel menjabat sebagai Aslog Danjen Kopassus, Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Koorspri Panglima TNI, Komandan Resimen Induk Daerah MIliter (Danrindam) II/Sriwijaya, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya dan Danpuslatpur Kodiklat TNI AD.
Sebelum menjabat sebagai Komandan Koopssus (Dankoopssus) TNI, jabatan terakhir Jenderal Bintang Dua ini adalah Kepala Staf Komando Daerah Militer Iskandar Muda setelah sebelumnya bertugas sebagai Kasdivif 1/Kostrad].
Keluarga
Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah ini menikah dengan Dilla Yunita, ia memiliki dua orang anak yaitu Muhammad Jody
Putranto dan Alyssa Amanda.
Pendidikan Militer
Riwayat Jabatan
Penugasan Operasi
Operasi Seroja Timor-Timur (1992)
Operasi Seroja Timor-Timur (1994)
Operasi Irian Jaya (1998)
Tanda Jasa
Referensi