Retak tulang, patah
tulang, atau fraktur adalah terputusnya kontinuitas
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Retak tulang bisa terjadi akibat kecelakaan maupun kejadian alam yang tidak terduga. Sering kali untuk penanganan
Retak tulang ini tidak tepat mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia contohnya ada seorang yang mengalami
Retak tulang, tetapi karena kurangnya informasi untuk menanganinya Ia pergi ke dukun pijat, mungkin karena gejalanya mirip dengan orang yang terkilir.
Prevalensi
Di Indonesia, terdapat lebih dari 2 juta kasus
Retak tulang.
Retak tulang lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur di bawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Sedangkan pada usia prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon.
Complete fracture (
Retak tulang lengkap), patah pada seluruh garis tengah
tulang, luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi
tulang.
Closed fracture (simple fracture), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
Open fracture (compound fracture / komplikata/ kompleks), merupakan
Retak tulang dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung
tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan
tulang.
Retak tulang terbuka digradasi menjadi:
Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.
Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif.
Greenstick,
Retak tulang di mana salah satu sisi
tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
Transversal,
Retak tulang sepanjang garis tengah
tulang.
Oblik,
Retak tulang membentuk sudut dengan garis tengah
tulang.
Spiral,
Retak tulang memuntir seputar batang
tulang.
Komunitif,
Retak tulang dengan
tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
Depresi,
Retak tulang dengan fragmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada
tulang tengkorak dan wajah).
Kompresi,
Retak tulang di mana
tulang mengalami kompresi (terjadi pada
tulang belakang).
Patologik,
Retak tulang yang terjadi pada daerah
tulang berpenyakit (kista
tulang, paget, metastasis
tulang, tumor).
Avulsi, tertariknya fragmen
tulang oleh ligamen atau tendon pada pelekatannya.
Epifisial,
Retak tulang melalui epifisis.
Impaksi,
Retak tulang di mana fragmen
tulang terdorong ke fragmen
tulang lainnya.
Manifestasi Klinis
Nyeri terus menerus, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna.
Pemeriksaan
Tanda dan gejala kemudian setelah bagian yang
Retak di imobilisasi, perawat perlu menilai pain (rasa sakit), paloor (kepucatan/perubahan warna), paralisis (kelumpuhan/ketidakmampuan untuk bergerak), parasthesia (kesemutan), dan pulselessnes (tidak ada denyut)
Rotgen sinar X
Pemeriksaan CBC jika terdapat perdarahan untuk menilai banyaknya darah yang hilang.
Penatalaksanaan
Segera setelah cedera perlu untuk mengimobilisasi bagian yang cedera apabila klien akan dipindahkan perlu disangga bagian bawah dan atas tubuh yang mengalami cedera tersebut untuk mencegah terjadinya rotasi atau angulasi.
Prinsip penanganan
Retak tulang meliputi:
= Reduksi
=
Reduksi
Retak tulang berarti mengembalikan fragmen
tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis
Reduksi tertutup
Mengembalikan fragmen
tulang ke posisinya ( ujung ujungnya saling berhubungan ) dengan manipulasi dan traksi manual. Alat yang digunakan biasanya traksi, bidai dan alat yang lainnya.
Reduksi terbuka
Dengan pendekatan bedah. Alat fiksasi interna dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku.
Imobilisasi
Imobilisasi dapat dilakukan dengan metode eksternal dan internal. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi status neurovaskuler selalu dipantau meliputi peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan.
Perkiraan waktu imobilisasi yang dibutuhkan untuk penyatuan
tulang yang mengalami
Retak tulang adalah kurang lebih 3 bulan, tergantung dari regio mana yang mengalami
Retak tulang, serta nutrisi yang diberikan.
Referensi
= Catatan kaki
=