Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Retardasi mental tertuju pada sekelompok kelainan pada fungsi intelektual dan defisit pada kemampuan adaptif yang terjadi sebelum usia dewasa. Akan tetapi, klasifikasi
Retardasi mental lebih bergantung pada hasil penilaian IQ daripada kemampuan adaptif.
Kriteria Diagnosis
Nilai IQ sekitar 70 atau dibawahnya
Adanya defisit atau gangguan pada fungsi adaptif minimal 2 dari fungsi berikut: komunikasi, self-care, tempat tinggal, kemampuan sosial/interpersonal, akademis, kerja, kesehatan, keamanan, penggunaan tempat umum, self-direction, makan.
Onset terjadi sebelum berumur 18 tahun.
Epidemiologi
- Prevalensi
Retardasi mental dari dari populasi umum sekitar 1-3%
- Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1,5:1
- 85% dari seluruh kasus merupakan kasus Ringan.
Klasifikasi
Klasifikasi di bawah ini merupakan klasifikasi berdasarkan hasil penilaian IQ, yaitu:
1.
Retardasi mental Ringan (mild): bila nilai IQ berkisar 70-55/50
2.
Retardasi mental sedang (moderate): bila nilai IQ berkisar antara 55/50 – 40/35
3.
Retardasi mental berat (severe): bila nilai IQ berkisar antara 40/35 – 25/20
4.
Retardasi mental sangat berat (Profound): bila nilai IQ berada di bawah 25/20.
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya
Retardasi mental diantaranya:
1. Genetik: kelainan biologis yang memungkinkan terjadinya
Retardasi mental seperti Sindrom Down, Sindrom X Rapuh
2. Sosioekonomik: pendidikan orang tua yang rendah ditambah dengan buruknya nutrisi atau kemiskinan yang dapat berisiko menyebabkan
Retardasi mental.
3. Pengaruh lingkungan. (Inggris)
4. Kelainan Metabolik
5. Maternal substance abuse
6. Trauma atau penyakit (illness)
7. Idiopatik, kurang lebih 40%.
8. Infeksi maternal seperti infeksi Rubela, Cytomegalovirus, Sifilis genital.
Ciri utama
Retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual. Lama sebelum muncul tes formal untuk menilai kecerdasan, orang dengan
Retardasi mental dianggap sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya dan tidak bisa merawat dirinya sendiri. Selain intelegensinya rendah, anak dengan
Retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memperhatikan dan merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial seperti berpakaian, buang air, makan, kontrol diri, dan berinteraksi dengan kawan sebaya.
Manifestasi Klinis
Pasien anak biasanya datang dengan keluhan dismorfisme seperti mikrosefali disertai dengan gagal tumbuh sesuai usia, tidak ada tanda-tanda khusus secara fisik yang menunjukan kelainan intelektual. Kebanyakan anak dengan gangguan intelektual sulit bersosialisasi dengan anak seumurnya, tidak berkembang sesuai umurnya misalnya kurangnya pendengaran atau penglihatan, postur yang tidak sesuai, atau sulit untuk duduk atau berjalan pada anak usia 6-18 bulan. Gangguan bicara dan bahasa paling banyak terjadi setelah usia 18 bulan.
Retardasi mental banyak teridentifikasi pada usia 3 tahun.
Manajemen Terapi
Manajemen terapi yang mungkin diberikan pada anak dengan
Retardasi mental diantaranya:1. Dokter anak memeriksa fisik anak secara lengkap dan mengobati kelainan/penyakit yang
mungkin ada.
Adapun pencegahan yang mungkin dilakukan yaitu:a. Preventif primer: Memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit tertentu (imunisasi) Meningkatkan kesehatan dengan memberikan gizi yang baik, mengajarkan cara hidup sehat
b. Preventif Sekunder: Mendeteksi penyakit sedini mungkin. Diagnosis dini PKU (fenilketonuria) dan hipotiroid ditanggulangi (untuk mencegah kerusakan lebih lanjut). Koreksi defek sensoris kemudian dilakukan stimulasi dini (stimulasi sensoris, speech therapist)
2. Psikolog untuk menilai perkembangan
mental terutama kognitif anak.3. Pekerja sosial untuk menilai situasi keluarga bila dianggap perlu.
Setelah dilakukan penilaian, dirancang strategi terapi, mungkin perlu dilibatkan lebih banyak
ahli. Misalnya ahli saraf anak bila menderita epilepsy, palsi serebral dll. psikiater bila anaktersebut menderita kelainan tingkah laku ; fisioterapis untuk merangsang perkembangan
motorik dan sensorik ; ahli terapi bicara serta guru pendidikan luar biasa.
Prognosis
Seorang anak yang mengalami
Retardasi mental yang berat, prognosis kedepannya ditentukan oleh keadaan anak tersebut pada masa awal kanak-kanaknya.
Retardasi mental yang ringan bisa jadi terjadi hanya sementara. Anak-anak mungkin akan didiagnosa sebagai
Retardasi mental pada awalnya, namun pada tahun-tahun usia berikutnya, mungkin kelainannya akan dapat lebih dispesifikan, contohnya gangguan komunikasi dan autisme.
Efek jangka panjang dari setiap individu berbeda-beda, bergantung pada derajat deficit kognitif dan adaptif, gangguan perkembangan pada masa embrionik, dan dukungan keluarga serta lingkungan.
Referensi
Lihat juga
Tunagrahita
http://www.pbhcare.org/pubdocs/upload/documents/Best%20Practice%20Guidelines%2011%2006%2006.pdf
http://www.heionline.org/docs/training/introduction_to_mental_retardation.pdf Diarsipkan 2010-10-11 di Wayback Machine.