Rokok Klembak Menyan, atau dikenal juga dengan nama ‘
Rokok siong’ adalah
Rokok yang terbuat dari daun tembakau, akar
Klembak dan menyan yang dilinting atau digulung dengan kertas papier.
Rokok ini populer di kalangan petani dan buruh di sekitar pesisir selatan Jawa Tengah, yang membentang dari Cilacap, Banyumas, Purwokerto, Purbalingga, Sumpiuh, Tambak, Gombong, Karanganyar, Kebumen sampai daerah Purworejo.
Rokok ini populer karena harga yang relatif murah dan terjangkau untuk kalangan bawah. Selain itu diyakini oleh sebagian orang dapat digunakan sebagai obat mengatasi batuk, sembelit dan sebagai wangi-wangian. Saat ini, kondisi penjualan
Rokok jenis ini sudah stagnan dan cenderung menurun, karena hanya orang-orang yang sudah tua dan sepuh yang menghisap
Rokok ini. Orang-orang yang lebih muda lebih suka menghisap
Rokok putih dan
Rokok kretek yang lebih populer, sedangkan
Rokok Klembak lebih banyak digunakan sebagai
Rokok sesaji untuk keperluan sesaji dalam upacara pengiriman doa seperti selamatan maupun perayaan hari besar seperti sedekah bumi maupun sedekah laut di daerah pedesaan.
Sejarah
Di daerah keresidenan Banyumas
Rokok Klembak merupakan jenis
Rokok yang umum dihisap di kalangan masyarakat umum. Industri
Rokok Klembak baru muncul pada tahun 1925 dengan berdirinya perusahan
Rokok Klembak yang pertama di kota Gombong, yang pada waktu itu berada dalam wilayah kabupaten Karanganyar. Pada tahun 1928 muncul lagi perusahaan
Rokok Klembak yang kedua dalam skala menengah, dan setelah tahun 1929, muncul lagi 3 perusahaan
Rokok Klembak dalam skala kecil. Setelah itu di daerah Cilacap pada tahun 1928 mulai berdiri perusahaan
Rokok Klembak yang pertama. Selanjutnya muncul beberapa industri
Rokok Klembak yang berkembang di wilayah Keresidenan Banyumas. Berikut adalah tabel perkembangan
Rokok Klembak di Keresidenan Banyumas dari tahun 1929 sampai tahun 1933.
Sumber: Reijden, B. Van
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa kabupaten Karanganyar dan Purbalingga, menjadi sentra industri
Rokok Klembak menyan di Keresidenan Banyumas. Untuk wilayah Banjarnegara pada tahun 1933, dari 7 perusahaan
Rokok Klembak, ada enam buah yang mengalami kemunduran. Dan perusahaan-perusahaan skala kecil tersebut kemudian bergabung menjadi sebuah perseroan yang dikenal dengan nama Pat Kwa. Perusahaan kelas menengah di Gombong dan Banjarnegara menjual hasil produksinya di wilayah keresidenan Banyumas, sebagian lagi dijual di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, di wilayah Kedu dan kabupaten Priangan Timur. Bahkan penjualannya sampai menjangkau pulau Sumatra, khususnya di Sumatera Selatan dan Lampung.
= Wilayah Purworejo
=
Pada tahun 1970-an, desa Jono, Purworejo pernah memiliki sebuah perusahaan
Rokok yang besar dengan nama "PR Poncoroso". Diperkirakan hingga tahun 1980-an, perusahaan ini berhasil menyerap tenaga kerja hingga ratusan orang, dimana perusahaan mencapai puncak kejayaannya. Pada tahun 1990, perusahaan ini mengalami kebangkrutan dan menyebabkan ratusan karyawannya beralih beraktivitas dengan membuat kerajinan
Rokok Klembak menyan sendiri dalam skala rumah tangga. Menurut catatan, kini terdapat 28 perajin kretek
Klembak menyan yang banyak dilakukan dalam skala rumahan. Dari perusahaan inilah cikal bakal industri
Rokok Klembak menyan rumah tangga yang sampai hari ini masih eksis di desa Jono, Kecamatan Bayan, Purworejo. Bahkan dari desa ini, masih ada 4 industri rumahan yang masih bertahan sampai saat ini.
= Kota Gombong
=
Sejak tahun 1950-an, di kota Gombong muncul produksi dengan merk Sintren, Bangjo dan Togog yang dirintis oleh pasangan suami istri The Gie Tjoan (Agus Subianto) dan Tjo Goe Nio (Setiawati). Pada waktu itu, pemasarannya bukan hanya sebatas di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa namun merambah sampai ke pulau Sumatra, khususnya propinsi Jambi. Produk ini dijual dengan kemasan isi 6 batang dan 10 batang per bungkusnya. Produksinya amat disukai oleh penggemar
Rokok Klembak menyan pada saat itu. Bahkan dalam perkembangannya perusahaan ini sempat menyerap hampir 1000 orang pekerja. Pelanggan
Rokok merk Sintren berada di kota Kebumen, Kroya, Purwokerto dan Gombong. Untuk pemasaran
Rokok merk Togog meliputi wilayah Jawa Tengah bagian tengah seperti: Purbalingga, Magelang hingga Wonosobo. Sedangkan merk Bangjo dipasarkan di Purwokerto, Sidareja, Majenang dan Ajibarang. Untuk pelanggan di wilayah luar pulau Jawa masih tetap berada di propinsi Jambi.
Adapun perusahaan
Rokok Klembak menyan yang juga berdiri di era 1950-an adalah PR. Nusa Harapan d.h Nam Hien, didirikan oleh Lie Ngiat Sie dengan merk dagang "Siluman", "Ballon", "Ballon Sutera" dan "Podo Seneng". Area pemasarannya mencakup Temanggung, Kebumen, Purwokerto, Tegal, Bandung, Pringsewu, Padang dan Medan.
Berjaya pada era 1980-an dengan didirikan nya cabang pabrik di Kebumen dan Pringsewu Lampung.
Skala dan Manfaat Ekonomi
Di daerah Purworejo dan sekitarnya, masih banyak industri rumahan
Rokok Klembak menyan yang bertahan, diperkirakan jumlahnya sekitar puluhan yang berasal dari pecahan perusahaan
Rokok Poncoroso. Berikut daftar perusahaan
Rokok Klembak menyan yang masih bertahan di kota Gombong, yang terdaftar pada Departemen Kementerian Perindustrian yaitu: Perusahaan
Rokok Mirasa,
Rokok Nusa Harapan,
Rokok Shinta dan
Rokok Sintren
Meski mendapata tantangan dan diterjang berbagai jenis
Rokok baru dengan kemasan lebih modern, namun
Rokok siong ini masih bertahan meski dengan tingkat produksi sudah tidak seperti dulu lagi. Sebagai contoh perusahaan
Rokok Sintren menyerap hampir sekitar 150 pekerja. Rata-rata pekerja sudah berusia lanjut dengan kisaran umur antara 65-85 tahun. Jika memasuki ruang produksi
Rokok Sintren ini seperti kita mengunjungi Panti Jompo. Walau berusia lanjut, mereka tampak bersemangat. Bekerja sebagai tukang linting
Rokok ini sudah dijalankan puluhan tahun seusia berdirinya pabrik.
Soal penghasilan, bekerja dengan sistem borongan. Untuk bekerja setengah hari mereka bisa melinting sekitar 800 batang. Yang jika dirata-rata bisa mendapatkan sekitar 16 ribu sampai 20 ribu rupiah tergantung banyaknya
Rokok yang dilinting. Karyawannya berasal dari berbagai desa di sekitar kota Gombong seperti: Jatinegara, Kalibeji, Sidoharum, Purbowangi, Sempor, Banjareja, Kuwaru, Serut, dan bahkan dari wilayah lain seperti Kuwarasan.
Pranala luar
(Indonesia) Riwayat Uzur
Rokok Sintren
(Indonesia) Beda kretek, beda siong, jejak industri
Rokok siong di Gombong
(Indonesia) Menelisik jejak industri
Rokok siong di Gombong Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine.
Referensi