Samir Kuntar (bahasa Arab: سمير القنطار, yang juga disebut Sameer, Kantar, Quntar, Qantar; 20 Juli 1962 – 19 Desember 2015) adalah seorang anggota Druze Lebanon dari Front Pembebasan Palestina yang dituduh melakukan pembunuhan. Setelah pembebasannya dari penjara sebagai bagian dari pertukuran tahanan Israel-Hizbullah 2008, ia meraih medali Ordo Merit Suriah, yang diberikan oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dan dicap Teroris Global yang Dirancang Khusus oleh pemerintah AS.
Di Israel,
Kuntar dianggap menjadi pelaku serangan teroris paling brutal dalam sejarah negara tersebut. Pada 22 April 1979, pada usia 16 tahun,
Kuntar ikut dalam pembunuhan seorang polisi Israel dan berupaya menculik sebuah Israel di Nahariya yang mengakibatkan tewasnya empat orang Israel dan dua rekan penculiknya.
Kuntar dan timnya membongkar sebuah bangunan apartemen dan menculik seorang ayah yang berusia 31 tahun, Danny Haran, dan putrinya yang berusia 4 tahun, Einat, menempatkannya ke dekat pantai. Menurut laporan saksi mata dan forensik,
Kuntar menembak Danny sampai tewas untuk menutup jejak, dan kemudian membunuh putrinya Einat dengan menghantam tengkoraknya melawan batu dengan pangkal senapannya. Pada saat serangan tersebut, Smadar Haran secara tak sengaja mencekik putrinya yang berusia dua tahun Yael sampai tewas ketika berupaya untuk meredamkan tangisannya, yang membuat tempat persembunyian mereka terbongkar.
Setelah pembebasannya,
Kuntar menjadi perwira senior di Hizbullah, sebuah kelompok militan Islamis Lebanon. Mernut sumber-sumber Druze, Hizbullah menempatkan
Kuntar di Kegubernuran Quneitra pada saat Perang Saudara Suriah, dimana ia mengkomandani serangan-serangan melawan target-target Israel. Menurut pemerintah AS,
Kuntar memainkan peranan operasional, dengan bantuan Iran dan Suriah, dalam "membangun infrastruktur teroris Hizbullah di Dataran Tinggi Golan".
Pada 19 Desember 2015,
Kuntar tewas karena sebuah ledakan di sekitaran Damaskus. Menurut sumber-sumber resmi Suriah,
Kuntar terbunuh oleh "serangan roket teroris". Pada 21 Desember, Tentara Suriah Merdeka merilis sebuah klip video yang mengklaim pertanggungjawabannya atas pembunuhan
Kuntar.
Kehidupan awal
Kuntar lahir dari sebuah keluarga Druze di Lebanon. Orangtuanya bercerai setelah kelahirannya dan ibunya meninggal ketika ia masih kanak-kanak. Ayahnya menikah lagi dan pindah ke Arab Saudi, meninggalkan
Samir dalam asuhan istri keduanya, Siham, di Abey, sebuah desa di tenggara Beirut.
Kuntar keluar dari sekolah pada usia 14 tahun dan diberi pelatihan di kamp-kamp berbagai kelompok militan Palestina dan menjadi anggota Front Pembebasan Palestina. Tujuannya adalah mengambil bagian dalam sebuah serangan di Israel.
Upaya pembajakan
Pada 31 Januari 1978
Samir Kuntar dan tiga militan tambahan dari organisasinya berupcaya untuk membajak sebuah bus Israel yang berjalan di jalur antara Beit She'an dan Tiberias dalam rangka untuk menagih pembebasan para militan yang ditahan di Israel. Mereka berjalan ke Yordania dan berupaya untuk melintasi sungai Yordan menuju Israel dengan berenang. Namun, sebelum melintas, mereka ditangkap oleh intelijen Yordania.
Kuntar menjalani 11 bulan di penjara Yordania dan dibebaskan pada Desember 1978. Ia dilarang masuk Yordania selama tiga tahun.
Penyerbuan dari Lebanon Selatan
Pada 22 April 1979, di usia 16 tahun,
Samir Kuntar memimpin kelompok empat militan FPP yang memasuki Israel dari Lebanon menggunakan perahu. Anggota kelompok tersebut meliputi Abdel Majeed Aslan (kelahiran 1955), Muhanna Salim Al-Muayyad (kelahiran 1960) dan Ahmad al-Abras (kelahiran 1949). Mereka semua masuk FPP dibawah kepemimpinan Abu Abbas.
Kematian
Pada 19 Desember 2015,
Kuntar tewas oleh sebuah ledakan yang menghancurkan bangunan pemukiman enam lantai di Jaramana di sekitaran Damaskus. Ledakan tersebut juga menewaskan delapan warga negara Suriah, yang beberapa di antara mereka merupakan komandan Hizbullah, dan melukai sejumlah orang lainnya. Menurut sumber-sumber Suriah resmi,
Kuntar tewas oleh "serangan roket."
Lihat pula
Serangan Nahariya 1979
Tahanan Lebanon di Israel
Referensi
Pranala luar
Samir Kuntar is a convicted murderer and not a hero Diarsipkan 2013-11-05 di Wayback Machine. – Ya Libnan
Samir Quntar and the Narcissism of Hezbollah (The Islamic Counterterrorism Center)
Snapshot of
Samir Kuntar family website archive on August 17, 2007
Plot to free terrorist may have led to fight (Washington Times August 8, 2006)
Israel's Deadly Prisoner Deal (Front Page magazine)
The murder, described by Smadar Haran – the only member of the Haran family who survived (Washington Post article: "The World Should Know What He Did to My Family")
"Hizballah Wants Israel to Free Child-Killer" Diarsipkan 2008-05-19 di Wayback Machine. (Cybercast News Service, July 18, 2006)
Video: Why We Fight – Israel, Hizbollah and
Samir Kuntar (on youtube.com)
Prisoner Exchange reports
CNSNews.com Diarsipkan 2008-05-19 di Wayback Machine.
Video: Palestinian and Lebanese Prisoners in Israeli Jails (on youtube.com)
Israeli site about the Lebanese terrorist,
Samir Kuntar.
Nasrallah says no deal without
Samir (BBC article "Nasrallah demands militant freed", September 12, 2006)
Israel okays deal despite assessments troops are dead (Jerusalem Post "The cabinet debated the deal for nearly six hours before the vote, which was approved 22-3...", June 29, 2008)
Video: '"
Samir Kuntar – A new Hero!! " (A video posted by the Israeli government on youtube.com, can also be found on haaretz.com)
Video: excerpt from "MABAT", Israeli TV channel 1 news (the funeral of Danny, Einat, and Yael Haran, including speech of Prime-Minister Menachem Begin – on youtube.com in Hebrew)