Sektor tersier (juga dikenal sebagai
Sektor jasa atau industri jasa) adalah satu dari tiga
Sektor ekonomi. Dalam ekonomi,
Sektor tersier merupakan lapangan pekerjaan yang saling berkaitan dengan dua
Sektor ekonomi lainnnya yaitu
Sektor sekunder (manufaktur) dan
Sektor primer (pertambangan, pertanian dan perikanan). Definisi umum mengenai
Sektor tersier adalah
Sektor ekonomi yang bergerak dalam kegiatan menghasilkan suatu jasa.
Sektor tersier tidak mengutamakan produksi terhadap produk akhir seperti halnya pada
Sektor sekunder. Terkadang sebuah
Sektor tambahan yaitu
Sektor kuartener, diartikan sebagai berbagi informasi. Perolehan informasi secara normal berasal dan dimiliki oleh
Sektor tersier.
Bisnis
Sektor jasa yang semakin meningkat berfokus pada ide ekonomi pengetahuan. Kegiatan ekonomi berlangsung dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan cara memenuhi kepuasan konsumen dengan kondisi yang efektif dan efisien. Satu contoh baik dari hal ini ialah industri perbankan yang telah mengalami perubahan besar beberapa tahun belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank dengan cepat mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Banyak komunitas bank dan bangunan telah bergabung untuk membentuk bisnis yang lebih mudah yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi mengenai pengguna jasa dan memberikan mereka produk-produk baru.
Analisa
= Upah tenaga kerja
=
Upah tenaga kerja pada
Sektor tersier umumnya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh tenaga kerja. Tingkat upah tenaga kerja pada
Sektor tersier umumnya berbading lurus dengan tingkat pendidikan dari tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka upah semakin tinggi pula. Penyebab adanya perbedaan upah tenaga kerja ialah adanya pandangan bahwa kemampuan atau keahlian tenaga kerja diukur dengan tingkat pendidikan. Jenjang pendidikan menjadi cara mudah untuk menentukan upah yang harus dibayarkan atas keterampilan atau keahlian tenaga kerja. Selain itu, pada
Sektor tersier kesempatan kerja dari tenaga kerja yang menempuh perguruan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak menempuh perguruan tinggi.
Manfaat
= Pembangunan ekonomi berbasis agribisnis
=
Pengelolaan
Sektor tersier secara tepat bersama dengan
Sektor primer dan
Sektor sekunder dapat menghasilkan sistem perekonomian yang mengarah pada pembangunan ekonomi.
Sektor tersier yang berdaya saing dan memiliki kemampuan produksi yang tinggi dapat dikelola melalui agribisnis. Pembangunan ekonomi bersifat saling berhubungan satu sama lain di antara wilayah-wilayah dalam suatu negara.
Fenomena
= Transformasi struktural
=
Sektor tersier umumnya mulai menggantikan peran
Sektor primer pada masa peralihan sistem perekonomian dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Peralihan ini dikenal sebagai fenomena transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari
Sektor primer menuju ke
Sektor sekunder hingga ke
Sektor tersier. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya tenaga kerjadan investasi dari
Sektor primer menuju ke
Sektor sekunder atau
tersier. Pengurangan peran pada
Sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari
Sektor dengan produktivitas rendah ke
Sektor dengan produktivitas tinggi.
Referensi