Seni lukis Nepal berkembang dari lukisan-lukisan religius yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Budha di
Nepal. Lukisan-lukisan devosional ini dapat ditemui dalam bentuk lukisan dinding, lukisan pada kain atau manuskrip.
Seni lukis di
Nepal menggunakan teknik dan gaya yang konservatif dengan mengimplementasikan ikonografi dalam karya-karya lukisan di
Nepal selama berabad-abad.
Lukisan
Nepal mulai memeluk pengaruh barat sejak tahun 1850 dimulai dari karya Bhajuman [Chitrakar], seorang seniman tradisional yang mengenal Realisme Barat setelah mengunjungi Eropa. Bhajuman, juga dikenal sebagai Bhajumacha Chitrakar, adalah pelukis istana Jung Bahadur Rana, yang mengunjungi Eropa pada tahun 1850 setelah menjadi Perdana Menteri
Nepal. Sebagai anggota rombongan Perdana Menteri baru, Bhajuman juga mengunjungi Paris dan London. Segera setelah kembali ke
Nepal, Bhajuman dipercaya telah terpengaruh oleh Realisme Barat terutama pada lukisan-lukisannya. Hal ini memulai tren modern dalam lukisan-lukisan
Nepal. Sebuah lukisan tanpa tanda tangan yang diperkirakan merupakan lukisan karya Bhajuman, menggambarkan Jenderal Thapa dengan regalia militer penuh. Lukisan ini tetap menjadi contoh penting keberangkatan yang cukup besar dari sekolah tradisional
Nepal menuju sekolah
Seni barat modern. Namun, baru-baru ini ditemukan lukisan karya Raj Man Singh Chitrakar (1797-1865) yang melukis untuk pelindungnya seorang Residen Inggris Brian Houghton Hodgson, menunjukkan bahwa Realisme Barat bahkan sudah masuk ke
Nepal sejak abad ke-19.
Lukisan Nepal abad ke-7 sampai abad ke-19
Lukisan-lukisan Mithila dipraktekan di daerah Mithila di
Nepal dan India. Kesenian
lukis yang berasal dari wilayah ini berasal dari abad ke-7. dilakukan dengan ranting, jari, pewarna alami dan pigmen. Seniman membuat gambar benda alam seperti matahari, bulan, dan dewa dari mitologi, istana kerajaan, dan pernikahan. Ilmuwan juga telah menemukan banyak
Seni-
Seni Buddha di gua-gua di daerah Mustang yang berasal dari abad ke-12 atau lebih awal.
Terdapat variasi yang berbeda pada gaya, teknik, bahan dan subjek lukisan di setiap grup etnis yang berbeda. Seniman-seniman dari Newar membuat sebagian besar lukisan dalam bentuk manuskrip Buddha dan juga lukisan-lukisan devosional di atas kain. Artis Newari terkenal di seluruh Asia karena kualitas kesenian yang tinggi. Sebuah gaya melukis Newar yang bernama Beri adalah gaya lukisan yang populer di Tibet. Gaya Beri diadopsi sebagai gaya melukis universal di Tibet terutama pada abad ke-14.
Lukisan Nepal pada awal abad ke-20
Masuknya sekolah
Seni barat yang luar biasa terlihat dalam lukisan
Nepal setelah kembalinya dua seniman muda Tej Bahadur Chitrakar (1898-1971) dan Chandra Man Singh Maskey (akhir tahun 1920an). Mereka berdua bergabung dengan Sekolah
Seni Pemerintah di Kolkata untuk belajar melukis dengan mengamati kehidupan dan alam - konsep efek tonal, warna dan yang paling penting - aplikasi dan penggunaan media cat modern seperti minyak, air, arang, pastel, dan sebagainya. Sangat sedikit hasil karya Chandra Man Singh Maskey yang bisa diakses publik. Namun dengan terbitnya buku Tej Bahadur Chitrakar - ikon transisi yang ditulis oleh ahli warisnya Madan Chitrakar pada tahun 2004 dan sebuah retrospektif post-humous Tej Bahadur Chitrakar yang berjudul "Gambar Seumur Hidup--: Perspektif Sejarah" yang diselenggarakan oleh Galeri
Seni Siddhartha pada tahun 2005 menekankan kontribusi Taj Bahadur Chitrakar dalam pengembangan
Seni lukis di
Nepal. Tej Bahadur Chitrakar memainkan peran penting dalam
Seni tradisional
Nepal dan juga teknik melukis dari Barat. Bersamaan dengan itu dia juga sangat dikenang sebagai seorang guru yang berdedikasi dan membagi pengetahuannya dengan banyak seniman-seniman baru pada masanya. Di bawah bimbingan Tej Bahadur, Dil Bahadur Chitrakar mengenal dirinya sendiri di berbagai media cat, terutama teknik pastel sementara Amar Chitrakar menjadi ahli warna air dan minyak dan menjadi salah satu seniman
Nepal yang dicintai.
Lukisan Nepal tahun 1950-1990
Kedatangan Lain Singh Bangdel (1919-2002) pada tahun 1961 menandai pengenalan
Seni Modern di
Nepal. Dia membawa serta dengan dirinya suatu paparan terhadap kesenian Modern yang mulai mempengaruhi dunia secara perlahan-lahan diawal tahun 1950an. Dengan patronase Raja Mahendra, Lain Singh Bangdel memperkenalkan
Seni abstrak ke
Nepal. Pada tahun 1972 ia diangkat sebagai akademisi Royal
Nepal Academy oleh King Birendra.
Juddha Kala Pathshala adalah satu-satunya institut di mana
Seni diajarkan secara formal selama masa itu. Banyak penggemar
Seni muda memilih India untuk belajar
Seni di bawah berbagai program beasiswa. Setelah kembalinya seniman-seniman muda seperti Uttam Nepali, Manuj Babu Mishra, Shashi Bikram Shah, Batsa Gopal Baidhya, Krishna Manandhar, Rama Nanda Joshi, Thakur Prasad Mainali, Deepak Shimkhada, Sushma Shimkhada, Pramila Giri, Indra Pradhan, Karna Narsingh Rana, Shashi Kala Tiwari,
Seni Nepal berkembang kepada fase modern kolektif. Seniman-seniman seperti Kiran Manandhar, Karna Maskey, Ragini Upadhyay, Uma Shankar Shah, Pramesh Adhikari, Yuwak Tuladhar, K.K. Karmacharya, Birendra Pratap Singh, Surendra Bhattarai, Sharad Ranjit sukses sebagai seniman muda selama tahun 1980an. K.K. Karmacharya mengembangkan teknik baru misalnya menggunakan kolase yang sebetulnya populer di Eropa.
Referensi