Shinkansen (bahasa Jepang: 新幹線, lit. "jalur utama baru"), juga sering disebut dengan nama kereta peluru, adalah kereta kecepatan tinggi yang beroperasi terutama di Jepang. Awalnya
Shinkansen dibangun untuk menghubungkan wilayah Jepang yang jauh dengan ibu kotanya, Tokyo, untuk membantu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Di luar perjalanan jarak jauh, beberapa bagian di sekitar wilayah metropolitan terbesar digunakan sebagai jaringan kereta api komuter.
Shinkansen dimiliki oleh Badan Konstruksi, Transportasi, dan Teknologi Kereta Api Jepang, dan dioperasikan oleh lima perusahaan dari Japan Railways Group.
Selama lebih dari 50 tahun beroperasinya
Shinkansen, dengan mengangkut lebih dari 10 miliar penumpang,
Shinkansen tidak pernah mengalami satu pun kecelakaan seperti anjlok atau tabrakan, sehingga tidak memiliki catatan cedera atau kematian pada penumpang.
Dimulai dari Tōkaidō
Shinkansen (515,4 km) pada tahun 1964, jalurnya telah berkembang sepanjang 2.830,6 km dengan kecepatan maksimum 240–320 km/jam, 283,5 km jalur Mini-
Shinkansen dengan kecepatan maksimum 130 km/jam, dan 10,3 km jalur pacu dengan layanan
Shinkansen. Jaringan tersebut saat ini menghubungkan sebagian besar kota besar di pulau Honshu dan Kyushu, dan Hakodate di pulau utara Hokkaido, dengan perluasan ke Sapporo yang sedang dibangun dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Maret 2031. Kecepatan operasional maksimumnya adalah 320 km/jam (di bagian 387,5 km dari Tōhoku
Shinkansen). Uji coba telah mencatat kecepatan 443 km/jam untuk operasi di rel konvensional pada tahun 1996, dan mencatatkan rekor dunia 603 km/jam untuk kereta SCMaglev pada April 2015.
Tokaido
Shinkansen asli, yang menghubungkan Tokyo, Nagoya, dan Osaka (tiga kota terbesar di Jepang) adalah salah satu jalur kereta api kecepatan tinggi tersibuk di dunia. Dalam periode satu tahun sebelum Maret 2017, layanan ini mengangkut 159 juta penumpang, dan sejak dibuka lebih dari lima dekade lalu, maskapai ini telah mengangkut lebih dari 6,4 miliar total penumpang. Di jam sibuk, jalur ini membawa hingga 16 kereta per jam di setiap arah, dengan masing-masing 16 gerbong (kapasitas 1.323 kursi dan kadang-kadang penumpang tambahan hanya bisa berdiri) dengan jarak tempuh minimal tiga menit antar kereta.
Jaringan
Shinkansen Jepang memiliki jumlah penumpang tahunan tertinggi (maksimal 353 juta pada tahun 2007) dari semua jaringan kereta kecepatan tinggi hingga tahun 2011, ketika jaringan kereta kecepatan tinggi Tiongkok melampauinya dengan 370 juta penumpang per tahun, mencapai lebih dari 2,3 miliar penumpang tahunan pada 2019.
Sejarah
Shinkansen dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo. Jalur ini langsung sukses, melayani 100 juta penumpang kurang dari 3 tahun sejak dibuka pada tanggal 13 Juli 1967, dan melayani satu miliar penumpang pada 1976.
Pemakaian pertama dari
Shinkansen adalah pada tahun 1963. Generasi pertama dari
Shinkansen dapat melaju hingga kecepatan 210 km/jam dengan komponen kendali traksi pengubah sadap yang dibantu dengan transformator, diode dan motor arus searah. Generasi selanjutnya menerapkan sistem penggerak dengan penyearah terkendali silikon dan teknologi elektronika daya dan mikroprosesor. Pada perkembangan berikutnya digunakan teknologi inverter kecepatan dan frekuensi berubah-ubah VVVF dengan penggerak berupa motor traksi tersebar. Tiap seri
Shinkansen mempunyai kecepatan yang berbeda dan bervariasi sesuai dengan jaringan transportasi yang dilayani. Kecepatan maksimum generasi
Shinkansen mencapai 350 km/jam. Pemakaian
Shinkansen tidak hanya di Jepang, melainkan juga di negara-negara dalam kawasan Eropa, Asia (Taiwan dan Tiongkok), dan Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat). Tiap seri
Shinkansen mampu menampung lebih dari 1000 penumpang sesuai dengan jumlah unit kereta.
Pada mulanya Shinkanshen dari Tokyo ke Shin-Osaka (615,4 km) memakan waktu kira-kira 4 jam. Pada 1992, Shinkanshen model baru Nozomi yang dapat menghasilkan kecepatan 270 km/jam telah menghasilkan perjalanan yang singkat. Rancangan penggunaan landasan kereta api linear motor car pada abad ke-21 yang akan datang ini diharapkan akan menambah kecepatan Shinkanshen.
= Jalur saat ini
=
Jalur-jalur utama
Shinkansen adalah:
Dalam praktiknya, jalur Tōkaidō, San'yō, dan Kyushu membentuk jalur barat/selatan yang bersebelahan dari Tokyo, karena layanan kereta itu beroperasi antara jalur Tōkaidō dan San'yō dan antara jalur San'yō dan Kyushu, meskipun jalur tersebut dioperasikan oleh perusahaan yang berbeda.
Jalur Tōkaidō
Shinkansen tidak terhubung secara fisik dengan jalur Tōhoku
Shinkansen di Stasiun Tokyo, karena dioperasikan oleh perusahaan terpisah dan memiliki peron terpisah. Oleh karena itu, tidak ada layanan yang melalui antara jalur tersebut. Semua layanan ke utara dari Tokyo berjalan di sepanjang Tōhoku
Shinkansen hingga setidaknya Ōmiya.
Dua jalur lebih jauh, dikenal sebagai Mini-
Shinkansen (ミニ新幹線), juga beroperasi dengan meningkatkan jalur yang telah ada:
Yamagata
Shinkansen (Fukushima – Shinjō)
Akita
Shinkansen (Morioka – Akita)
Terdapat dua jalur dengan sepur standar (standard gauge) yang secara teknis tidak diklasifikasikan sebagai jalur
Shinkansen namun dengan pelayanan
Shinkansen:
Jalur Hakata Minami (Hakata – Hakata-Minami)
Jalur Gala-Yuzawa – secara teknis merupakan cabang dari Jalur Jōetsu – (Echigo-Yuzawa – Gala-Yuzawa)
= Jalur di masa depan
=
Jalur berikut masih dalam pengembangan:
Perpanjangan Hokuriku
Shinkansen (dalam pengembangan, Tsuruga-Osaka)
Hokkaido
Shinkansen (dalam pengembangan, Shin-Hakodate-Hokuto – Sapporo)
Perpanjangan Chūō
Shinkansen (rel maglev, dalam pengembangan, Tokyo – Osaka)
Kebanyakan jalur
Shinkansen yang diusulkan pada saat masa-masa keemasan pada awal tahun 1970-an telah ditunda hingga waktu yang tidak diketahui pasti. Ini termasuk hubungan ke Shikoku oleh proyek jembatan Honshu-Shikoku, sebuah hubungan dari Shinjuku ke Omiya, dan rute yang mencakup seluruh pesisir Laut Jepang Honshu. Namun, hanya jalur Narita
Shinkansen yang disingkirkan dari rencana secara resmi.
Layanan
= Tōkaidō, San'yō, dan Kyushu Shinkansen
=
Nozomi (ekspres, yaitu berhenti di stasiun paling sedikit, Tōkaidō dan San'yō)
Hikari (semi-ekspres, yaitu berhenti di stasiun terpenting, Tōkaidō dan San'yō)
Hikari Rail Star (semi-ekspres, San'yō)
Kodama (lokal, yaitu berhenti di semua stasiun di sepanjang jalur, Tōkaidō dan San'yō)
Sakura (semi-ekspres, San'yō dan Kyushu)
Mizuho (ekspres, San'yō dan Kyushu)
Tsubame (lokal, Kyushu)
= Tōhoku, Hokkaido, Yamagata, dan Akita Shinkansen
=
Hayabusa (ekspres, Tōhoku & Hokkaido, menggunakan kereta seri E5/seri H5)
Hayate (lokal, Tōhoku & Hokkaido. Layanan ekspres dihentikan tahun 2019)
Yamabiko (semi-ekspres, Tōhoku)
Nasuno (lokal, Tōhoku)
Aoba (dihentikan)
Komachi (Akita)
Tsubasa (Yamagata)
=
Toki / Max Toki (semi-ekspres, Jōetsu)
Tanigawa / Max Tanigawa (lokal, Jōetsu)
Asahi / Max Asahi (dihentikan)
=
Kagayaki (ekspres, Hokuriku)
Hakutaka (semi-ekspres, Hokuriku)
Tsurugi (lokal, Hokuriku)
Asama (lokal, Hokuriku)
=
Kamome
Bakal pelanting
= Kereta penumpang
=
Tōkaidō dan San'yō
Shinkansen
Kyushu dan Nishi Kyushu
Shinkansen
Tōhoku, Hokkaido, Jōetsu, dan Hokuriku
Shinkansen
Yamagata dan Akita
Shinkansen
Keamanan
Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam pengoperasian
Shinkansen sejak sekitar 40 tahun yang lalu. Namun ada beberapa orang terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu yang menjepit penumpang atau barang mereka. Selain itu ada beberapa percobaan bunuh diri oleh penumpang. Karena itu beberapa stasiun telah memasang pagar pelindung. Meskipun begitu tetap saja ada percobaan bunuh diri oleh penumpang yang memanjat pagar pengaman tersebut.
Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi. Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah
Shinkansen yang dekat dengan pusat gempa lepas dari relnya, tetapi tidak ada penumpang yang terluka. Kereta generasi berikutnya, FASTECH 360 akan memiliki sayap rem penahan angin (yang mirip dengan kegunaan telinga) untuk membantu proses pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.
Ketepatan waktu
Pada 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata
Shinkansen tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh 160.000 perjalanan yang dijalani oleh
Shinkansen. Rekor sebelumnya dari 1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik.
Teknologi Shinkansen di luar Jepang
Kereta api yang menggunakan teknologi
Shinkansen tidak terbatas hanya di Jepang.
= Saat ini
=
Taiwan
Jenis
Shinkansen pertama diekspor ke luar Jepang. Taiwan High Speed Rail (THSR) mengoperasikan set Seri 700T yang dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries. Kereta 12 gerbong yang berdasarkan
Shinkansen seri 700 ini mulai beroperasi pada tahun 2007, dengan kecepatan maksimum 300 km/jam.
Tiongkok
China Railway CRH2, dibangun oleh CSR Sifang Loco & Rolling stocks corporation, dengan lisensi yang dibeli dari konsorsium yang dibentuk oleh Kawasaki Heavy Industries, Mitsubishi Electric Corporation, dan Hitachi, didasarkan dari desain
Shinkansen seri E2-1000.
Britania Raya
Kereta rel listrik Class 395 dibangun oleh Hitachi berdasarkan teknologi
Shinkansen untuk digunakan pada layanan komuter kecepatan tinggi di Britania Raya di jalur High Speed 1.
Kereta bi-mode Class 800 dibangun oleh Hitachi untuk Great Western Railway dan London North Eastern Railway.
Kereta rel listrik Class 801 dibangun oleh Hitachi untuk London North Eastern Railway.
Lihat pula
Transportasi di Jepang
Transportasi rel di Jepang
Kereta kecepatan tinggi di Eropa
Kereta kecepatan tinggi di India
Kereta kecepatan tinggi di Indonesia
Kereta kecepatan tinggi di Amerika Serikat
Kereta Maglev Shanghai
Kereta kecepatan tinggi di Tiongkok
Referensi