Sistitis adalah peradangan kandung kemih, yaitu organ yang bertanggug jawab mengeluarkan air kemih. Gejala utamanya, meningkatnya frekuensi berkemih, nyeri saat berkemih dan kadang-kadang darah dalam air kemih, intensitasnya bervariasi dari satu orang ke orang yang lain.
Sistitis lebih cennderung mengenai wanita. Tanda pertama pada wanita adalah rasa panas, kadang-kadang nyeri seperti disayat pisau saat berkemih, yang perlahan-lahan menjadi nyeri tajam di bagian bawah perut. Saat peradangan menyambar, penderita merasakan sakit punggung yang tidak jelas disertai tidak enak badan.
Sistem perkemihan
Darah adalah sistem transpor tubuh, yang membawa nutrien dan produk buangan. Peran ginjal adalah memilih dan membuang produk yang tidak diinginkan, kemudian mengeluarkannya. Karena darah mengalir melalui ginjal darah dibersihkan dari urea dan produk buangan, selanjutnya dari tubuh. Produk sisa yang cair dikeluarkan oleh ginjal ke ureter. Pada bagian bawah ureter terdapat katup yang memungkinkan aliran kemih ke kandung kemih. Saat kandung kemih penuh, andung kemih melepas kemihnya. Saat individu rileks, katup (sfingter juga rileks, memungkinkan air kemih berjalan ke uretra dan keluar tubuh. kandung kemih selanjutnya akan berkontraksi untuk memuang semua air kemih. Perkemihan seara normal terjadi 4-5 kali sehari, tetapi jarang selama malam hari.
Sistitis paling sering disebabkan oleh bakteri E.coli (Escherichia coli) yang hidup di usus. Seperti bakteri lain yang hidup di dalam tubuh, bakteri ini tidak membahayakan daerah tersebut. Bahkan bisa bermanfaat. Meskipun demikian, jika E. Coli berpindah ke saluran kemih akan berkembang biak dalam air kemih. Pada wanita, perpindahan ini menimbulkan masalah karena dubur, vagina dan liang uretra letaknya sangat berdekatan. Peradangan akan menyebar dari lubang uretra ke atas, kandung kemih ureter dan ginjal. Jika infeksi mencapai ginjal, disebut pielitis dan jika tidak segara diobati dapat menimbulkan kerusakan permanen pada ginjal.
Sistitis kadang-kadang disebut penyakit bulan madu karena banyak wanita terkena penyakit
Sistitis untuk pertama kalinya saat mereka pertama kali berhubungan seks. Hubungan seks yang sering dapat menyebabkan pradangan jaringan disekitar vagina dan lubang uretra serta membuat bakteri masuk dan menimbulkan infeksi. Jika penis dimasukkan ke vagina sebelum pelumasan cukup banyak, kulit vagina akan luka menimbulkan tempat yang baik untuuk pertumbuhan bakteri.
Perubahan hormon juga merangsang
Sistitis. Wanita rentan terhadap perubahan hormon pada saat pubertas, kehamilan dan menoupose, serta sesudah histereksomi. Kadang-kadang, metode kontrasepsi tentu menimbulkan
Sistitis. Beberapa spermisid misalnya, dapat mengiritasi lubang uretra yang sensitif. Efek hormonal pil kadang-kadang bisa memicu
Sistitis meskipun diketahui bahwa pil dapat menghilangkan
Sistitis.
Sistitis juga disebabkan oleh penyumbatan sistem perkemihan, seperti batu ginjal kista atau penebalan dinding kandung kemih, tetapi masalah ini lebih jarang dan biasanya bisa diperbaiki dengan operasi.
Kadang-kadang, anak-anak bisa terkena
Sistitis sering karena asupan cairan tidak mencukupi. Jika cairan yang diminum sedikit, air kemih menjadi kental, mengakibatkan sensasi panas saa berkemih. Keadaan ini sendiri tidak menimbulkan
Sistitis, tetapi jika dibiarka tidak diobati, dapat membuat jaringan uretra meradang dan menimbulkan
Sistitis.
Rujukan