- Source: Somalang, Pakong, Pamekasan
Somalang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.
Sejarah
Sejarah desa Somalang atau daerah sering kali tertuang dalam cerita yang diwariskan secara turun menurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Desa Somalang juga memiliki sejarah mengapa dinamakan desa Somalang. Menurut bapak H. Edi Junaidi (bapak dari Kepala Desa Somalang) menerangkan sedikit tentang sejarah asal muasal nama Somalang. Nama desa Somalang memiliki sebuah arti yang dalam sejarahnya yaitu kata “So” yang merupakan nama panggilan atau sapaan pada orang yang tidak di kenal, sedangkan “Malang” merupakan nama sebuah kota dimana pada saat itu penduduk warga desa dominan berasal dari malang. Konon katanya menurut masyarakat luar yang mendatangi Desa Somalang suhu udara di Desa Somalang sangat dingin seperti di kota Malang. Pada saat itu masyarakat setempat mau memanggil orang pendatang dari Malang tersebut, karena tidak tahu namanya, maka masyarakat memanggilnya dengan sebutan “So’’, dan ditambahkan dengan “Malang” karena memanggil orang pendatang dari Malang. Dengan panggilan tersebut jika digabung akan menjadi So-Malang. Maka terbentuklah sebuah desa yang terletak di kecamatan Pakong dengan nama desa Somalang.
Gegrafis
Desa somalang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan yang mempunyai luas desa 98,335 Ha serta memiliki tinggi DPL 5000 M. desa Somalang mempunyai dua dusun yaitu Dusun Barat dan Dusun Asem (Timur). Balai desa Somalang terletak tepat di sebelah tiur kediaman Kepala Desa (Kades) Somalang saat ini. Topografi desa Somalang memiliki dataran seluas 95,235 Ha dan memiliki dataran rendah seluas3,1 Ha. Jarak antara desa Somalang dengan Kecamatan Pakong yakni sekitar 4,5 Km. Desa Somalang memiliki suhu rata rata harian 20 C serta memiliki tinggi di atas permukaan laut 5.000 M dan berada pada curah hujan 161 mm. Sedangkan jarak antara desa Somalang ke Kabupaten Pamekasan yakni 24 Km. Dan jarak antara desa Somalang ke Ibu Kota Provinsi adalah 137 Km.
Batas Desa
Sebelah utara: Desa Palalang
Sebelah selatan: Desa Klompang Timur
Sebelah barat: Desa Klompang Barat
Sebelah timur: Desa Ban-Ban
Jenis Tanah Desa
Warna Tanah: coklat
Tanah Sawah (Ha): 71,780 Ha
Tanah Kering (Ha): 22,365 Ha
Tanah Basah (Ha): 61,360 Ha
Tanah Perkebunan (Ha): 2,00 Ha
Tanah Fasilitas Umum (Ha): 3990 Ha
Total Luas Tanah (Ha): 98,335 Ha
Luas Desa (Ha): 98,335 Ha
Pendidikan
Pendidikan yang di desa Somalang bisa dikatakan masih belum lengkap dan perlu menempuh pendidikan di luar desa. Sarana pendidikan formal sepeti TK/RA, SDN sudah ada disini, untuk SMP dan SMA kebanyakan ditempuh di desa lain. Sarana pendidikan nonformal seperti Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah (MD).
Pemetaan lembaga pendidikan desa Somalang, SDN Somalang dan pondik pesantren Karang Anyar terletak di dusun Barat, sedangkan PAUD, RA, TPQ, dan MD terletak di dusun Asem.
Meskipun di desa Somalang belum ada lembaga pendidikan SMP, SMA dan perguruan Tinggi tapi masyarakat Somalang tetap memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah meskipun harus ditempuh di desa lain ataupun ke kota bahkan luar Madura.
Penduduk
Desa Somalang merupakan desa yang berada di perbukitan. Sehingga tidak heran apabila masyarakat di desa Somalang mempunyai penghasilan yang cukup, hal itu dikarenakan penghasilan hidupnya dengan cara bertani yang sudah jelas sekali bahkan tidak dipungkiri bahwa mayoritas dari masyarakat yang hidupnya di daerah perbukitan, kehidupannya sudah bisa dibilang mencukupi. Namun di desa Somalang masyarakat tidak hanya bekerja sebagi petani, ada sebagian yang bekerja sebagi pedagang, PNS, dan TKI.
Jumlah penduduk desa somalang tidak begitu banyak seperti desa-desa lainnya karena desa somalang merupakan desa kecil yang hanya memiliki 2 Dusun, yaitu dusun Asem dan dusun Barat. Berikut rinciannya:
= a. jumlah penduduk desa Somalang
=Jumlah laki-laki: 579 jiwa
Jumlah perempuan: 596 jiwa
Jumlah total: 1175 jiwa.
Jumlah KK: 363 KK
Kepadatan penduudk: 1, 175 jiwa/KM2
= b. Pendidikan penduduk
=TK/Play Grup
SD
MD
SMP/MTs
SMA/SMK/MA, dan Perguruan Tinggi.
= c. Mata pencaharian penduduk
=Petani: 778 orang.
Pedagang: 30 orang
Jasa pemerintahan: 40 orang
= d. Agama
=Mayoritas warga Somalang mengajut agama Islam.
Budaya
Meski kebanyakan masyarakat Somalang menyukai acara-acara hiburan. Masyarakat Somalang juga tidak pernah lupa merayakan hari-hari besar Islam yang sudah membudaya di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya hidup beragama dan melaksanakan ajarannya kini mulai dirasakan oleh masyarakat Somalang. Perlahan secara pasti tingkat ketaqwaan masyarakat kini mulai terlihat terutama oada kanak-kanak sekolah dasar di desa Somalang.
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan kegamaan yang di selenggarakan oleh masyarakat Somalang:
Hari raya ketupat, tradisi hari raya ketupat diadakan pada hari raya ketujuh setelah hari raya Idul Fitri. Perayaan ini di selenggarakan secara meriah.
Kolom tahlilan, acara kolom tahlilan biasanya diadakan secara setiap malam senin setelah shalat Isya’. Pada acara ini didisi dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil. Acara ini dimaksudkan untuk menjaga silaturahmi antar masyarakat. Penyelenggaraannyadiadakan secara bergiliran tiap anggota. Dan sejatinya upacara tahlilan untuk juga diperingati anggota keluarga yang meninggal dunia. Ini merupakan sebuah pendidikan kemanusiaan, upacara peringatan kematian mempunyai makna tersendiri. Kesinambungan dengan mereka yang sudah meninggal secara kultural dapat diartikan sebagai proses pendidikan kemanuasiaan yang memiliki sejarah yang panjang sebagai tanda penghormatankepada yang telah meninggal.
Haflah imtihan, haflatul imtihan merupakan acara penutupan tahun ajaran, yang diselenggarakan pada bulan sya’ban. Biasanya acara ini diisi dengan pembagian hadiah bagi siswa berprestasi.
Maulid Nabi, acara maulid Nabi diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammmad SAW. Biasanya masyarakat yang mampu akan mengundang masyarakat kerumahnya untuk merayakan Maulid Nabi.
Muslimatan, muslimatan merupakan acara pengajian ibu-ibu yang diselenggarakan setiap hari jum’at pukul 15.00 WIB dan diadakan setiap seminggu sekali. Biasanya cara ini diisi dengan hataman.
Selain itu, masyarakat desa Somalang tergolong baik dalam berinteraksi social. Hal ini bisa dilihat dari acara-acara yang sering mereka adakan pada waktu-waktu tertentu. Desa Somalang dan masyarakatnya kaya akan budaya yang berciri khas Indonesia terutama Madura. Berikut beberapa hal yang menarik yang perlu kita ketahui sekaligus di pahami ketika ingin mendalami lebih luas tentang desa Somalang dan penduduknya diantaranya:
Tujuh bulanan merupakan salah satu tradisi masyarakat Somalang yang diselenggarakan untuk tasyakuran ketika ada orang hamil usia tujuh bulan. Tujuh bulanan ini merupakan acara yang dipercaya masyarakat Somalang sangat berpengaruh terhadap proses persalinan. Dalam tasyakuran tersebut yang harus ada adalah kelapa kuning yang sudah ditulisi oleh seorang kyai, telur ayam kampong dan bias any alat untuk alat tasyakuran siraman tersebut diantaranya adalah gayung yang dibuat dari kelapa yang pegangannya terbuat dari kayu yang masih ada daunnya, air yang digunakan harus terdiri dari kembang tujuh rupa. Ada asumsi bahwa apabila ada salah satu yang tidak terpenuhi maka proses persalinan akan mengalami kendala.
Pandhebe merupakan tradisi yang biasanya ada ketika masyarakat memiliki anak tunggal laki-laki atau hanya ada satu orang anak laki-laki dalam satu keluarga. Tasyakuran ini bertujuan untuk tolak balak, atau untuk membuat si anak laki-laki tersebut jauh dari segala macam bahaya yang mengancam jiwanya. Apabila tasyakuran tersebut tidak diadakan dalam satu keluarga yang memiliki satu anak laki-laki maka saudaranya tidak memiliki rezeki yang barokah karena dimakan oleh si anak laki-laki tersebut secara tidak langsung. Pandhebe dilakukan hanya sekali dalam seumur hidup si anak tersebut, dan bisanya tasyakuran tetrsebut dilakukan dengan beberapa rentetan acra. Misalnya macapat atau mamaca, tasyakuran siraman kepada si anak yang dilakukan oleh para saudaranya jika memiliki saudara hanya orang tuanya saja dan air yang digunakan dalam tasyakuran tersebut adalah kembang tujuh rupa.
Ekonomi
Pada dasarnya masyarakat desa Somalang Pakong memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dan dinilai dari kebiasaan masyarakat saat menjalani kehidupan sehari-hari. Apalagi mengenai sumber mata airnya, menurut informasi yang kami terima, bahwasanya tidak ada investasi dari sumber mata air ke kas desa. Karena di desa Somalang ini memiliki sumber mata air yang sangat besar sehingga banyak di desa lain mengkonsumsi atau mengambil air di desa Somalang.
Di samping itu, sumber daya alam di desa Somalang ini tidak terlepas dari lahan pertanian. Hal tersebut dikarenakan lahan pertanian telah menjadi lapangan pekerjaan bagi mayoritas masyarakat Somalang. Secara geografis kondisi lahan pertanian yang terletak di desa Somalang memiliki tekstur tanah yang subur sehingga dapat ditanami berbagai macam tanaman,tanaman yang sering ditemui adalah tembakau, padi, jagung dll.
Tetapi terkadang masyarakat Somalang khususnya para petani merasa gagal karena adanya cuaca yang tidak menentu sehingga membuat petani kadang gagal panen dan dari setiap tanaman memiliki masing-masing variasi dalam proses penanaman dan masa panennya. Misalnya tanaman tembakau akan bisa di panen jika waktu penanaman sudah mencapai tiga bulan. Sedangkan untuk padi dan jagung bisa di panen dalam waktu tiga bulan sehingga seratus hari lamanya.
Menurut informasi yang kami terima, pendapatan yang diterima dari hasil panen yang bervariasi karena setiap tanaman memiliki nilai jual yang berbeda. Misalnya padi dan jagung memiliki nilai jual yang berbeda karena harga atau nilai jual jagung lebih rendah dari nilai jual padi. Maka dari itu masyarakat Somalang pada musim hujan mayoritas menanam padi.
Pertanian
Desa Somalang merupakan desa yang memiliki tanah subur, tidak diragukan lagi jika masyrakatnya makmur akan hasil pertaniannya. Pengolahan lahan di desa Somalang dominan pada 3 tanaman yaitu, Padi, jagung dan tembakau. Pengolahan lahan pada padi dilakukan pada musim penghujan, sepeti musim saat ini. Mayoritas masyarakat Somalang memanfaatkan lahannya untuk menanam padi, dan sebagian jagung. Penanaman tembakau dilakukan pada musim kemarau, hasil tembakau di desa Somalang memiliki harga tinggi. Banyak pabrik-pabrik yang membeli tembakau asli Somalang, karena kualitas tembakaunya sangat bagus.
Contoh Hasil Luas Produksi Pertanian
Nama Komuditas: Padi
Luas Produksi (Ha): 61,380 Ha
Hasil Produksi (Ton/Ha): 1,5 Ton
Harga Lokal (Rp./Ton): Rp. 4.500.000
Nilai Produksi Tahun Ini (Rp./Ton): 92,07 Ton
Biaya pemupukan (Rp.): Rp. 1.200.000/Ha
Biaya Bibit (Rp.): Rp. 500.000/Ha
Biaya Obat (Rp.): Rp. 240.000/Ha
Biaya lainnya (Rp.): Rp. 2.000.000/Ha
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Somalang, Pakong, Pamekasan
- Kabupaten Pamekasan
- Pakong, Pamekasan
- Bandungan, Pakong, Pamekasan
- Lebbek, Pakong, Pamekasan
- Bajang, Pakong, Pamekasan
- Seddur, Pakong, Pamekasan
- Palalang, Pakong, Pamekasan
- Klompang Barat, Pakong, Pamekasan
- Pakong, Pakong, Pamekasan