- Source: Suluk (wayang kulit)
Suluk (Jawa) adalah lagu vokal yang dilantunkan oleh dalang untuk memberikan suasana tertetu dalam adegan-adegan pertunjukan wayang. Suluk berisi tembang-tembang dalam bahasa Jawa. Suluk dapat berisi puji-pujian, mantra, dan petuah. Syair suluk bersumber dari tembang atau kakawin yang berupa sekar ageng, sekar tengahan, dan sekar macapat. Suluk adalah keahlian khas seorang dalang dan merupakan ciri khas pentas wayang. Ketepatan dalam melafalkan dan menyanyikan suluk sesuai dengan nada gamelan adalah mutlak dalam pendidikan pedalangan. Tiap wilayah budaya memiliki istilah khusus untuk menyebut suluk. Ketika seorang dalang melantunkan suluk, iringan gamelan mengalun pelan dan samar-samar. Sang dalang sendiri melantukan suluk sambil mengetok-ngetok kotak penyimpanan wayang dan membunyikan kepyak. Dalam kondisi tertentu suluk dapat dilantunkan oleh sinden atas perintah dalang.
Arti Suluk
Suluk atau sulukan berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah ajaran yang berhubungan dengan mistik Jawa. Suluk biasanya berbentuk tembang seperti, Suluk Wujil, Suluk Dewa Ruci, dan Suluk Malang Sumirang. Namun, dalam pentas wayang artinya menyempit menjadi lagu yang dilantunkan oleh dalang sekalipun isi yang esensial dari keduanya mirip.
Jenis-jenis Suluk
Setiap wilayah budaya memiliki beragam jenis sulukan dengan istilahnya masing-masing. Misalnya di wilayah Surakarta sulukan dibagi dalam tiga jenis, yaitu pathetan, sendhon dan ada-ada. Di wilayah Yogyakarta, sulukan berbentuk lagon, kawin, ada-ada dan sendhon. Sementara di wilayah Jawa Timur suluk terdiri dari sendhon dan gurisa atau greget saut.
= Jenis suluk wilayah Surakarta
=Pathetan, merupakan jenis suluk yang memberi kesan wibawa, tenang dan mantab. Instrumen yang mengiringinya adalah rebab, gender, gambang, dan suling.
Sendhon, jenis suluk yang memberikan kesan suasana sendu, haru, dan susah. Tempo suluk sendhon pendek-pendek. Iringan yang digunakan sama dengan pathetan hanya tidak dengan rebab.
Ada-ada, merupakan jenis suluk yang membangun suasana tegang, penuh semangat dan berkobar. Ada-ada diiring gender, kempul, gong dan kadang-kadang muncul suara kendang.
Fungsi Sulukan
Suluk menjadi hal yang penting dalam pementasan karena mengandung beberapa fungsi, diantaranya adalah:
Memantabkan suasana yang ingin dibangun sesuai dengan adegan.
Menjadi tanda peralihan suasana dalam sebuah adegan.
Menjadi tanta pergantian nada laras musik gamelan.
Cakepan Suluk
Cakepan adalah istilah dalam pedalangan yang digunakan untuk menyebut syair atau kata-kata yang ada dalam suluk. Cakepan yang dilagukan dengan nada yang sesuai akan membangun suasana yang dikehendaki dalang untuk adegan yang akan dimainkan. Ada dua macam cakepan yaitu:
Cakepan pamijen, merupakan cakepan yang tidak pernah dilantunkan dengan nada-nada suluk yang lain.
Cakepan srambahan, merupakan cakepan yang sering dan biasa dilantunkan dengan nada dari suluk dengan syair yang lain.