Sup sirip hiu adalah
Sup ternama dalam masakan Tionghoa yang biasanya disajikan pada acara khusus seperti pernikahan atau perjamuan, atau sebagai barang mewah dalam budaya Tiongkok.
sirip hiu memberikan tekstur dalam masakan, sementara rasa
Sup datang dari bahan lain.
Sup ini berawal dari dinasti Ming. Permintaan terhadap
Sup ini telah meningkat sejak pendapatan per kapita masyarakat Tionghoa meningkat.
sirip hiu dikatakan tidak berkelanjutan dan mengacuhkan kesejahteraan
hiu yang telah mengalami dampak akibat konsumsi
sirip hiu.
Rasa
Dalam
Sup sirip hiu,
sirip itu sendiri tidak memiliki rasa. Rasa dari
Sup datang dari bahan lain, sementara
sirip dihargai karena teksturnya. Keith Bradsher dari The New York Times menjelaskan bahwa
Sup ini bertekstur "kenyal dan berurat". Krista Mahr dari TIME menyebut
Sup ini "berada di antara kenyal dan renyah". David Lieberman dari OC Weekly menuliskannya sebagai makanan yang memiliki tekstur seperti gelatin. Kebanyakan masyarakat barat yang memakan
Sup sirip hiu untuk pertama kalinya menjelaskan bahwa
Sup sirip hiu tidak memiliki rasa. Namun dalam masakan Asia, tekstur makanan dihargai setara dengan rasa.
Dampak kesehatan
Budaya Tionghoa telah membanggakan
sirip hiu yang disangka memiliki kemampuan meningkatkan potensi seksual, kualitas kulit, meningkatkan energi chi, mencegah serangan jantung, dan mengurangi kolesterol. Juga dipercaya berdasarkan buku perngobatan tradisional Tiongkok kuno bahwa
sirip hiu memiliki efek awet muda, meningkatkan nafsu makan, memperkaya darah, meningkatkan level energi, memelihara ginjal, paru-paru, tulang, dan bagian tubuh lainnya.
Kandungan vitamin dalam
sirip hiu jauh lebih sedikit dari
Sup sayuran biasa, dan sama sekali tidak mengandung vitamin A. Namun
Sup sirip hiu mengandung besi, seng, riboflavin, dan fosfor sedikit lebih banyak.
Terdapat klaim bahwa
sirip hiu mampu mencegah kanker, namun klaim tersebut tidak memiliki dasar bukti ilmiah atau tidak dapat diandalkan dalam mencegah dan mengobati kanker dibandingkan dengan terapi lainnya seperti terapi placebo.
WildAid, LSM yang bergerak di bidang pelestarian satwa liar, memperingatkan bahwa memakan
sirip hiu mampu menyebabkan kemandulan bagi pria, dan membahayakan bagi wanita yang akanhamil, yang sedang hamil, dan yang sedang menyusui. Hal ini dikarenakan
hiu, seperti halnya hewan laut yang berada di tingkat atas rantai makanan, mengandung merkuri pada kadar yang tinggi.
Pelarangan
Beberapa kelompok, seperti Fins Attached, Shark Savers, Shark Angels, Shark Whisperer, Shark Huggers, dan lainnya tidak menyarankan mengkonsumsi
Sup sirip hiu karena populasi
hiu di dunia yang semakin langka, dan bagaimana
hiu diperlakukan dengan tidak layak karena
sirip hiup dipotong ketika
hiu dalam keadaan hidup dan dikembalikan ke laut dalam kondisi tanpa
sirip.
hiu yang dikembalikan ke laut tidak mampu berenang, berburu, maupun bertahan hidup sehingga akan mati tenggelam karena asfiksia di dasar laut akibat tekanan air yang tinggi. Dikatakan perburuan
sirip hiu tidak ramah lingkungan dan tidak mendukung kelestarian
hiu. Hotel besar seperti The Peninsula Hotels dan Shangri-La Hotels and Resorts berhenti menyajikan
Sup sirip hiu dan beralih ke boga bahari yang lebih berkelanjutan. Tiga supermarket besar, yaitu Cold Storage, NTUC FairPrice dan Carrefour, juga telah berhenti menjual
sirip hiu dengan alasan yang sama. Hong Kong Disneyland mencabut menu
sirip hiu karena tidak menemukan sumber
sirip yang bersifat berkelanjutan. Universitas Hong Kong melarang penyajian
Sup sirip hiu, dan berharap bahwa hal ini memicu pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia melarang
Sup sirip hiu untuk menjaga jumlah spesies
hiu. Di Amerika Serikat, khususnya di Hawaii, Oregon, California, Washington, Illinois, Guam, dan Kepulauan Mariana Utara telah melarang penjualan dan kepemilikan
sirip hiu, yang secara otomatis menghentikan penjualan
Sup sirip hiu. Gubernur California Jerry Brown menyatakan bahwa perburuan
sirip hiu adalah kejam dan berpotensi mengancam lingkungan dan penangkapan ikan komersial. Oposisi menyebutkan bahwa pelarangan konsumsi dan perburuan
sirip hiu adalah diskriminasi rasial terhadap Tionghoa Amerika, konsumen utama
Sup sirip hiu.
Di Kanada, Vancouver menyatakan akan membuat semacam peraturan untuk melarang perburuan
sirip hiu demi menjaga spesies
hiu. Toronto mengadopsi larangan perburuan
sirip hiu di bulan Oktober 2011. Demikian pula Calgary, Alberta. Pada bulan Juli 2012, Tiongkok menyatakan melarang penyajian
Sup sirip hiu dalam perjamuan. Tiongkok merupakan negara kedua di Asia yang melakukan pelarangan serupa setelah Taiwan.
Pada September 2013, Wakil Gubernur Jakarta, Ahok, berencana membuat peraturan daerah larangan konsumsi
Sup sirip hiu di Jakarta.
Pengganti
Sup sirip hiu bisa dibuat dengan berbagai bahan, terutama gelatin karena memiliki tekstur yang sama dengan
sirip hiu. Versi vegetarian dibuat dari kacang kedelai, bihun, dan sohun. Karena rasa
Sup sirip hiu datang dari kaldu, bukan dari siripnya sendiri, sedangkan
sirip hiu hanya menyumbang teksturnya saja, sehingga versi buatannya cenderung mudah dibuat.
Lihat pula
Sup sarang burung
hiu terancam
Referensi
Bahan bacaan terkait
Baum J.K., Myers R.A., Kehler D.G., Worm B., Harley S.J., Doherty P.A. (2003) — Collapse and Conservation of Shark Populations in the Northwest Atlantic. Science, 5605: 389–392.
Pranala luar
Decimating Shark Population for Some Soup ABC News, 30 October 2006.
Fisherman holds shark fin by The Smithsonian Institution: Ocean Portal
How Sharks Have Paid the Price for Demand for Shark Fin Soup. The Voice of America's Special English Branch.
Shark Truth Diarsipkan 2012-01-22 di Wayback Machine. – a grassroots nonprofit dedicated to promoting awareness, education and action about shark fin soup in the Chinese community